Fungsi Kelompok Sadar Wisata

27 akan dipasarkan. Pengembangan tersebut meliputi perbaikan obyek dan pelayanan kepada wisatawan semenjak berangkat dari tempat tinggalnya menuju tempat tujuan hingga kembali ke tempat semula. Dalam pengembangan pariwisata terdapat unsur-unsur pariwisata yang harus dikembangkan, Suwantoro 2001: 19-24 menjelaskan bahwa unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata meliputi: 1 Objek dan Daya Tarik Wisata, daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. 2 Sarana dan Prasarana Wisata, sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata ialah penginapan, biro perjalanan, alat transportasi, rumah makan serta sarana pendukung lainnya. Sedangkan prasarana wisata merupakan sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya ke daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya. 3 Tata laksana atau infrastuktur, Situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata, baik berupa sistem pengelolaan maupun bangunan fisik. Seperti halnya sistem pengairan, sumber listrik, dan jalur angkutan. 4 Masyarakat dan lingkungan, terbinanya masyarakat yang sadar wisata akan berdampak positif karena mereka akan memperoleh keuntungan dari para wisatawan yang berkunjung. Selain itu perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dalam pengelolaan obyek wisata. Serta kelestarian budaya yang tidak tercemar oleh budaya asing yang masuk akan memberikan kenangan yang mengesankan bagi para wisatawan yang berkunjung. Apabila di suatu daerah pengembangan pariwisata itu baik, maka dengan sendirinya akan memberi dampak positif bagi daerah itu, karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat. Selain itu pengembangan pariwisata juga bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi 28 wisatawan maupun komunitas tuan rumah. Adanya pembangunan pariwisata diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui keuntungan secara ekonomi yang dibawa ke kawasan tersebut. Dalam pengembangan tersebut hendaknya memperhatikan berbagai aspek, seperti aspek budaya, sejarah dan ekonomi daerah tujuan wisata. Menurut Oka Yoeti 2008: 120, pengembangan obyek wisata pada dasarnya mencakup enam hal, yaitu: 1 Pembinaan produk wisata Merupakan usaha meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai unsur produk pariwisata seperti jasa akomodasi, jasa transportasi, jasa hiburan, jasa tour dan travel serta pelayanan di obyek wisata. Pembinaan tersebut dilakukan dengan berbagai kombinasi usaha seperti pendidikan dan latihan pengaturan dan pengarahan pemerintah, pemberian rangsangan arah tercipta iklim persaingan yang sehat guna mendorong peningkatan mutu produk dan pelayanan. 2 Pembinaan masyarakat wisata Adapun tujuan pembinaan masyarakat pariwisata adalah sebagai berikut : a Menggalakan pemeliharaan segi – segi positif dari masyarakat yang langsung maupun tidak langsung yang bermanfaat bagi pengembangan pariwisata. b Mengurangi pengaruh buruk akibat dari pengembangan pariwisata c Pembinaan kerjasama baik berupa pembinaan produk wisata, pemasaran dan pembinaan masyarakat. 3 Pemasaran terpadu. Pemasaran pariwisata menggunakan prinsip – prinsip paduan pemasaran tarpadu yamg meliputi: paduan produk yaitu semua unsur produk wisata seperti atraksi seni budaya, hotel dan restoran yang harus ditumbuh kembangkan sehingga mampu bersaing dengan produk wisata lainnya. 4 Paduan penyebaran yaitu pendistribusian wisatawan pada produk wisata yang melibatkan biro perjalanan, penerbangan, angkutan darat dan tour operator. 5 Paduan komunikasi artinya diperlukan komunikasi yang baik sehingga dapat memberikan informasi tentang tersedianya produk yang menarik. Paduan pelayanan yaitu jasa pelayanan yang diberikan kepada wisatawan harus baik sehingga produk wisata akan baik pula.

Dokumen yang terkait

Potensi Objek Wisata Bah Lunggur Dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Simalungun

1 72 60

Potensi Objek Wisata Kabuipaten Aceh Tengah Dalam Mengembangkan Pariwisata Di Kabupaten Aceh Tengah

1 57 59

PERAN DINAS PARIWISATA DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI WISATA DI KABUPATEN NATUNA TAHUN 2015 ( Studi Kasus Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna )

1 5 19

POTENSI OBYEK WISATA AIR TERJUN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KECAMATAN KARE Potensi obyek wisata air terjun dalam rangka pengembangan pariwisata di Kecamatan Kare Kabupaten Madiun.

4 5 14

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA OLEH KELOMPOK SADAR WISATA DEWABEJO DI DESA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANGMOJO, KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 2 190

STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI OBYEK WISATA ALAM POSONG DESA TLAHAB KECAMATAN KLEDUNG KABUPATEN TEMANGGUNG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 19

STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI OBYEK WISATA ALAM POSONG DESA TLAHAB KECAMATAN KLEDUNG KABUPATEN TEMANGGUNG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

2 9 11

View of KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DESA SAWENTAR SEBAGAI PENGHELA PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA

0 0 10

PERAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI OBYEK WISATA TIRTA DI KABUPATEN BOYOLALI

4 36 162

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pokdarwis Dalam Pengembangan Desa Wisata: Studi Kasus Desa Wisata Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Jawa Tengah

0 0 16