Uji Keabsahan Data METODE PENELITIAN

54 pada awal masuk PSPP, ia merasa tertekan dan tidak betah berada disana karena satu minggu pertama ia dimasukkan ke dalam ruang isolasi. Ia juga merasa tidak memiliki teman ketika disana. RK selalu merasa rindu dengan keadaan rumah, apalagi waktu itu istri RK baru melahirkan. Satu bulan berada di PSPP membuat RK semakin tidak betah, walaupun RK termasuk residen yang paling sering dijenguk, hal tersebut tidak dapat menghilangkan rasa bosan dan tertekan yag ada pada dirinya. Akibatnya, RK kabur dari PSPP dan pulang ke rumah yang terdapat di Perumahan Sambiroto. Tidak lama setelah RK kabur, pihak dari PSPP datang ke rumah RK untuk menjemput dan membawa RK kembali ke PSPP. Hal tersebut dilakukan pihak PSPP karena RK belum mengikuti semua rangkaian proses rehabilitasi dan RK belum dinyatakan pulih bebas dari pengaruh obat-obatan terlarang. Hampir dua bulan sejak pertama kali RK datang ke PSPP, ia dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang. RK pulang dan dijemput oleh orangtua dan istrinya. Setelah keluar dari panti rehabilitasi, RK menjalani hari-hari bersama keluarga. Ia lebih memilih di rumah bersama anak dan istrinya. NN selain berperan sebagai istri dan ibu, ia juga berperan sebagai kontrol diri agar RK tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang berhubungan dengan narkoba lagi. 5 5

b. Subjek 2 berinisial DM

Subjek DM adalah subjek kedua dalam penelitian ini. Ia adalah remaja yang berasal dari Pekalongan, yang saat ini sedang menempuh masa pemulihan di PSPP Sehat Mandiri. DM telah berada di PSSP Sehat Mandiri selama 1 tahun. Subjek sebenarnya telah dinyatakan pulih dari 6 bulan yang lalu, tetapi ia masih berada di PSPP untuk memperdalam pemahaman terkait tahap-tahap pelayanan terapi dan rehabilitasi. Hal tersebut dilatar belakangi karena setelah keluar dari PSPP Sehat Mandiri, subjek akan dipekerjakan di BNNK Pekalongan. DM juga memiliki ketertarikan dalam membantu sesama residen yang menjalani proses rehabilitasi. DM merupakan salah satu residen yang sedang mengikuti program Kejar Paket B yang disediakan PSPP dibawah naungan Dinas Sosial DIY. DM merupakan remaja yang berasal dari keluarga yang sederhana. Ia anak ke-2 dari 3 bersaudara. Ia mempunyai kakak perempuan yang sekarang bekerja di salah satu pabrik di daerah asalnya, sedangkan adik laki-laki DM saat ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar. DM adalah residen yang baik dan ramah terhadap orang lain. Hal tersebut terlihat pada saat pertama peneliti bertemu dengan DM sekedar untuk perkenalan tahap awal dan menyampaikan maksud dari perkenalan tersebut. DM dengan ramah mengatakan bahwa ia tidak keberatan untuk menjadi subjek dari penelitian ini. Selanjutnya, DM juga termasuk orang 56 yang dekat dengan teman-teman sesama residen di PSPP. Hal tersebut terlihat saat DM bercanda dengan teman-temannya. Awal kedatangan DM di PSPP karena keinginan orangtua. Orangtua mengatakan kepada DM bahwa ia akan diantar ke rumah saudara yang berada tinggal di Jogja untuk tinggal dan kerja disana. Mendengar hal tersebut, DM pun menyetujui karena ia juga ingin membantu perekonomian orangtuanya. Apalagi ia juga merasa bersalah karena telah dikeluarkan dari sekolah setelah ketahuan menggunakan narkoba. Akan tetapi, pada kenyataannya orangtua DM tidak mengantar DM ke rumah saudaranya, melainkan DM diantar dan dititipkan di PSPP agar ia dapat terlepas dari jerat narkoba. DM tidak berontak walaupun ia merasa dibohongi oleh orangtua. DM sadar bahwa apa yang telah dilakukan orangtua, semua demi kebaikannya. DM menerima dengan lapang dada dan bersedia mengikuti semua tahapan selama ia direhabilitasi di PSPP. Dalam lubuk hati DM, ia juga merasa kasihan dengan orangtua apabila ia terus-menerus mengonsumsi narkoba. Pendamping dan pekerja sosial yang berada di PSPP SSehat Mandiri menjadi orang terdekat sekaligus menjadi control sosial bagi DM, mengingat DM masih tinggal di panti rehabilitasi narkoba. DM termasuk residen yang jarang di jenguk, tetapi DM tidak mempermasalahkannya. DM memahami bahwa untuk menjenguknya di PSPP, orangtua juga harus memiliki uang yang tidak sedikit. DM juga memahami walaupun