Subjek 2 berinisial DM Deskripsi Subjek Penelitian

60 rihex, soalnya kalo make rihex itu kadang sampe nggak sadar, mungkin karena dosisnya yang udah tinggi. Sekarang kata orang sih aku udah lebih gemuk. Dulu malah pernah ada yang bilang kayak tinggal kulit sama tulang. Hehe”. Transkrip wawancara RK pada 18 Oktober 2015 Keadaan tubuh pada saat mengonsumsi narkoba tentu berbeda dengan keadaan tubuh setelah berhenti dan keluar dari jeratan narkoba. Tubuh atau fisik mengalami perubahan kearah yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya pada saat masih mengonsumsi narkoba. Demi menjaga keadaan tubuh yang semakin baik tersebut, RK meluangkan waktu untuk menjaga kesehatan pula. Seperti yang diungkapkan oleh RK. “Kalo sekarang sih udah fit lagi, mbak. Nggak kayak dulu. Dulu pas aku masih make itu badan rasanya gampang capek, lemes.” Transkrip wawancara RK pada 18 Oktober 2015 “Ya lumayan, mbak, tapi nggak rutin-rutin banget. Paling ya diajakin sama temen-temen SMP. Paling nggak dalam satu bulan aku main futsal minimal sekali.” Transkrip wawancara RK pada 18 Oktober 2015 RK yang memiliki kegemaran dalam bidang olahraga terutama dalam bidang futsal atau sepakbola mini tentu juga membantu dalam menjaga kesehatan diri. Oleh karena itu, RK termasuk orang yang tidak mudah terserang penyakit. Didukung pula dengan RK yang tidak memiliki penyakit menahun dan ia memiliki pola makan yang baik. Seperti pengakuan RK berikut: “Paling-paling ya batuk, pilek, demam. Oyaa cuma pas kapan itu aku sempet opname di rumah sakit karena sakit tifus. Seingetku itu sakit terparahku” Transkrip wawancara RK pada 18 Oktober 2015 6 1 “Enggak kok, mbak. Alhamdulilah tidak memiliki penyakit menahun” Transkrip wawancara RK pada 18 Oktober 2015 “Aku termasuk orang yang lumayan gampang makan, misal di rumah ibu masak apa aja ya aku makan, mbak. Nggak pilih-pilih makanlah. Kalo diluar pun aku juga jajan di tempat nongkrong kok” Transkrip wawancara RK pada 18 Oktober 2015 RK yang termasuk orang yang jarang terserang penyakit tersebut, sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh NN istri RK dan ST tetangga RK, serta diperkuat dengan surat dari dokter yang diperlihatkan kepada peneliti. Berikut permyataan yang disampaikan NN dan ST: “Selama saya kenal, RK orangnya jarang sakit, mbak. Paling ya demam-demam biasa, tapi pas kapan itu dia juga sempat opname gara-gara sakit tifus” Transkrip wawancara NN pada 26 Oktober 2015 “Iya,mbak. Bulan apa yaa? Saya lupa. Pokoknya belum lama banget. Saya sempat menengok RK di rumah sakit. Pas saya nengok itu katanya sakit tifus kalo nggak salah” Transkrip wawancara ST pada 18 November 2015 RK sudah lulus dari SMA saat ini lebih sering menghabiskan bersama keluarga kecilnya yaitu anak dan istri, serta keluarga besar. Sebenarnya beberapa waktu yang lalu RK sudah mengikuti tes masuk perguruan tinggi, tetapi ia termasuk seseorang yang belum lolos seleksi. Ia memutuskan untuk mengikuti tes lagi tahun depan, karena ia memiliki keinginan untuk kuliah di perguruan tinggi negeri. Ia termasuk pribadi yang dekat dengan keluarga besar, baik keluarga besar dari pihak ia sendiri maupun dari pihak sang istri. Berikut pernyataan RK: “Sekarang aku masih di rumah aja. Kan aku kalo Sabtu sampe Selasa di rumah sini yang Sambiroto, trus kalo Rabu sampe Jumat aku di rumah mertua, di daerah Jakal. Soalnya aku belum lanjutin sekolah lagi. Masih nunggu Penerimaan Mahasiswa Baru tahun depan. 62 Soalnya aku kemarin nggak lolos seleksi, jadi ya sekarang aku les di bimbel biar materi sekolah nggak lupa juga. Oya, kalau hari Selasa malam aku kadang masih suka datang juga ke acara PSPP yang ada konselornya. Jadi masih suka konsultasi juga, hitung-hitung buat mempertebal benteng diri” Transkrip wawancara RK pada 18 Oktober 2015 Berdasarkan paparan yang telah disampaikan diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan fisik yang dialami oleh RK sebagai remaja mantan pecandu narkoba yaitu kondisi badan yang kurus dan tinggi, ditambah dengan beberapa tato permanen di bagian tangan dan kaki. Pada kondisi kesehatan, dari sebelum mengenal obat-obatan, RK memang memiliki kondisi kesehatan yang baik dan jarang sekali sakit. Akan tetapi, RK pernah satu kali dirawat di rumah sakit karena sakit tifus. Demi menjaga kesehatan, RK sering berolahraga terutama futsal atau sepakbola mini.

2 Perkembangan Kognisi

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, dampak penggunaan narkoba itu berpengaruh ke cara berpikir, daya ingat, dan kemampuan intelektual. Dalam kemampuan berpikir, dapat ,dilihat dari bagaimana pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan dalam mengambil keputusan. “Dulu pas masih make aku kalo ada masalah bawaannya minum alkohol sama ngobat, mbak. Aku ngerasa kalo udah make, masalah ilang sendiri. Kalo sekarang ya jujur,kadang aku masih egois, bahkan sama istri sendiri. Cuma sekarang aku lebih ke diskusi atau ngobrol buat nyelesaiin masalah.” Transkrip wawancara RK pada 20 Oktober 2015 6 3 “Biasanya aku selesaiin berdua sama NN. Soalnya kalo pake marah-marah aku nggak enak sama keluarga, mbak. Nggak enak sama bapak, ibu, kakak juga. Soalnya aku udah banyak salah sama mereka dengan aku yang kemarin make narkoba sama aku yang MBA” Transkrip wawancara RK pada 20 Oktober 2015 Hal yang sepadan juga disampaikan oleh NN terkait sikap RK dalam menghadapi masalah. “…Alhamdulillah dia sekarang udah beda,mbak. Lebih kalem lah kalo ada masalah. Menurutku terkadang RK semakin dewasa dalam nyelesaiin masalah” Transkrip wawancara NN pada 26 Oktober 2015 “Aku sama RK lebih banyak diskusi, ngobrol berdua. Nggak pake ribut lagi kayak dulu. Soalnya kan nggak enak sama orangtua juga kalo ribut-ribut” Transkrip wawancara NN pada 26 Oktober 2015 Pemakaian obat-obatan terlarang bagaimanapun juga memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang, begitupula yang RK rasakan. RK mengaku pelupa. Walaupun sebelum mengonsumsi obat- obatan ia juga pelupa, ia merasa sifat pelupa yang dimiliki menjadi semakin parah. Seperti yang RK sampaikan berikut: “Aku orangnya lupaan, mbak. Apalagi sama barang-barang kecil kayak kunci. Aku paling sering lupa tentang tadi aku naruh kunci kendaraan dimana, kayak gitu. Dulu sebelum make sih aku udah pelupa, tapi kok aku ngerasa setelah make obat-obatan jadi makin parah pelupanya”. Transkrip wawancara RK pada 20 Oktober 2015 “Kalo kejadian yang dulu-dulu ya ada yang inget, ada juga yang udah lupa, mbak. Kebanyakan sih inget kalo udah dipancing- pancing dikit, mbak” Transkrip wawancara RK pada 20 Oktober 2015 Sifat pelupa yang dimiliki oleh RK tersebut dibenarkan oleh sang istri yaitu NN. Berikut pernyataan NN: 64 “Hehe. Dia orangnya pelupa banget, mbak. Apalagi soal naruh barang yang kecil” Transkrip wawancara NN pada 26 Oktober 2015 RK juga menambahkan tentang kegiatan akademik dan kegiatan non-akademik selama ia bersekolah. Selain itu, RK juga menunjukkan raport sekolah saat SMA, terlihat bahwa sebagian besar nilai-nilai mata pelajaran yang diperoleh RK berada diatas KKM, walaupun adapula yang tidak mencapai KKM. Berikut penuturan RK: “Aku biasanya pas nggak suka sama pelajarannya ya tak tinggal tidur aja, daripada berisik ya, mbak. hahaha” Transkrip wawancara RK pada 20 Oktober 2015 “Aku bukan termasuk siswa berprestasi, tapi aku juga nggak termasuk siswa yang bodoh banget di sekolah” Transkrip wawancara RK pada 20 Oktober 2015 “Nggak ada prestasi non-akademik, mbak” Transkrip wawancara RK pada 20 Oktober 2015 Berdasarkan penjelasan diatas, perkembangan kognisi yang dialami oleh RK yaitu cara berpikir RK mengalami perubahan dari yang awalnya menyelesaikan masalah dengan perdebatan atau amarah, sekarang RK dapat menyelesaikan masalah secara dewasa. Dalam hal kemampuan daya ingat, RK termasuk orang yang pelupa. Hal tersebut sudah terjadi sebelum ia mulai mengonsumsi minum-minuman beralkohol dan semakin parah setelah mengonsumsi narkoba, sedangkan dalam kemampuan intelektual, RK termasuk siswa yang biasa-biasa saja di sekolah. RK bukan termasuk siswa yang pandai, begitupun sebaliknya.