LANDASAN TEORI METODOLOGI PENELITIAN

Pada tahun 1977, Goodyear mendirikan pabrik juga di Aek Tarum. Perkebunan PT. Haboko Tea Coy Aek Tarum diurus oleh Goodyear dari PT. Lonsum pada tanggal 1 Oktober 1982. Pada tahun 1988, Goodyear berganti nama dari Goodyear Sumatra Plantations Company Ltd., menjadi PT. Goodyear Sumatra Plantations GSP. Pada tahun 1996, PT. Goodyear Sumatra Plantations menjual 5 sahamnya untuk berdikari dalam persiapan mendapatkan hak paten baru, dan di tahun 1997 permintaan untuk perpanjangan 30 tahun hak eksploitasi telah diterima. Kepemilikan saham perusahaan PT. Goodyear Sumatra Plantations sebanyak 1.900.000 saham telah beralih kepada Bridgestone Coorporation Jepang dengan nama perusahaan PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate yang merupakan badan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia sejak tanggal 9 Agustus 2005. Peralihan kepemilikan dan perubahan nama perusahaan tersebut tercantum dalam Keputusan Sirkuler pada Akte Notaris No. 80 Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. No. C-02583 HT. 01. 04. TH, tanggal 2 Pebruari 2005 dan Persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal R.I. No. 236B.2A62005 tanggal 4 Oktober 2005. Dan pada akhirnya, bulan Agustus 2005 PT. Goodyear Sumatra Plantations GSP menjual sahamnya ke Bridgestone Group dan berganti nama manjadi PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate PT. BSRE. Peralihan kepemilikan dan perubahan nama perusahaan telah diumumkan melalui Harian Media Indonesia dan Suara Pembaharuan pada tanggal 1 September 2005. Saat ini PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate memiliki 5 divisi yaitu : 1. Divisi I Naga Raja 2. Divisi II Dolok Merangir 3. Divisi III Dolok Tua Ulu 4. Divisi IV Dolok Ulu 5. Divisi V Aek Tarum Divisi I-IV terletak di Kabupaten Simalungun dan Divisi V terletak di Kabupaten Asahan. Tiap divisi dikepalai oleh seorang manajer. PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate berada di divisi II Dolok Merangir yang mempunyai 3 tiga pabrik pengolahan, yakni : 1. DX Factory 2. DM Factory 3. FM Factory Namun sekarang ini, pabrik pengolahan tersebut tidak hanya tiga saja, tapi sudah bertambah menjadi lima pabrik pengolahan. Pabrik pengolahan tersebut adalah : 1. NB 1 Factory 2. NB 2 Factory Operasi daripada kelima pabrik pengolahan tersebut dalam pengolahan crumb rubber tersebut pada dasarnya sama, hanya saja perbedaannya terletak pada spesifikasi mutu teknis bahan pembuatan crumb rubbernya. Kebun Naga Raja diusahai berdasarkan SK Ditjen Agraria No. SK.2HGU80 tanggal 2 Januari dan sertifikat HGU No.1 tanggal 15 Oktober 1982 dan telah memperoleh perpanjangan selama 25 tahun sesuai SK Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 114HGUBPN1997 tanggal 16 September 1997 seluas 2.486,73.