2.5. Proses Produksi
PT. Bridgestone melakukan proses produksi dengan mengolah getah karet menjadi bahan setengah jadi Crumb Rubber. Untuk mendapat kualitas mutu produk
Crumb Rubber yang baik bermula dari penanaman dan perawatan karet di lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan proses pengolahan yang melalui beberapa tahap di
pabrik.
2.5.1. Standar Mutu Produk
Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan, PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate melakukan pengawasan mutu. Pengawasan mutu dilakukan pada saat
penerimaan bahan baku, proses maturasi, proses pembentukan crumb, sampai dengan finishing product. Untuk itu PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate menerapkan
standard mutu berdasarkan Standard Indonesian Rubber SIR. Untuk mendapatkan standar mutu berdasarkan Standard Indonesian Rubber SIR, maka PT. Bridgestone
Sumatra Rubber Estate melakukan pengawasan mutu dimulai dari standar bahan baku, standar proses maturasi, standar produk serta pendeteksian metal. Berikut merupakan
pengawasan mutu pada PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate. a. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan berasal dari dua sumber yaitu, karet yang dihasilkan sendiri BSRE dan karet yang dibeli dari masyarakat.
b. Proses Maturasi Merupakan cara yang digunakan untuk proses pengeringan pada periode yang
ditentukan, agar kadar kering bahan baku semakin tinggi sebelum diolah menjadi
crumb. Proses maturasi dilakukan selama 3 minggu, hal ini dilakukan untuk mendapatkan kadar kering yang tinggi. Kadar kering dari bahan baku sangat
menentukan kualitas produk akhir, salah satunya adalah adanya bintik-bintik putih pada produk yang dikenal dengan white spot. Untuk itu perlu dilakukan proses
pemeriksaan bahan baku. Prosedur pengujian DRC pada proses maturasi adalah sebagai berikut :
1. Sampel diambil dari setiap BIN sebelum pengolahan sekitar 3 kg
2. Sampel diambil dari lokasi acak dari setiap BIN
3. Petugas Quality Control mengambil sampel dan ditempatkan dalam tas atau
nampan. 4.
Sampel akan dibawa ke Quality control Departement untuk diuji kadar DRC nya.
5. Hasil dari test akan mendefenisikan kuantitas dari DRC sebelum diproses.
6. Kadar kering pada proses maturasi biasanya sekitar 50 .
Berikut Prosedur pengujian untuk penentuan DRC : a.
Sampel yang diambil ditimbang, sampel tersebut adalah sampel basah, diberi nama A
b. Sampel tersebut kemudian digiling sekitar 15-20 pass atau sampai homogen
dan bebas dari kontaminasi. c.
Setelah digiling sampel kemudian digantung selama 45 menit untuk memastikan bebas dari air di permukaan dan berat 100 lapisan basah,
sampel ini diberi nama B