181 wisata
out bond dan Field Trip atau jelajah alam dan Tlahap juga dialiri aliran sungai galeh yang dijadikan wisata
extream tubing menyusuri Sungai Galeh.
4. Terdapat peninggalan benda bersejarah mataram kuno dan tetap melestarikan
kearifan budaya lokal. a.
Desa Tlahap mempunyai peninggalan benda bersejarah mataram kuno “S”
:
“Ada, kalau masyarakat sini menyebutnya Watu Ambal yang terbuat dari batu kuno berbentuk turunan anak tanggal kurang lebih jumlahnya 200 anak tangga, di sana
juga ada batu kuno katanya itu peninggalan kerajaan jaman dulu mas”.
“F” :
“disekitar watu ambal terdapat batu prasatsi dengan tulisan yang tidak jelas, namun terdapat angka tahun 1791. Sedangkan watu ambal merupakan sebuah tangga batu
sepanjang kurang lebih 25 meter, terdapat kurang lebih 200 anak tangga menurun ke muara sungai. Di sekitar muara sungai terdapat 3 buah batu yang salah satunya
merupakan lingga dan yoni mas”.
“NF” :
“Tlahap mempunyai peninggalan sejarah mataram kuno, masyarakat sini menyebutnya watu ambal, apabila mas turun ke bawah, mas akan menemukan
beberapa prasasti kuno salah satunya lingga dan yoni”.
Kesimpulan
Desa Tlahap selain mempunyai kekayaan alam yang melimpah juga mempunyai warisan peninggalan mataram kuno, yang dinamakan watu ambal dan lingga serta yoni.
Tentunya ini menjadi pendorong bagi berkembangnya pariwisata di desa wisata tlahab, dimana Desa Wisata Tlahap mempunyai wisata sejarahnya. Inilah salah satu bentuk potensi
wisata yang dimiliki Desa Tlahap yang dijadikan sebuah obyek pariwisata.
b. Kearifan Budaya Lokal
“S” :
“Di desa kami terdapat 9 sendang mata air, yaitu sedandang, serandil, sedukun,sedowo, sebilik,segandul, segambir, seboto, dan seblorong. Masing-masing
sendang tersebut mempunyai legenda sendiri-sendiri. Dan tiap tahun masyarakat
182 Desa Tlahap melalukan ritual syukuran “bersih desa” yang dipusatkan di sendang
sedandang.”
“T” :
“kami mempunyai Ritual setiap tanggal 10 muharam suro, ritual tersebut berbentuk kegiatan selamatan syukuran dan pentas kesenian yang puncaknya ditampilkan
kesenian tari sekar gadung. Uniknya mas, dalam kesenian tarian sekar gadung selalu ada yang kesurupan tidak hanya pemainnya saja yang kemasukan roh namun juga
para penontonnya bahkan anak kecilpun bisa kesurupan. Masyarakat juga masih mempercayai bentuk jimat keselamatan berupa ornamen dari sesaji dan air berkah
tuk sedandang untuk menyiram tanaman mereka di ladang “.
“F” :
“masyarakat rutin setiap 10 suro mengadakan slametan biasanya dilaksanakan di salah satu sendang. Selain itu juga ada pertunjukan sekar gadung, yaitu pertunjukan
yang mengkisahkan awal mula Desa Tlahap, ini khas cuma ada di Tlahap”.
“Z” :
“Dibulan desember kami mengadakan desember tradisional yaitu festival tanam bersama, dimana dalam kegiatan tersebut masyarakat kami suguhkan pentas
kesenian dan juga upacara atau ritual wiwitan sebelum melakukan kegiatan bercocok tanam”.
“T” :
“mereka rutin mengadakan upacara ini sebelum masa tanam mas, masyarakat tidak berani meninggalkan tradisi ini”.
“S” :
“kami masih menjaga warisan leluhur kami mas, kalau sebelum masa taman masyarakat sini mengadakan upacara wiwitan di situ juga ada sesaji-sesaji”.
Kesimpulan
Desa Wisata Tlahab masih menjaga dan melestarikan kearifan budaya lokal hal ini dapat dilihat dari kegiatan masyarakat setiap waktu tertentu mengadakan ritual atau upacara.
Desa Tlahap mempunyai 9 mata air, dimana setiap mata air tersebut mempunyai legenda sendiri sendiri, dan pada seperti masyarakat masih melakukan upacara bersih desa yang
berwujud syukuran di setiap bulan suro tepatnya tanggal 10 suro yang dipusatka di sendang sedandang. Puncak acara tersebut masyarakat Desa Tlahap menampilkan kesenian sekar
gadung, yaitu pentas seni yang menceritakan asal mula Desa Tlahap. Uniknya dalam pentas
183 seni sekar gadung tidak hanya pemain atau penari saja yang kesurupan penonton pun juga ada
yang kesurupan bahkan beberapa anak kecil pernah kesurupan juga. Selain itu kearifan budaya lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Tlahap adalah wiwitan dimana
kegiatan ini dilakukan sebelum bercocok tanam di ladang atau sawah. Adapun kegiatan lain yang dilakukan rutin setiap tahun adalah desember tradisional, yaitu festival menanam
serentak yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tlahap pada bulan desember.
C. Apa saja faktor penghambat Kelompok Sadar Wisata Sendang Arum dalam pengembangan potensi pariwisata di Desa Wisata Tlahap
1. Kurangnya dukungan dari masyarakat
“T” :
“Dulu kami di pandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat, sering dikatakan ngimpi, mengangan-angan. Namun saya memahami mungkin semua itu karena
mereka belum mengerti. Setelah Posong terkenal banyak dari mereka yang ikut terjun. Saya senang, namun saya juga khawatir karena mereka belum punya
pengalaman di dunia pariwisata saya takut kalau pelayanan yang diberikan oleh mereka kurang bagus”.
“Z” :
“Kalau ditanya kendala, awal-awal kami merintis Desa Wisata Tlahap banyak masyarakat yang memandang sebelah mata dengan kegiatan kami. Tapi kita tetap
yakin mas, mimpi kita ini akan terwujud dan Desa Wisata Tlahap pasti terwujud”.
“AF” :
“Di ece itu hal biasa mas,banyak yang mengatakan apa yang kami ingin buat itu hanya mimpi, angan-angan kosong. Tapi nggak apa-apa, mungkin ini mereka
lakukan karena mereka belum tahu og, buktinya setelah berjalan sekian tahun, masyarakat mulai ikut berpartisipasi.”
Kesimpulan
Kelompok Sadar Wisata Sendang Arum dalam membangun dan mengembangkan potensi pariwisata di Desa Tlahap mendapat hambatan yang berasal dari beberapa warga
Desa Tlahap. Pada awal perintisan Kelompok Sadar Wisata Sendang Arum sering di cibir oleh masyarakat, diremehkan atau dipandang sebelah mata oleh beberapa warga Desa Tlahap.