Mesin Produksi Mesin dan Peralatan

Model : Metron 20 – C series Power : 85 sampai 245 V AC 60 Hz Temperatur : 0 0C – 60 C Kelembapan : 100 Conveyor Detector Panjang : 3190 mm Tinggi : 450 mm Lebar : 700 mm Motor : Moto Vasio T 80, 0,75 Kw, 1420 rpm, 280 V – 50 Hz

2.6.2. Peralatan Produksi

Peralatan merupakan suatu alat yang digunakan pada proses produksi yang tidak mempunyai penggerak. Adapun peralatan produksi yang digunakan pada PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate adalah sebagai berikut : 1. Nama Mesin : Latex receiving tank Fungsi Alat : Memudahkan alat untuk masuk ke drag conveyor Model : Ellipsoide pressure tank Diameter : 1400 mm Panjang : 2800 mm Bahan : Mild steel plate 12 mm Kapasitas : 2,5 ton 2. Nama Alat : Skim tank Fungsi Alat : Memudahkan alat untuk masuk ke drag conveyor Model : Ellipsoide pressure tank Diameter : 1400 mm Panjang : 2800 mm Bahan : Mild steel plate 12 mm Kapasitas : 1,25 ton 3. Nama Alat : Trolley Fungsi Alat : Sebagi tempat untuk mengeringkan biscuit pada mesin dryer. Panjang : 4880 mm Lebar : 1450 mm Tinggi : 850 mm Bahan : Alumunium 4. Nama Alat : Tangga Pengangkatan crumb biscuit Fungsi Alat : Membantu pekerja dalam pengangkatan crumb biscuit Panjang : 4880 mm Lebar : 670 mm Tinggi : 37 mm Bahan : Alumunium 5. Nama Alat : Meja penumpukan crumb biscuit Fungsi Alat : Penumbukan sementara crumb biscuit untuk proses pendinginan Panjang : 4880 mm Lebar : 124 mm Tinggi : 700 mm Bahan : Kayu 6. Nama Alat : Pisau crumb biscuit Fungsi Alat : Memotong crumb biscuit untuk penimpangan maupun untuk pengambilan sampel Panjang : 600 mm Lebar : 10 mm Bahan : Stainless steel 7. Nama Alat : Gancu Fungsi Alat : Menarik biscuit dari trolley Panjang : 500 mm Bahan : Besi

2.7. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan

Perusahaan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate di lokasi Dolok Merangir memberikan dampak ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat yang ada di sekitar lokasi pabrik. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar karyawan yang bekerja di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate merupakan penduduk daerah setempat. Sehingga dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap di lokasi tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan kehidupan masyarakat sekitar. Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakatnya ditunjang pula dengan penyediaan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Perumahan 2. Listrik dan air bersih 3. Rumah sakit 4. Poliklinik 5. Unit Pelayanan KB 6. Rumah Ibadah 7. Sarana Trasnportasi 8. Balai Pertemuan Hall 9. Taman bermain anak-anak 10. Sarana olah raga 11. Mesin ATM 12. Kantor kas unit Bank Syariah Mandiri 13. Koperasi 14. Kantin 15. Pelatihan Perusahaan mengikutsertakan seluruh staff dan karyawan sebagai peserta Jamsostek, dan kepesertaan tersebut terdaftar sejak tanggal 1 April 1978 dengan No. B0040013. Adapun jumlah iuran yang dibayar tiap bulannya sebesar 6,54 yang masing-masing sebagai berikut : 1. 2 diambil dari gaji masing-masing staff atau karyawan 2. 4,54 disubsidi oleh perusahaan Jumlah iuran yang disubsidi oleh perusahaan tiap bulannya tersebut dirinci sebagai berikut : 1. 0,54 = Jaminan Kecelakaan Kerja 2. 3,70 = Jaminan Hari Tua 3. 0,30 = Jaminan Kematian Total jumlahnya adalah 4,54 Sedangkan untuk Jaminan Pemeliharaan sebesar 6 dan atau 3 tidak dibayarkan lagi. Hal ini dikarenakan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate telah menyediakan fasilitas sarana kesehatan sendiri bagi karyawannya.

2.8. Struktur Organisasi PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

Struktur organisasi yang terdapat di perusahaan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate adalah struktur organisasi hubungan campuran lini-fungsional, di mana terdapat bahwa hubungan lini sebagai hubungan utama dan hubungan fungsional sebagai pelengkap. Hubungan lini pada struktur organisasi tersebut menunjukkan bahwa bawahan tersebut hanya menerima tugas, tanggung jawab, wewenang serta haknya dari atasannya. Oleh karena itu, seorang bawahan hanya mengenal seorang atasan. Struktur organisasi lini tersebut terlihat pada Production Director yang memiliki bawahan yaitu Manager Production. Di mana seorang Manager Production harus