Lokasi Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

crumb. Proses maturasi dilakukan selama 3 minggu, hal ini dilakukan untuk mendapatkan kadar kering yang tinggi. Kadar kering dari bahan baku sangat menentukan kualitas produk akhir, salah satunya adalah adanya bintik-bintik putih pada produk yang dikenal dengan white spot. Untuk itu perlu dilakukan proses pemeriksaan bahan baku. Prosedur pengujian DRC pada proses maturasi adalah sebagai berikut : 1. Sampel diambil dari setiap BIN sebelum pengolahan sekitar 3 kg 2. Sampel diambil dari lokasi acak dari setiap BIN 3. Petugas Quality Control mengambil sampel dan ditempatkan dalam tas atau nampan. 4. Sampel akan dibawa ke Quality control Departement untuk diuji kadar DRC nya. 5. Hasil dari test akan mendefenisikan kuantitas dari DRC sebelum diproses. 6. Kadar kering pada proses maturasi biasanya sekitar 50 . Berikut Prosedur pengujian untuk penentuan DRC : a. Sampel yang diambil ditimbang, sampel tersebut adalah sampel basah, diberi nama A b. Sampel tersebut kemudian digiling sekitar 15-20 pass atau sampai homogen dan bebas dari kontaminasi. c. Setelah digiling sampel kemudian digantung selama 45 menit untuk memastikan bebas dari air di permukaan dan berat 100 lapisan basah, sampel ini diberi nama B Berat 1 Lapisan Kering D2 Berat 1 Lapisan Basah C2 DRC = Berat 100 Lapisan Basah B Berat Sampel Basah A x DRC 1 + DRC 2 2 DRC = d. Sekitar 1 dari berat lapisan basah yang mengandung beberapa lembar lapisan basah dengan ukuran sekitar 10 x 5 cm dipotong secara acak dan ditimbang C1, potongan lainnya yaitu C2 dipotong untuk duplikasi dan ditimbang e. Potongan lapisan basah C1 dan C2 kemudian dikeringkan dalam oven sampai kering benar, dan tidak ada bercak putih ditemukan. f. Setelah kering potongan-potongan didinginkan dan ditimbang sampel ini disebut D1 dan D2. g. Perhitungan DRCnya sebagai berikut : Berat 1 Lapisan Kering D1 Berat 1 Lapisan Basah C1 DRC = Berat 100 Lapisan Basah B Berat Sampel Basah A x c Pendeteksian Metal Agar produk crumb rubber yang dihasilkan tidak mengandung material seperti besi, ataupun batu, maka PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate melakukan prosedur pendeteksian metal. Adapun prosedur pendeteksian metal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pekerja mendorong bandela dari roller conveyor ke belt conveyor yang mentransfer bandela ke detektor logam. A B A B1 B2 1 Bale Dipotong 2 A = OK B = Terkontaminasi B1 dan B2 dipotong, dan sterusnya 2. Pada saat bandela berada di bawah detektor logam, maka sistem akan secara otomatis mendeteksi kontaminasi logam di bandela. 3. Jika bandela tidak terkontaminasi logam, maka lampu utama dan alarm tidak akan menyala dan bandela akan ditransfer ke daerah pengepakan. 4. Jika bandela terkontaminasi, maka lampu utama dan alarm akan menyala. secara otomatis. Bandela akan diperiksa ulang melewati detektor logam pada posisi sebaliknya. 5. Apabila lampu utama dan alarm masih menyala, maka bandela akan di tolak. Bandela yang ditolak akan akan diproses kembali. Bandela akan dipotong menjadi 2, bagian A dan B. Bagian A dan B akan diproses sesuai dengan prosedur 1 sampai dengan prosedur 4. Apabila bagian A tidak terkontaminasi, maka bagian A akan ditranfer ke proses selanjutnya. Apabila bagian B terkontaminasi, maka B dipotong menjadi 2 yaitu B1 dan B2. Prosedur ini akan berlanjut sampai akhirnya logam ditemukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Proses Pendeteksian Logam pada PT. BSRE 6. Hanya 2 bandela dengan jarak minimal 40 cm yang dapat diperiksa di belt conveyor pada waktu yang sama.