Bahaya dan Masalah Remaja
20
remaja awal dan periode pubertas. Pertumbuhan fisik lain yang menjadi sempurna adalah wajah yang simetris, bentuk bahu yang
berimbang dengan pinggul dan anggota badan yang lain. Perkembangan fisik pada remaja pada umumnya tentu berbeda
dengan perkembangan fisik remaja mantan pecandu narkoba. Penyalahgunaan narkoba memiliki pengaruh cukup besar dalam
perkembangan fisik remaja penyalahguna narkoba. Perkembangan fisik pada remaja mantan pecandu narkoba antara lain remaja
mengalami gangguan kesehatan seperti sulit tidur, sering sakit kepala, kulit mengalami alergi, kesukaran bernafas, jalan sempoyongan,
bicara pelo cadel, mengantuk, dan agresif. Selain itu, pengaruh jangka panjang pada fisik yaitu penampilan yang tidak sehat, tidak
perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, dan banyaknya bekas suntikan pada lengan Rosita Endang Kusmaryani,
2009. Lebih lengkap, gangguan-gangguan terhadap fisik mantan pengguna narkoba antara lain berat badan yang turun drastis, mata
yang terlihat cekung dan merah, muka yang pucat, bibir menjadi kehitam-hitaman, dan tangannya dipenuhi bintik-bintik merah Dewi
Anggreni, 2015: 43 b.
Perkembangan kognisi Pada masa remaja, pemikiran yang berkembang semakin
abstrak, logis, idealis, lebih mampu menguji pemikiran diri sendiri dan orang lain, serta cenderung memantau dunia sosial. Dalam
2 1
masa remaja, mereka sudah dapat melakukan pengambilan keputusan secara mandiri. Pengambilan keputusan yang dilakukan
berkaitan dengan masa depan, teman-teman mana yang dipilih, apakah harus kuliah, dan seterusnya. Remaja perlu lebih banyak
peluang untuk mempraktekkan dan mendiskusikan pengambilan keputusan yang realistis. Salah satu strategi untuk meningkatkan
pengambilan keputusan remaja tentang pilihan-pilihan dunia nyata meliputi masalah seks, obat-obatan, dan kebut-kebutan merupakan
peluang bagi remaja untuk terlibat dalam permainan peran dan pemecahan masalah kelompok yang berkaitan dengan keadaan-
keadaan semacam ini di sekolah Santrock, 1995: 10-13. Lebih lengkap, Keat Endang Poerwanti dan Nur Widodo, 2005: 40
menyatakan perkembangan kognisi sebagai proses-proses mental yang
mencakup pemahaman
tentang dunia,
penemuan pengetahuan, pembuatan pembandingan, berfikir, dan mengerti.
Selanjutnya, Keat juga menjelaskan bahwa proses mental tersebut tidak lain adalah proses pengolahan informasi, belajar, pemecahan
masalah, dan pembentukan konsep. Berbeda dengan remaja pada umumnya, remaja yang
pernah menjadi
pecandu narkoba
mengalami perbedaan
perkembangan kognisi. Perbedaan perkembangan kognisi remaja mantan pecandu narkoba yang mengalami terganggunya fungsi
otak dan perkembangan normal remaja antara lain kemampuan