Metode Penelitian METODE PENELITIAN
44 Moloeng, 2007: 186. Wawancara dipergunakan untuk mengadakan komunikasi
dengan subjek penelitian sehingga diperoleh data-data yang diperlukan. Menurut Irawan Soehartono 1999: 67 Wawancara adalah pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan
alat perekam tape recorder.
Wawancara terbagi atas tiga macam yaitu wawancara terstruktur, tidak terstruktur, dan campuran. Wawancara terstruktur menyangkut persiapan peneliti
untuk menyusun daftar pertanyaan kepada informan, wawancara tidak terstruktur dimana peneliti justru mempersiapkan pertanyaan pokok saja yang nantinya pada
saat berlangsung wawancara berdasarkan jawaban dari informan tersebut kemudian peneliti mengembangkan pertanyaan yang sifatnya lebih mendalam,
sedangkan wawancara campuran yaitu peneliti menanyakan tentang pokok pertanyaan kemudian setelah selesai mulai mengupas setiap pertanyaan secara
mendalam Sugiyono, 2009: 73-75. Wawancara memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang beragam dari
para narasumber dalam berbagai situasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara campuran yang berarti wawancara dimulai
dengan menanyakan pokok pertanyaan terlebih dahulu kemudian setelah selesai mulai mengupas setiap pertanyaan secara lebih mendalam sehingga informasi
yang didapat merupakan segala sesuatu yang lebih rinci. Teknik wawancara ini sebagai salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dikarenakan
peneliti berupaya mendapatkan data dan informasi secara lebih akurat dari
45 informan yang dinilai mengetahui peran atau kontribusi Kelompok Sadar Wisata
dalam pengembangan potensi pariwisata, yaitu kepada anggota Kelompok Sadar Wisata, tokoh masyarakat Desa Tlahab, masyarakat Desa Tlahab, dan wisatawan.
2. Observasi
Observasi adalah
kemampuan seseorang
untuk menggunakan
pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya Burhan,2009: 133. Lebih lanjut Suharsimi Arikunto 2002: 204
menegaskan bahwa observasi atau disebut juga dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan segala
indra. Kegiatan observasi ini meliputi pencatatan secara sistematik kejadian-
kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pada tahap awal observasi
dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus,
yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi
Jonathan, 2006 : 224. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipatif, dimana
dalam proses pengumpulan data peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek, gejala, atau kegiatan tertentu yang dilakukan. Metode ini
menunjukan bahwa pengamat ikut terlibat atau melibatkan diri dalam objek atau