commit to user
58 Widagdo 2001: 30 mengungkapkan bahwa moral dapat diartikan sebagai
norma dan konsep kehidupan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Nilai pendidikan moral yang terkandung dapat mengubah perbuatan, perilaku, dan sikap
serta kewajiban moral dalam masyarakat yang baik seperti ajaran budi pekerti, akhlak, dan etika.
Merujuk dari beberapa pendapat ahli di atas, disimpulkan bahwa moraladalah norma kehidupan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat untuk
menunjukkan aturan tingkah laku dan adat istiadat seorang individu atau dari suatu kelompok yang meliputi nilai kebenaran, sopan santun dalam pergaulan, tata
karma yang menjunjung tinggi budi pekerti dan nilai susila.
B. Penelitian yang Relevan
Sri Handayani 2010 dalam penelitian yang berjudul “Kritik Sosial dan Nilai Edukatif dalam Kumpulan Puisi
Tira ni da n Benteng
Karya Taufiq Ismail Tinjauan Sosiologi Sastra” menyimpulkan bahwa 1 Tema-tema yang terkandung
dalam puisi
Tira ni da n Benteng
yakni solidaritas antar sesama, keadilan yang tidak terpuaskan, keberanian dalam melawan kebatilan, keiklasan dalam berjuang,
ajakan untuk bertaubat, semangat yang berkobar, 2 Kritik sosial yang terdapat dalam puisi
Tir ani da n Benteng
terkait dengan protes masyarakat menurut pemenrintah untuk mewujudkan stabilitas keamanan, ekonomi, politik, dan
hukum. 3 Nilai-nilai edukatif yang terkandung dalam puisi-puisi
Tirani da n Benteng
terkait dengan nilai pendidikan moral, etika, sosial, dan religius. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Sri Handayani dengan
penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang sosiologi sastra dan nilai
commit to user
59 pendidikan. Perbedaanya terletak pada objek kajian, penelitian Sri Handayani
objek kajiannya kumpulan Puisi
Tira ni da n Benteng
karya taufiq Ismail sedangkan objek kajian penelitian ini adalah novel
Ruma h di Seribu Omba k
karya Erwin Arnada. Sri Handayani juga mengungkap kritik sosial dalam kumpulan
puisi
Tira ni da n Benteng
sementara penelitian ini tidak mengungkap kritik sosial dalam novel
Ruma h di Seribu Omba k
karya Erwin Arnada. Panji Kuncoro 2010 berjudul “Kritik Sosial dalam Antologi Puisi
Aku Ingin Ja di Peluru
Karya Wiji Thukul: Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra” menyimpulkan bahwa adanya perspektif sosiologis kritik sosial Wiji Thukul yang
meliputi dua aspek yaitu protes sosial yang terjadi sedangkan realis sosial lebih merupakan catatan harian dirinya tentang kehidupan sehari-hari. Nilai edukatif
yang terdapat dalam
Aku Ingin Ja di Perulu
karya Wiji Thukul terdiri dari etika, moral, dan budi pekerti yang merupakan cermin dari masyarakat kelas bahwa
dengan profesi sebagai buruh, tukang becak, pemulung, dan lain-lain. Persamaan penelitian Panji Kuncoro Hadi dengan penelitian ini yaitu terletak pada aspek
tinjauan yaitu sosiologi sastra dan sama-sama mengkaji nilai pendidikan. Perbedaan penelitian Panji Kuncoro Hadi dengan penelitian ini yaitu terletak pada
pengarang dan karyanya. Penelitian Panji menganalisis kumpulan puisi
Aku Ingin Ja di Peluru
karya Wiji Thukul sedangkan penelitian ini menganalisis novel
Ruma h di Seribu Omba k
karya Erwin Arnada. Rochayah Machali 2005: 1 dalam penelitian yang berjudul “Challenging
Tradition: the Indonesia Novel
Sama n
” dalam
Journal of La ngua ge Studies
. Menyimpulkan bahwa Novel ini mengundang kritik, terutama karena penulis telah
commit to user
60 menantang tradisi, baik dalam tema dan isi sebagaimana serta dalam gaya naratif.
Tema seperti seksualitas, yang sebelumnya dianggap tabu di masa lalu, dieksplorasi dan ditantang dengan cara yang hampir tumpul. Persamaan penelitian
Rochayah Machali dengan penelitian ini yaitu memiliki relecansi dalam hal pengulasan realitas sosial masyarakat yang diangkat dalam sebuah novel.
Perbedaanya terletak pada objek kajian, penelitian Rochayah Machali objek kajiannya novel
Sama n
, sedangkan objek kajian penelitian ini adalah novel
Ruma h di Seribu Omba k.
Penelitian Rochayah Machali tidak membahas nilai-nilai pendidikan sementara penelitian ini membahas nilai-nilai pendidikan.
Ratna Purwaningtyas 2006 dalam penelitian yang berjudul “Novel
Jendela -jendela, P intu, Ata p
karya Fira Basuki” Tinjauan Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan. Menyimpulkan bahwa Ratna Purwaningtyas menemukan
banyak penyimpangan norma yang dilakukan oleh para tokoh dalam novel karya Fira Basuki yang tidak patut ditiru oleh pembaca. Penyimpangan tersebut antara
lain hubungan seks bebas, perselingkuhan tidak menjalankan perintah agama dengan baik seperti sembahyang dan pelanggaran budaya yang mengakibatkan
ketidak harmonisan budaya. Persamaan penelitian Ratna Purwaningtyas dengan penelitian ini adalah terletak pada aspek tinjauan, yaitu tinjauan sosiologi sastra
dan nilai pendidikan. Persamaan selanjutnya yaitu pengarang novel
J endela - jendela , Pintu
, dan
Ata p
dalam penelitian Ratna Purwaningtyas merupakan bukan orang Indonesia tapi bisa mengungkap kehidupan dan kebudayaan Amerika
Serikat, sedangkan pengarang novel
Ruma h di Ser ibu Omba k
dalam penelitian ini bukan penduduk Bali tapi bisa mengungkap kehidupan dan kebudayaan Bali.
commit to user
61 Perbedaan penelitian Ratna Purwaningtyas dengan penelitian ini yaitu terletak
pada pengarang dan karyanya. Penelitian Ratna Purwaningtyas menganalisis trilogi novel
J endela -jendela, Pintu
, dan
Ata p
karya Fira Basuki. Sedangkan penelitian ini hanya menganalisis satu novel
Ruma h di Ser ibu Omba k
karya Erwin Arnada.
Moirangthem Linthoingambi Devi 2011 dalam penelitian yang berjudul “
Multicultura lism a nd Conflict in Khushwa nt Singhs Tr ain to P akista n
”. Dalam Journal of Literature, Culture and Media Studies, Vol 3, No 5 dan 6. Penelitian ini
bermaksud untuk fokus pada krisis politik yang multi-budaya yang ada di India meskipun upaya besar untuk mempromosikan integrasi nasional di tengah-tengah
budaya mozaik. Masyarakat India adalah multietnis, masyarakat multibahasa, multikultur
dan multiagama dan masyarakat India telah mampu mempertahankan kesatuan dalam keragaman. Tetapi di suatu tempat di mana keragaman berlaku, gagasan
terpisah geo-politik entitas nasional telah menjadi tidak terelakkan, ini akibat dari kebijakan dalam peraturan yang telah dibuat oleh orang-orang Inggris yang
bertujuan untuk melanggengkan kekuasaan mereka. Mereka menyebarkan teori bahwa Hindu dan Muslim adalah dua negara yang terpisah yang karenanya tidak
pernah hidup bersama. Simpulan dari penelitian ini adalah kebijakan melalui peraturan yang telah dibuat oleh orang-orang Inggris telah mengakibatkan
penciptaan Pakistan diikuti oleh kekerasan komunal terburuk dalam sejarah umat manusia.
commit to user
62 Persamaan penelitian Moirangthem Linthoingambi Devi dengan penelitian
ini adalah sama-sama membahas sosial budaya dan sama-sama membahas dua agama yaitu Hindu dan Muslim. Perbedaannya terletak pada latar peristiwa
terjadi. Penelitian Moirangthem Linthoingambi Devi berlatar di India, sementara penelitian ini berlatar di Singaraja.
Irsasri 2011 dalam penelitian yang berjudul “Novel
Burung-Burung Ma nya r
Karya Y.B. Mangunwijaya Tinjauan Sosiologi Sastra, Perspektif Historis, dan Nilai Pendidikan”. Simpulan novel tersebut merupakan cerminan
pemikiran dan pandangan yang sangat diresapi dari dalam diri pengarang. Karya ini menceritakan pengorbanan dan penyerahan kekuasaan yang pada akhirnya
muncul sebuah pengkhianatan. Burung Manyar adalah perumpamaan perjalanan hidup Teto yang gagal menyelaraskan dua hal, jati diri di dalam dan bahasa
citranya ke luar, sehingga ia harus kalah dan kehilangan orang yang dicintai. Cerita yang diangkat dalam novel
Burung-Burung Ma nya r
merupakan latar belakang perjuangan yang mengungkap fakta-fakta historis dan nilai-nilai
kehidupan yang didasarkan pada kisah nyata atau sejarah tentang sosial masyarakat pribumi pada waktu masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Persamaan penelitian Irsasri dengan penelitian ini adalah objek kajian yaitu novel, tinajauan yang digunakan juga sama yaitu sosiologi sastra dan nilai
pendidikan. Juga sama-sama memunculkan fakta historis dan mengkaji latar belakang sosial budaya. Perbedaan penelitian Irsasri dengan penelitian ini yaitu
terletak pada pengarang dan karyanya. Penelitian Irsasri menganalisis
novel Burung-Burung Manyar
karya Y.B. Mangunwijaya sementara penelitian ini
commit to user
63 menganalisis novel
Ruma h di Seribu Omba k
karya Erwin Arnada. Novel dalam penelitian Irsasri merupakan cermin pribadi pengarang, sementara novel dalam
penelitian ini merupakan hasil riset yang dilakukan oleh pengarang dan bukan merupakan cermin pribadi pengarang.
C. Kerangka Berpikir