Pembuatan Peta Kontrol Pengolahan Data

Tabel 5.13. Batas-Batas Spesifikasi Peta Kontrol R Kadar Abu Tanggal 4 Juli 2011 No LCL Hasil Inspeksi UCL CL 1 0.64 0.04 0.02 2 0.63 0.04 0.02 3 0.62 0.04 0.02 4 0.63 0.04 0.02 5 0.63 0.04 0.02 6 0.64 0.04 0.02 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 1 2 3 4 5 6 K a d a r A b u Jumlah Inspeksi Peta Kontrol R Untuk Kadar Abu LCL Hasil Inspeksi UCL CL Gambar 5.10. Peta Kontrol R Untuk Kadar Abu Tanggal 4 Juli 2011 Tabel 5.14. Batas-Batas Spesifikasi Peta Kontrol X Kadar Zat Menguap Tanggal 4 Juli 2011 No LCL Hasil Inspeksi UCL CL 1 0.29 0.29 0.29 0.29 2 0.29 0.29 0.29 0.29 3 0.29 0.29 0.29 0.29 4 0.29 0.29 0.29 0.29 5 0.29 0.29 0.29 0.29 6 0.29 0.29 0.29 0.29 0.1 0.2 0.3 0.4 1 2 3 4 5 6 K a d a r Z a t Me n g u a p Jumlah Inspeksi Peta Kontrol X Untuk Kadar Zat Menguap LCL Hasil Inspeksi UCL CL Gambar 5.11. Peta Kontrol R Untuk Kadar Abu Tanggal 4 Juli 2011 Tabel 5.15. Batas-Batas Spesifikasi Peta Kontrol R Kadar Zat Menguap Tanggal 4 Juli 2011 No LCL Hasil Inspeksi UCL CL 1 0.29 2 0.29 3 0.29 4 0.29 5 0.29 6 0.29 0.1 0.2 0.3 0.4 1 2 3 4 5 6 K a d a r Z a t Me n g u a p Jumlah Inspeksi Peta Kontrol R Untuk Kadar Zat Menguap LCL Hasil Inspeksi UCL CL Gambar 5.12. Peta Kontrol R Untuk Kadar Zat Menguap Tanggal 4 Juli 2011 Tabel 5.16. Batas-Batas Spesifikasi Peta Kontrol X Kadar PRI Tanggal 4 Juli 2011 No LCL Hasil Inspeksi UCL CL 1 80.172 80 80.494 80.333 2 80.172 81 80.494 80.333 3 80.172 79 80.494 80.333 4 80.172 80 80.494 80.333 5 80.172 81 80.494 80.333 6 80.172 81 80.494 80.333 78 78.5 79 79.5 80 80.5 81 81.5 1 2 3 4 5 6 K a d a r P R I Jumlah Inspeksi Peta Kontrol X Untuk Kadar PRI LCL Hasil Inspeksi UCL CL Gambar 5.13. Peta Kontrol X Untuk Kadar PRI Tanggal 4 Juli 2011 Tabel 5.17. Batas-Batas Spesifikasi Peta Kontrol R Kadar PRI Tanggal 4 Juli 2011 No LCL Hasil Inspeksi UCL CL 1 80 0.667 0.333 2 81 0.667 0.333 3 79 0.667 0.333 4 80 0.667 0.333 5 81 0.667 0.333 6 81 0.667 0.333 20 40 60 80 100 1 2 3 4 5 6 K a d a r P R I Jumlah Inspeksi Peta Kontrol R Untuk Kadar PRI LCL Hasil Inspeksi UCL CL Gambar 5.14. Peta Kontrol R Untuk Kadar PRI Tanggal 4 Juli 2011 Untuk selanjutnya peta-peta kontrol hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran I.

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Kemampuan Proses

Analisis kemampuan proses mendefenisikan kemampuan proses untuk memenuhi spesifikasi atau mengukur kinerja proses. Analisis kemampuan proses juga merupakan prosedur yang digunakan untuk memprediksi kinerja jangka panjang yang berada dalam batas pengendali proses statistik. Analisis kemampuan proses harus dilakukan hanya apabila proses berada dalam pengendalian statistik. Oleh karena itu data yang digunakan berasal dari peta-peta kontrol hasil revisi. Adapun yang dihitung adalah rasio kemampuan proses cp dan indeks kemampuan proses cpk. Berikut perhitungan analisis kemampuan proses dengan rumus : σ 6 LCL UCL Cp − = , σ µ σ µ 3 , 3 − − = LCL UCL Cpk yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Tabel 6.1. Perhitungan Cp dan Cpk untuk Data Kadar Kotoran Tanggal LCL UCL 6 Sigma Cp Rata-Rata 3 Sigma Cpk 04 Juli 2011 0.114 0.118 0.004 1 0.116 0.002 1 05 Juli 2011 0.095 0.097 0.002 1 0.096 0.001 1 06 Juli 2011 0.114 0.118 0.004 1 0.116 0.002 1 07 Juli 2011 0.095 0.097 0.002 1 0.096 0.001 1 08 Juli 2011 0.114 0.118 0.004 1 0.116 0.002 1 09 Juli 2011 0.095 0.097 0.002 1 0.096 0.001 1 10 Juli 2011 0.095 0.097 0.002 1 0.096 0.001 1 Tabel 6.2. Perhitungan Cp dan Cpk untuk Data Kadar Abu Tanggal LCL UCL 6 Sigma Cp Rata-Rata 3 Sigma Cpk 04 Juli 2011 0.63 0.63 0.63 05 Juli 2011 0.681 0.743 0.062 1 0.712 0.031 1 06 Juli 2011 0.63 0.63 0.63 07 Juli 2011 0.681 0.743 0.062 1 0.712 0.031 1 08 Juli 2011 0.63 0.63 0.63 09 Juli 2011 0.681 0.743 0.062 1 0.712 0.031 1 10 Juli 2011 0.63005 0.63327 0.00322 1 0.63166 0.00161 1 Tabel 6.3. Perhitungan Cp dan Cpk untuk Data Kadar Zat Menguap Tanggal LCL UCL 6 Sigma Cp Rata-Rata 3 Sigma Cpk 04 Juli 2011 0.29 0.29 0.29 05 Juli 2011 0.275 0.279 0.004 1 0.277 0.002 1 06 Juli 2011 0.29 0.29 0.29 07 Juli 2011 0.275 0.279 0.004 1 0.277 0.002 1 08 Juli 2011 0.29 0.29 0.29 09 Juli 2011 0.275 0.279 0.004 1 0.277 0.002 1 10 Juli 2011 0.275 0.279 0.004 1 0.277 0.002 1 Tabel 6.4. Perhitungan Cp dan Cpk untuk Data Kadar PRI Tanggal LCL UCL 6 Sigma Cp Rata-Rata 3 Sigma Cpk 04 Juli 2011 80.172 80.494 0.322 1 80.333 0.161 1 05 Juli 2011 79.672 79.994 0.322 1 79.833 0.161 1 06 Juli 2011 80.172 80.494 0.322 1 80.333 0.161 1 07 Juli 2011 79.672 79.994 0.322 1 79.833 0.161 1 08 Juli 2011 80.172 80.494 0.322 1 80.333 0.161 1 09 Juli 2011 79.672 79.994 0.322 1 79.833 0.161 1 10 Juli 2011 79.672 79.994 0.322 1 79.833 0.161 1 Dari perhitungan diatas, didapat hasil bahwa rata-rata Cp dan Cpk bernilai 1 dan = 1. Sesuai dengan syarat Cp dan Cpk yang menyatakan : - Jika Cp 1,00 maka kapabilitas proses rendah, sehingga perlu diperhatikan tingkat kinerjanya melalui peningkatan proses. - Cp, Cpk = 1 maka kapabilitas baik, namun perlu pengendalian ketat apabila Cp mendekati 1,00. Dapat dilihat nilai Cp dan Cpk berfluktuasi selama seminggu. Hal ini menunjukkan kemampuan proses setiap hari berubah-ubah, dengan banyak faktor penyebab. Tetapi Cp dan Cpk rata-rata menunjukkan bahwa kemampuan proses baik namun tetap perlu pengendalian.

6.2. Analisa Kondisi Data di Luar Batas Kendali dengan Diagram Sebab Akibat

Dalam hal ini, bahwa item yang diproduksi dengan cara yang persis sama masih bisa mengeluarkan hasil yang berbeda-beda. Komposisi bahan baku yang berbeda sesuai dengan sumber pasokan bisa menjadi penyebab. Bila terdapat sedikit perbedaan dalam bahan baku, peralatan dan metoda kerja dispersi produk dalam histogram akan bertambah besar dan selanjutnya menghasilkan dispersi mutu produk. Setelah ditemukan data-data yang diluar batas pengendalian dalam pengolahan data, maka langkah selanjutnya adalah mencari penyebab kenapa data-data tersebut berada diluar batas pengendalian. Metode yang paling tepat adalah dengan menggunakan Cause-Effect Diagram. Berikut penggunaan Cause-Effect Diagram yang ditunjukkan dalam mencari penyebab data berada diluar batas kendali. 1. Kadar Kotoran Kadar kotoran mengandung tatal dan daun yang terdapat pada bongkahan berdasarkan Dry Rubber Content DRC. Untuk karet yang dibeli dari masyarakat kadar kering DRC akan menentukan harga karet yang akan dijual. Dimana semakin tinggi DRC maka semaking rendah kualitas dari crumb rubber. a. Bahan baku, disebabkan penyimpangan bahan baku yang tidak bersih, tidak dilakukan sortasi. b. Manusia, yaitu ketidaktelitian pada saat pelaksanaan produksi, hal tersebut dikarenakan pekerja tidak bekerja sesuai dengan standar operasi pabrik yang diberikan dan kelelahan pada saat bekerja. c. Metode kerja, yaitu pemilihan bahan mentah yang tercampur dengan tatal, kotoran, dedaunan. d. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan yang kotor. e. Mesin yaitu kurangnya perawatan mesin . Diagram sebab akibat untuk kadar kotoran dapat dilihat pada Gambar 6.1. Kadar Kotoran Manusia Ketidaktelitian pada saat produksi Kurang memperhatikan pekerjaan Lingkungan Kerja Metode Kerja Lingkungan yang kotor Pemilihan bahan mentah Tercampur tatal, daun-daunan Mesin Kurangnya perawatan pada mesin Bahan Baku Tidak dilakukan sortasi Gambar 6.1. Diagram Sebab Akibat Kadar Kotoran Upaya penanggulangan : Metode kerja sangat mempengaruhi nilai kadar kotoran yang terkandung didalam bahan baku. Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan yakni dengan menjaga agar penyaringan kotoran dilakukan pada saat proses produksi harus sempurna. Faktor lingkungan kerja juga sangat mempengaruhi kadar kotoran dimana lingkungan kerja yang kotor dan sisa-sisa produksi yang masih terdapat dimesin dapat mempengaruhi kadar kotoran. Untuk faktor manusia diharapkan untuk lebih memperhatikan pekerjaan yang dilakukan agar metode kerja yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik. 2. Kadar Abu Kadar abu yang terkandung dalam crumb rubber akan mempengaruhi kadar kotoran. Semakin tinggi kadar abu maka semakin tinggi pula kadar kotoran yang terbentuk. Untuk memperoleh sebab lainnya ditelusuri melalui alat pengendalian kualitas yaitu diagram sebab akibat. a. Bahan baku, disebabkan penyimpangan bahan baku yang tidak bersih. b. Manusia, yaitu ketidaktelitian pada saat bekerja, hal tersebut dikarenakan pekerja tidak terlalu memperhatikan pekerjaan dan kurangnya konsentrasi terhadap pekerjaan disebabkan jam kerja yang terlalu tinggi. c. Metode kerja, yaitu perebusan bahan baku yang tidak sempurna pada mesin settling tank. d. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan yang kotor. e. Mesin yaitu kurangnya perawatan mesin.