94
4.2.8 Pola Kadensa
Kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi lagu. Pola kadensa dapat dibagi atas dua bagian, yaitu : semi kadens half cadence dan kadens penuh
fullcadence. Semi kadens adalah suatu bentuk istirahat yang tidak lengkap atau tidak selesai complete danmemberi kesan adanya gerakan ritem yang lebih
lanjut.Kadens penuh adalah suatu bentuk istirahat di akhir frasa yang terasa Selesai complete sehingga pola kadens seperti ini tidak memberikan kesan untuk
menambah gerakan ritem. Pola kadensa melodi ngangguken tangis yaitu:
1.
2
3
4
5 6
7
8
9
10
95
4.2.9 Kontur
Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm dalam irawan 1997 : 85 membedakan beberapa jenis kontur, yaitu :
1. Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nada
yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.
2. Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari nada
yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah.
3. Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari nada
yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi ke nada yang lebih tinggi atau sebaliknya.
4. Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu nada
ke nada yang lain baik naik maupun turun. 5.
Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih
rendah ke nada yang lebih tinggi. 6.
Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada yang lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor maupun
minor. 7.
Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai batas-batasan.
96
Garis kontur yang terdapat pada melodi ngangguken tangis dalam tulisan ini pada umumnya conjuct dan static.
Pergerakan melodinya melangkah naik maupun turun, kemudian diikuti dengan bentuk static, lalu bergerak naik dan turun conjuct lagi. Untuk lebih jelas dapat
dilihat dari gambar salah satu contoh melodi di bawah ini. Gambar di atas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi static, kemudian conjuct,
lalu static, kemudian conjuct lagi.
Gambar di atas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi static, kemudian conjuct diakhir frase lagi.
4.3 Analisis nyanyian vokal ngangguk