5
meningkatkan ketrampilan komunikasi penyalahguna NAPZA
usia remaja. Melalui metode permainan dapat menimbulkan komunikasi yang
efektif, subjek saling berinteraksi, bertukar pendapat dalam memecahkan masalah, menimbulkan kepedulian, minat, dan keingintahuan. Dalam hal
ini, peneliti ingin membahas tentang kehidupan remaja mantan pecandu narkoba.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Panti Sosial Pamardi Putra Sehat Mandiri Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
terdapat 2 individu yang menarik untuk diteliti yaitu berinisial “DM” dan “RK”. “RK” adalah pria berusia 20 tahun yang telah keluar dari PSPP
“Sehat Mandiri” setelah menjalani 2 bulan proses rehabilitasi. “RK” mengonsumsi narkoba karena pengaruh ajakan teman-teman sekolah.
Awalnya “RK” hanya merokok dimulai kelas 1 SMP, kemudian mulai mengonsumsi alkohol pada kelas 2 SMP. Pada saat “RK” mengonsumsi
alkohol itulah salah satu teman menawarkan narkoba, karena dalam pengaruh alkohol akhirnya “RK” mengonsumsi narkoba tersebut. Jenis
narkoba yang pernah dikonsumsi “RK” adalah obat seperti rihex, reclona, hesimex. “RK” mengonsumsi narkoba selama 5 tahun, sebelum akhirnya
ia masuk ke Rumah Sakit Jiwa Magelang selama 5 hari 1 Juni 2014 dan dilanjutkan masuk ke PSPP Sehat Mandiri pada tanggal 7 Juni 2014. Pada
saat berada di PSPP “RK” terkadang merasa tertekan karena merasa kangen kepada anaknya yang masih bayi, sehingga ketika 1 bulan berada
di PSPP “RK” kabur dan pulang ke rumah. Akan tetapi pihak PSPP
6
langsung menjemput paksa ke rumah karena “RK” belum benar-benar bersih dari pengaruh narkoba. Setelah “RK” benar-benar bersih dari
narkoba, ia baru diperbolehkan pulang oleh pihak PSPP. Saat ini “RK” sudah menjalani kehidupan diluar PSPP bersama dengan keluarga. Ia juga
telah mempunyai rencana untuk kedepannya yaitu ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Adapun alasan memilih subjek
RK adalah RK yang telah mengonsumsi narkoba selama 5 tahun, tetapi dapat pulih dan keluar dari PSPP setelah menjalani proses rehabilitasi
selama 2 bulan. Individu yang kedua yaitu “DM” adalah residen remaja putra yang
berusia 18 tahun. “DM” telah menjalani proses rehabilitasi selama 10 bulan. Awalnya “DM” mengonsumsi alkohol mulai kelas 6 SD. Ia mulai
mengenal obat pada saat kelas 1 SMP, pada saat itu destrometropan dan pernah mengonsmsi ganja sebanyak 3 kali. “DM” pernah mengamen untuk
mendapatkan uang guna membeli obat tersebut. Ia mengaku, mulai mengenal alkohol dan obat tersebut dari lingkungan pergaulan di sekolah
dan di rumah. Saat ini “DM” masih berada di panti rehabilitasi narkoba. Kegiatan yang biasa ia lakukan diluar kegiatan rutin panti rehabilitasi
adalah bergurau dengan sesama residen dan bernyanyi-nyanyi bersama. Selain itu, saat ini “DM” juga mengikuti program kejar paket B yang
difasilitasi oleh pihak panti rehabilitasi. Alasan peneliti memilih DM sebagai subjek yaitu setelah mengonsumsi narkoba selama 3 tahun dan
7
telah dinyatakan pulih setelah mengikuti proses rehabilitasi selama 6 tahun, tetapi setelah itu DM masih belum keluar dari PSPP.
Berdasarkan penjelasan terkait masalah yang dialami oleh 2 remaja diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kehidupan
remaja yang pernah menjadi penyalahguna narkoba dan bagaimana ia menjalani kehidupan yang akan dihadapi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Dari laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB pada tahun 2012 menyebutkan bahwa 27 juta orang di dunia menjadi pecandu narkoba
dan 5 diantaranya adalah pengguna narkoba di Indonesia. 2. Jumlah pengguna narkoba di Indonesia sudah mencapai 4,9 juta
lebih, sebagian besar mereka adalah pengguna narkotika jenis ganja dan sebagian besar pengguna narkoba berada dalam usia remaja.
3. Penyalahguna narkoba yang terdapat di Indonesia berada dalam kisaran usia 10 tahun sampai dengan 59 tahun.
4. Residen mengenal dan mengonsumsi NAPZA semenjak kelas 1 SMP, sehingga ia tidak dapat mengendalikan diri sampai ia
dikeluarkan dari sekolah karena ketahuan mengonsumsi narkoba. 5. Para pecandu narkoba mengalami kesulitan untuk dapat terlepas dari
jeratan narkoba.
8
6. Masyarakat menganggap bahwa para pecandu narkoba sebagai sampah masyarakat.
7. Kehidupan DM dan RK sebagai pecandu narkoba belum banyak diketahui oleh masyarakat.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti membatasi masalah pada belum diketahui kehidupan remaja
yang telah terlepas dari jeratan narkoba.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana kehidupan “DM” dan “RK” sebagai mantan pecandu narkoba?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan kehidupan RK dan DM sebagai mantan pecandu narkoba.
9
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis Dapat memberikan
sumbangan ilmu
pengetahuan atau
informasi di bidang Bimbingan dan Konseling dan dapat digunakan sebagai kajian tentang kehidupan remaja mantan pecandu narkoba.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Residen
Hasil penelitian
ini diharapkan
dapat menambah
pemahaman bagi residen mengenai kehidupan remaja mantan pecandu narkoba.
b. Bagi Konselor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
terkait latar belakang dan perilaku remaja mantan pecandu narkoba .
c. Bagi Lembaga Permasyarakatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
masukan dan informasi dalam pengambilan kebijakan. d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang kehidupan remaja mantan
pecandu narkoba.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Remaja 1. Definisi Remaja
Istilah remaja dalam bahasa Inggris adalah adolescence dan dalam bahasa latin yaitu adolecere yang berarti tumbuh, tumbuh dengan masak.
Pada masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimana seorang individu mulai mencari jati diri. Santrock 2007:
20 juga mengungkapkan bahwa remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup tiga perubahan
yaitu perubahan biologis, perubahan kognisi, dan perubahan sosial- emosional. Tugas pokok remaja adalah mempersiapkan diri untuk
memasuki masa dewasa. Menurut Andi Mappiare 1982: 27 masa remaja pada wanita
berlangsung dari usia 12 sampai 21 tahun, sedangkan pada pria berlangsung pada usia 13 hingga 22 tahun. Perbedaan rentang usia antara
wanita dan pria dikarenakan perbedaan faktor hormon yang terdapat pada tubuh manusia. Sejalan dengan pendapat Papalia dan Olds dalam Yudrik
Yahya, 2011: 220 yang menyatakan masa remaja sebagai masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.
1 1
Perkembangan remaja menurut Steinberg 1993: 5 terbagi dalam 3 tahap, yaitu tahap remaja awal dengan kisaran usia 11 – 14 tahun, remaja
tengah pada usia 15 – 18 tahun, dan remaja akhir dengan rentang usia 18 – 21 tahun. Adanya 3 tahap perkembangan remaja tersebut juga sejalan
dengan pendapat Petro Blos Sarlito Wirawan Sarwono, 2005: 24-25, yaitu:
a. Remaja Awal Early Adolescence Pada tahap ini remaja masih mengalami kebingungan akan
perubahan fisik yang terjadi serta dorongan yang turut menyertai perubahan tersebut. Pada usia ini remaja akan cepat tertarik dengan
lawan jenis dan cepat terangsang secara erotis. b. Remaja Madya Middle Adolescence
Pada tahap ini remaja akan membutuhkan lebih banyak interaksi dengan teman sebayanya, lebih senang apabila berada di
lingkungan sosial yang menyukai dirinya pula. Remaja cenderung akan lebih menyukai teman-teman yang memiliki sifat mirip
dengannya. c. Remaja Akhir Late Adolescence
Tahap ini merupakan tahap terjadinya konsolidasi menuju kedewasaan. Hal tersebut ditandai dengan pencapaian lima hal, yaitu:
1 Minat yang mantap terhadap fungsi-fungsi intelek. 2 Ego mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dalam
pengalaman-pengalaman baru.
12
3 Terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. 4 Egosentrisme terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri diganti
dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dan orang lain. 5 Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadi private self dan
masyarakat umum the public. Berdasarkan paparan yang ada, dapat disimpulkan bahwa
remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dimana pada masa tersebut terdapat tiga perubahan yaitu
perubahan biologis, perubahan
kognisi, dan perubahan sosial- emosional. Dalam hal ini peneliti akan melaksanakan penelitian
dengan subjek remaja akhir yang memiliki rentang usia 18 sampai 21 tahun. Pada usia tersebut biasanya individu telah lulus SMU,
memasuki perguruan tinggi, dan mungkin telah bekerja.
2. Ciri-ciri Remaja
Adapun ciri-ciri khas remaja akhir menurut Muhammad Al- Mighwar 2006: 71-74 yaitu:
a. Mulai stabil, adanya peningkatan kestabilan emosi bagi remaja laki- laki maupun remaja perempuan. Hal tersebut diikuti pula oleh
kestabilan dalam minat, menentukan sekolah, jabatan, pakaian, pergaulan dengan sesama ataupun lain jenis, kestabilan dalam
bersikap dan pandangan. Faktor yang berpengaruh terhadap proses kestabilan remaja akhir yaitu sikap mendidik orangtua dan jarak