Apa, Mengapa, dan bagaimana Pembelajaran Mikro ?

B. Apa, Mengapa, dan bagaimana Pembelajaran Mikro ?

Tahap pertama untuk melaksanakan pembelajaran mikro, terlebih dahulu Anda harus memahami konsep atau teori apa yang dimaksud dengan pembelajaran mikro. Untuk menjawab permasalahan ini tentu tidak akan terlalu sulit, karana pada modul 1 dan 2 Anda sudah mempelajarinya. Bagaimana masih ingat ... ? Jika sudah ada yang lupa coba pelajari kembali sebelum melanjutkan pada pembahasan berikutnya.

Untuk memperluas wawasan Anda terhadap pengertian pembelajaran mikro dari yang sudah disampaikan dalam bahan pembahasan sebelumnya, perlu digaris bawah bahwa hakikat pembelajaran mikro adalah pendekatan pembelajaran yang disederhanakan “micro”. Menurut Theo Hug (2005) tujuan penyederhanaan

tersebut untuk memupuk dan meningkatkan kecakapan keterampilan mengajar (acquierement of skills in teaching).

Selanjutnya menurut Theo Hug, bahwa untuk diperolehnya tingkat kecakapan yang diharapkan (standar), maka program pembelajaran mikro dirancang secara tertstruktur, sistematis dalam bentuk:

a. Micro lessons, yaitu latihan atau pembelajaran yang hanya memusatkan pada bagian-bagian dari keseluruhan komponen dan keterampilan pembelajaran.

Maksudnya bahwa sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang komplek, karena mengintegrasikan beberapa

komponen dan keterampilan dalam suatu proses secara terintegrasi. Dalam proses pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran mikro, upaya

untuk menguasai seluruh komponen dan keterampilan yang biasa diterapkan dalam pembelajaran sebenarnya, tidak harus dilatihkan sekaligus dan dalam waktu yang bersamaan. Sebab kalau seperti maka menyalahi ketentuan proses

pembelajaran mikro. Oleh akrena itu melalui micro lesson, proses latihan harus dilakukan satu demi satu atau bagian-demi bagian dari seluruh komponen atau keterampilan mengajar yang harus dikuasainya. Melalui proses latihan dengan hanya memfokuskan pada bgaian-bagian dari keseluruhan yang akan

dipelajari, maka pihak-pihak terkait dengan pembinaan pembelajaran mikro akan dapat mengontrol dengan cermat, akurat, dan terperinci dari setiap

Pembelajaran Micro Teaching | 95

Modul 3 jenis keterampilan mengajar yang dilatihkannya.

b. Micro periods, yaitu waktu untuk melatih setiap jenis keterampilan mengajar diperpendek dari waktu pembelajaran biasa seperti yang terjadi di kelas yang sebenarnya. Ini juga sebagai realisasi dari hakikat pembelajaran mikro seperti yang dijelaskan sebelumnya yaitu ”disederhanakan”. Salah satu contoh penyederhanaan tersebut yaitu dalam penggunaan waktu. Bila dalam pembelajaran biasa satu jam pembelajaran antara 35-40 menit, maka dalam pembelajaran mikro untuk melatih setiap bagian-bagian keterampilan dasar mengajar tersebut hanya berkisar antara 10 -15 menit.

Mengapa waktu menjadi diperpendek ... ? Karena dalam pembelajaran mikro walaupun tahap-tahap umum pembelajaran dilaksanakan secara utuh,

akan tetapi yang menjadi fokus utama ditujukan pada jenis keterampilan yang sedang dilatihkan saja. Misalnya Tina mahasiswa keguruan semester akhir, sebelum ia terjun praktek di sekolah tempat latihan (PPL), terlebih

dahulu ia mempersiapkan diri dengan belajar melalui pembelajaran mikro khususnya melatih ”keterampilan membuka”. Maka waktu yang digunakan untuk melatih keterampilan membuka tidak usah sampai 35 atau 40 menit,

cukup dibatasi hanya antara 10 s.d 15 menit saja (micro periods). Setelah itu dievaluasi, jika masih dianggap kurang maka dilakukan proses latihan ulang sampai akhirnya diperoleh penguasaan yang maksimal.

c. Cyclical model, yaitu proses latihan yang dilakukan secara berulang-ulang sampai diperoleh penguasaan yang maksimal dari setiap jenis keterampilan yang dilatihkannya. Untuk memperoleh penguasaan yang tuntas terhadap setiap materi pembelajaran, tidak bisa dilakukan hanya dengan sekali waktu, atau satu kali kegiatan saja. Untuk menguasai terhadap sesuatu perlu proses, semakin baik proses yang dilakukan semakin baik pula hasil yang akan dicapai. Oleh karena itu melalui pembelajaran mikro, setiap peserta yang berlatih sangat terbuka dan sangat dianjurkan untuk berlatih secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan.

Dalam pembelajaran ada satu prinsip yang disebut dengan prinsip pengulangan. Prinsip ini mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran termasuk latihan harus dilakukan berulang-ulang (Cyclical model) . Dengan pengulangan akan memperkuat daya ingat sehingga akan lama tersimpan ( relativelly permanent) dalam ingatan. Selain akan menjadi tahan lama diingat, melalui latihan yang dilakukan berulang-ulang, maka akan semakin meningkatkan kecakapan atau keterampilan (acquirement ) keterampilan yang dilatihkan. Misalnya Tina mahasiswa keguruan yang berlatih keterampilan membuka, latihan ke 1 masih belum lancar, latikan ke 2 ada peningkatan tapi masih ada kekurangan yang mendasar, ulangi lagi latihan ke 3 ternyata lebih baik dari hasil ke 1 dan ke 2. Setiap kali melakukan pengulangan harus ditempuh dalam suatu

96 | Pembelajaran Micro Teaching

Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Mikro proses sebagai berikut: mengajar, mengkritisi/diskui, mengajar kembali,

mengkritisi/diskusi (teach-critique-re-teach-critique) sampai dianggap tuntas.