Mata Pencaharian Bahasa ETNOGRAFI UMUM MASYARAKAT KARO - DI DESA SARILABA JAHE

25

2.3 Mata Pencaharian

Pada umumnya, mata pencaharian penduduk desa Sarilaba Jahe adalah bertani. Melihat kondisi tanah yang sangat subur serta sangat mendukung untuk bercocok tanam, maka tidak heran jika sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bertani terutama penduduk asli yang turun temurun telah menetap di sana. Namun demikian sebagian penduduknya juga ada yang bermata pencaharian sebagai pegawai swasta maupun negeri, pedagang, maupun kuli di tanah-tanah perkebunan. Biasanya penduduk yang bermata pencaharian sebagai pedagang maupun kuli adalah penduduk suku pendatang 8 , karena sebagian besar dari mereka tidak memiliki sawah atau kebun sendiri untuk diolah.

2.4 Bahasa

Desa Sarilaba Jahe Kecamatan Sibiru-biru merupakan salah satu daerah di Kabupaten Deli Serdang yang penduduknya adalah mayoritas suku Karo. Bahasa Karo merupakan bahasa ibu dari masyarakat Karo yang menetap disana. Hampir seluruh masyarakat Karo menggunakan bahasa Karo sebagai media komunikasi dalam percakapan formal maupun percakapan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sebagian penduduk yang tidak bersuku Karo pun mengerti dan fasih menggunakan bahasa ini, karena bahasa Karo lebih sering digunakan jika dibandingkan dengan bahasa nasional bahasa indonesia. Hal ini mengharuskan mereka untuk beradaptasi dengan penduduk asli yang dalam kesehariannya menggunakan bahasa karo. 8 Suku-suku pendatang di Sibiru-biru adalah Batak Toba, Simalungun, Jawa, Nias, Aceh, dan pak pak. 26 Masyarakat Karo juga memiliki aksara atau tulisan sendiri yang disebut dengan indung surat. Aksara Karo terdiri dari 21 huruf. Adapun bunyi huruf-huruf itu menurut Barus dan Sembiring dalam buku mereka ”Sejemput Adat Budaya Karo” adalah : ha, ka, ba, pa, na, wa, ga, ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, ca, nda, mba, i, u. Gambar 2.2. Indung Surat Aksara Karo 9 Aksara Karo tersebut juga di lengkapi dengan beberapa aksara tambahan yang disebut dengan anak surat. Adapun fungsi dari anak surat ini adalah untuk merubah bunyi indung surat. Berikut ini dapat kita lihat beberapa anak surat pada aksara karo serta contoh-contoh penggunaannya. 9 Sumber : Sejemput Adat Budaya Karo oleh U.C Barus dan Drs. Mberguh Sembiring S.H. 27 TABEL 2.5 Penggunaan Anak Surat dalam Indung Surat Sumber : Roberto Bangun 2005 No BentukGam bar Anak Surat Nama Contoh Dibaca Fungsi 1 Kebencaren Tatang Menambah huruf ng pada akhir kata pada akhir kata 2 Ketolongen Ka-ro Mengubah akhiran a menjadi o 3 Kalawen Ja-di Mengubah akhiran a menjadi i 4 Kejeringen La-wah Menambah huruf h pada akhir kata pada akhir kata 5 Ketelengen Ma-te Mengubah kata a menjadi ê 6 Sikurun Ja-bu Mengubah akhiran a menjadi u 7 Kebereten Le-nga Mengubah akhiran a menjadi e 8 Pemantik K-am Menghilangkan huruf vokal pada vokal pada akhir kata

2.5 Sistem Religi Dan Kepercayaan