Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran mikro

B. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran mikro

Dalam kegiatan belajar 1 Anda sudah mempelajari langkah awal pembelajaran mikro yaitu melakukan persiapan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran mikro, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan belajar dua yaitu kegiatan inti melaksanakan praktek atau latihan penampilan mengajar melalui pendekatan pembelajaran mikro. Setelah selesai melaksanakan dua kegiatan di atas, maka kini sampai pada kegiatan akhir dari pembelajaran mikro yaitu kegiatan akhir dan tindak lanjut.

Kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran mikro, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan, observer, supervisor atau pembimbing pada saat setelah selesai peserta berlatih melaksanakan proses pembelajaran melalui pembelajaran mikro. Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan

Pembelajaran Micro Teaching Pembelajaran Micro Teaching | 119 | 119

Modul 3 akhir dan tindak lanjut tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memutar ulang (play back) hasil rekaman Apabila laboratorium pembelajaran mikro yang digunakan untuk melatih

kemampuan mengajar telah dilengkapi dengan alat perekam (kamera video), maka kegiatan pertama yang dilakukan pada tahap akhir pembelajaran mikro adalah memutar ulang (play back) hasil rekaman yang telah dilakukan. Pada saat memutar ulang hasil rekaman, semua pihak yang berkepentingan dengan pembelajaran mikro bisa melihat, misalnya observer, yang berperan sebagai siswa, pembimbing, dan terutama guru atau peserta yang berlatih.

Kamera video mempunyai karakteristik atau kelebihan yaitu yaitu dapat mendokumentasikan atau mengabadikan suatu persitiwa secara akurat dan menyeluruh. Oleh karena itu melalui penayangan ulang, maka penampilan guru atau peserta yang berlatih dapat dilihat secara utuh. Sebaiknya pemutaran ulang hasil rekaman dilakukan ditempat yang telah disediakan, yaitu ruang khusus yakni ruang proyeksi. Pada saat hasil rekaman ditayangkan, setiap pihak yaitu guru yang berlatih, siswa, observer dan pembimbing menyimak tayangan. Mencatat kelebihan dan kekurangan untuk melengkapi data yang mungkin saja tidak tercatat oleh observer pada saat mengobservasi di ruangan kelas.

Khusus bagi guru atau peserta yang berlatih, melalui tayangan ulang yang dilakukan pada kegiatan akhir ini, maka yang bersangkutan akan melihat sendiri secara utuh penampilan ia pada saat berlatih. Dengan demikian akan memperoleh gambaran langsung yang sangat berharga untuk menilai dan menyimpulkan sendiri tingkat kemampuan yang telah dimilikinya (self evaluation).

2. Komentar dan Diskusi umpan balik Setelah selesai melakukan tayangan ulang, semua yang terlibat tentu

memperoleh gambaran mengenai penampilan peserta. Kelebihan dan kekurangan dicatat, kemudian dihubungkan dengan hasil pengamatan pada saat tampil diruang latihan (laboratorium). Dengan demikian pihak observer, supervisor atau pembimbing akan memiliki data atau informasi yang lebih lengkap. Data atau informasi yang lengkap akan membantu mempermudah proses diskusi dan umpan balik.

Setelah hasil rekaman selesai ditayangkan, dengan dipimpin oleh dosen pembimbing atau supervisor, kegiatan dilanjutkan dengan menyampaikan komentar dari pihak-pihak yang terlibat sesuai dengan fungsi dan perannya. Komentar yang disampiakan semuanya harus didasarkan pada data yang diperoleh selama observasi, atau hasil dari melihat tayangan video.

Kegiatan diskusi umpan balik dalam pembelajaran mikro dimaksudkan

120 | Pembelajaran Micro Teaching

| 121 Pembelajaran Micro Teaching | 121

Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Mikro untuk lebih memperdalam pembahasan, sehingga peserta yang berlatih akan

mendapatkan informasi atau pengetahuan baru untuk lebih meningkatkan kemampuannya. Oleh karena itu apabila dalam kegiatan diskusi terjadi

kesalahan persepsi, maka untuk lebih memperjelasnya hasil rekaman dapat tayangkan lagi. Itulah salah satu kelebihan menggunakan alat perkam (video) dalam pembelajaran mikro.

Dalam proses diskusi, semua pihak yang terlibat dalam diskusi atau memberikan komentar harus menghindari dari sikap memojokkan atau menyudutkan pihak yang berlatih. Sesuai dengan maksud diadakannya diskusi umpan balik, yaitu untuk memberikan masukan yang konstruktif, maka semua peserta diskusi bersama-sama membahas, memperdalam, memberikan solusi pemecahan dan saran-saran konstruktif lainnya untuk meningkatkan kemampuan yang berlatih.

Dalam proses diskusi umpan balik, kembangkan sikap kebersamaan dan sikap demokratis. Beri kesempatan kepada yang berlatih untuk menyampaikan pengalamannya ketika ia tampil, sehingga akan semakin memperkaya pembahasan dalam diskusi. Adapun untuk menunjang kelancaran diskusi, terutama agar dari diskusi tersebut memeroleh hasil yang bermanfaat bagi peningkatan penampilan peserta yang berlatih, maka komentar, saran, maupun kritik yang disampaikan hendaknya memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:

a. Spesifik dan nyata (specific and concrete); yaitu komentar, kiritk dan saran yang diajukan pada saat kegiatan diskusi umpan balik, harus langsung terfokus pada penampilan terkait dengan jenis keterampilan yang

dilatihkan. Misalnya kalau yang dilatihkan dalam penampilan mengajar itu adalah “keterampilan bertanya”, maka komentar, kritik maupun saran langsung tertuju pada penampilan atau keterampilan menggunakan pertanyaan.

Adapun hal-hal lain yang di luar itu apalagi manyangkut dengan masalah sikap dan keribadiannya harus diabaikan. Walaupun mungkin menurut pendapat observer dinggap perlu, tapi penyampaiannya bisa dilakukan dalam kesempatan lain, sementara pada saat itu hanya terkait dengan keterampilan bertanya saja sesuai dengan fokus latihan. Contoh; ketika menyampaikan pertanyaan tadi sudah bagus, yaitu pertanyaan diajukan kepada seluruh kelas. Hanya kelihatannya tadi kadang-kadang guru menjawab sendiri pertanyaan yang diajukannya. Sebaiknya itu tidak dilakukan, karena pertanyaan adalah untuk siswa, biarkan siswa menjawabnya, dan lain sebagainya.

b. Terpusat pada perilaku penampilannya; masih erat hubungannya dengan pembehasan sebelumnya, yaitu komentar, kritik maupun saran perbaikan

Modul 3 yang disampaikan menyoroti perilaku penampilan guru ketika sedang

berlatih. Komentar, kritik maupun saran yang berhubungan dengan sisi sikap atau kepribadian (personality) sebaiknya tidak dilakukan. Sheridan (2005) menyarankan “ focus on presentation behavior, not on personality characteristics and judgments”.

Umpan balik melalui diskusi yang terfokus hanya menyoroti satu aspek saja, akan memperoleh beberapa keuntungan dalam pelaksanaan pembelajaran mikro, antara lain: a) pembahasan dalam diskusi bisa lebih mendalam, karena seluruh perserta memusatkan perhatian dan pikiran pada satu aspek yang di bahas, b) dapat mengisolasi permasalahan yang berkembang agar dipusatkan pada topic pembahasan, c) pengetahuan, pengalaman, dan wawasan serta energi pihak-pihak yang ikut diskusi semua tercurah memikirkan topic yang dibahas, d) peserta yang berlatih secara konkrit dapat menyimpulkan sejauhmana keterampilan yang telah dilakukannya.

c. Kelebihan dan kekurangan; maksudnya bahwa komentar, kritik dan saran yang disampaikan tidak hanya pada sisi kekurangannya saja, akan tetapi harus melihat juga dari sisi kelebihannya. Pada profesi apapun, kelebihan

atau kekurangan pasti ada. Oleh karena itu komentar yang disampaikan harus seimbang “ Balance positive and negative comment”. Melalui komentar

yang memperhatikan segi keunggulan atau kekurangan terhadar yang dilatih, maka pihak yang berlatih akan merasa dihargai, dan akan menjdi motivator untuk lebih meningkatkan kelebihan yang telah dimilikinya dan memperbaiki kekurangannya.

Sebaliknya bagi peserta yang berlatih harus memiliki sikap terbuka, yaitu siap menerima atas komentar dan kritik, baik menyangkut dengan kelebihan terlebih kritik atau komentar berkenaan dengan kekurangan. Hanya dengan modal siap menerima atas kritikan, maka akan menjadi pemacu untuk terus belajar. Seperti dikatakan oleh Mohamad Surya “bagi setiap guru harus selalu mengembangkan karirnya yaitu dengan Belajar terus dan terus belajar, baik melalui pendidikan formal maupun non formal”.

3. Evaluasi diri ( self evaluation) Hasil dari komentar, kritik, dan saran yang disampaikan melalui forum

diskusi umpan balik, akhirnya tentu saja sangat bermanfaat bagi setiap yang berlatih untuk melakukan perenungan (refleksi), menilai diri sendiri (self evaluation). Secara jujur dan dilandasi tanggung jawab profesional,

membuka diri untuk menerima kelebihan dan kekurangan sambil berusaha terus menerus memperbaiki diri. Mengevaluasi diri hanya dapat dilakukan jika sebelumnya telah menerima masukan atas kelebihan dan kekurangan kita sendiri. Masukan itu bisa datang dari diri sendiri, atas prakarsa sendiri

122 | Pembelajaran Micro Teaching

Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Mikro untuk berkaca pada kemampuan diri, atau datang dari pihak luar, seperti

dari teman, supervisor, pembimbing dan lain sebagainya. Dengan cara itulah kemampuan, keterampilan dan kecakapan mengajar dari waktu kewaktu akan menunjukkan peningkatan dari kondisi sebelumnya.

4. Tindak lanjut (berlatih ulang) Dari kegiatan panayangan ulang atau dari kegiatan diskusi umpan balik yang

telah dilakukan, tentu saja telah memperoleh pengetahuan, pengalaman dan pemahaman mengenai tingkat kualitas penampilan peserta yang berlatih. Dari gambaran yang didapat maka observer, supervisor atau pembimbing dapat merumuskan masukan atau saran yang tepat untuk memperbaiki terhadap yang dianggap masih kurang maupun dan saran peningkatan terhadap yang sudah dianggap baik.

Bentuk tindak lanjut yang dilakukan bisa bervariasi tergantung pada jenis saran atau rekomendasi yang diajukan, jika dari hasil pantauan yang telah dilakukan sebelumnya disarankan untuk melakukan latihan ulang dengan penekanan pada aspek-aspek tertentu, maka bentuk tindak lanjutnya adalah melakukan penampilan ulang. Adapun untuk melakukan penampilan ulang, prosesnya sama seperti pada penampilan pertam yaitu membuat perencanaan pembelajaran mikro, kemudian kegiatan praktek penampilan lagi, dilanjutkan dengan diskusi umpan balik dan kesimpulan.

Dari seluruh proses skenario pelaksanaan pembelajaran mikro sebagai suatu pendekatan keterampilan mengajar seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Pembelajaran Micro Teaching | 123