Analisis nyanyian vokal ngangguk

96 Garis kontur yang terdapat pada melodi ngangguken tangis dalam tulisan ini pada umumnya conjuct dan static. Pergerakan melodinya melangkah naik maupun turun, kemudian diikuti dengan bentuk static, lalu bergerak naik dan turun conjuct lagi. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar salah satu contoh melodi di bawah ini. Gambar di atas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi static, kemudian conjuct, lalu static, kemudian conjuct lagi. Gambar di atas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi static, kemudian conjuct diakhir frase lagi.

4.3 Analisis nyanyian vokal ngangguk

4.3.1.Ngangguk Pada umumnya Ngangguk hanya ditujukan kepada tangis atau ratapan yang disampaikan oleh keluarga dari seseorang yang meninggal dunia. Secara teknis bunyi ngangguk ini berdiri sendiri, meski selain suara nyanyian seorang yang sedang ngangguk ada bunyi instrument musik yang menjadi latar dibelakangnya back sound. Adapun alasan penulis menyebut bunyi gendang lima sendalanen hanya sebagai back sound adalah karena pada dasarnya ngangguk tidak berpatokan pada nada dasar sarune dalam ensambel instrument gendang lima sendalanen begitu juga dengan ritemnya, sebab ngangguk bersifat free ritem meter 97 bebas. Selain itu ngangguk juga kerap dilaksanakan sendiri tanpa ada bunyi instrument musik, atau bisa dikatakan solo ratapan. Ciri lain yang membedakan nganggukken tangis dengan nyanyian vokal Karo yang lain adalah pada sustain atau banyaknya kandungan nada pada satu suku kata dalam sebuah kata yang di-sampaikan. Sebagai contoh: pada pemasu-masun biasanya disuku kata terakhir biasanya memiliki lebih dari dua nada atau dengan kata lain karakter rengget pada pemasu-masun lebih terasa sebab sustain disuku kata terakhir lebih panjang dan mengandung beberapa nada, sedang pada nganggukken tangis, rengget itu memiliki sustain yang lebih singkat begitu juga dengan nada yang terkandung didalam suku kata tersebut lebih sedikit dan kerap diikuti dengan isakan tangis. Sebelum menganalisis makna dan struktur dari teks nganggukken tangis tersebut, maka penulis menuliskan teks dari nganggukken tangis tesebut. Berikut ini adalah teks yang penulis dapatkan dalam penelitian lapangan: Uga ningku turang sintua ngata Kalimbubunta e bapangku Uga litna ukurndu bage ban ngalo-ngalosa Kalimbubunta e kerina ras anak berunta e nindu bapa atin Inget sorangku si ndai Kutadingken kel sangei beras bangku kari ras permen ku ei kerina Nina silihndu ei kalimbubu Kupeseh tenahndu ndai bapangku 98 Maka mejuah-juah kerina kalimbubunta ei inganku ergani-gani Bagem bapa atin Kupeseh totonta ndai turang Maka mejuah-juah kerina kalimbubunta ei Ras permenta ei beberenta ei Bagem nindu muat berkat ndai turang sintua Maka aloken beberenta ei ras permenta ei pasu-pasunta ei bapangku Bagem bapa atin Bagem kalimbubu Ula kam megelut nindu ngata kalimbubunta ei turang Lit gia salahku kalimbubu, maap kenndu nina silihndu ei kalimbubu Lalit ukurku nina kalimbubu bagem kalimbubu kerina Bagem anak beru kami jumpa pendahin kari beberenta ei karina nina Mamandu ei bebere mamina Jumpa pencarin permenta ei ras kalimbubunta ei kutadingken Bage mei totondu bapa Atin…. Untuk lebih mudah memahami tentang teks nganggukken tangis di atas, penulis memberikan angka di depan setiap bait teks nganggukken tangis dalam sebuah tabel agar dalam pembahasan berikutnya tidak membingungkan. Berikut adalah beberapa teks nganggukken tangis yang akan di analisis. 99 Teks nganggukken tangis Terjemahan Makna Teks 1. Uga ningku turang sintua ngata Kalimbubunta e bapangku 1. Bagaimana lagilah harus aku katakana o anak tertua Kepada kalimbubu kita ini bapaku 1. Menyatakan bahwa seorang istri yang mengalami kebingungan untuk menyambut pihak kalimbubu setelah kepergian sang suami 2. Uga litna ukurndu bage ban ngalo-ngalosa Kalimbubunta e kerina ras anak berunta e nindu bapa atin 2. Bagaimana adanya perasaanmu begitulah kusampaikan menyambutnya Kalimbubu dan anak beru ini katamu bapak atin 2. Menyatakan bahwa seolah olah sang suami berkata kepada seorang istri supaya mampu mengerjakan sendiri seluruh tanggung jawab dalam keluarga setelah suaimnya telah tiada 3. Inget sorangku si ndai Kutadingken kel sangei beras bangku kari ras permen ku ei kerina Nina silihndu ei kalimbubu Kupeseh tenahndu ndai bapangku 3. Ingat suaraku tadi Kemarin kutinggalkan beras untukmu dan seluruh keponakanku ini kata iparmu ini kalimbubu Kusampaikan pesanmu tadi bapaku 3. Menyatakan bahwa suaminya adalah laki-laki yang bertanggung jawab semasa hidupnya, dan sekaligus mengingatkan juga kepada anak-anaknya bahwa seorang suami harus mencukupi segala kebutuhan keluarga semasa ia hidup, agar kelak ketika ia meninggal dunia istrinya tidak mengalami kesulitan dalam menghidupi anak- anak yang ditinggalkannya 100 4. Maka mejuah-juah kerina kalimbubunta ei inganku ergani-gani Bagem bapa atin Kupeseh totonta ndai turang Maka mejuah-juah kerina kalimbubunta ei Ras permenta ei beberenta ei Bagem nindu muat berkat ndai turang sintua Maka aloken beberenta ei ras permenta ei pasu- pasunta ei bapangku Bagem bapa atin Bagem kalimbubu 4. Sehingga damai sejahtera semua kalimbubu ini tempatku tempatku bertanya Demikianlah bapak atin kusampaikan doamu tadi Agar damai sejahtera semua kalimbubu kita Bersama keponakan- keponakan kita ini Itulah kata yang kau sampaikan sebelum berangkat saudara tertua Agar diterima keponakan kita ini berkat bapakku Demikian bapak atin, demikian kalimbubu 4. Menyatakan bahwa seorang istri yang ditinggal mati suami tidak boleh berputus asa, karna masih memiliki keluarga yang sangat menyayanginya. Sehingga kita harus selalu mendoakan seluruh keluarga dimanapun berada agar dan harus selalu saling menghormati dalam keluarga. Dan tetap menjaga hubungan baik terhadap keluarga suami kita meskipun suami kita telah tiada. 5. Ula kam megelut nindu ngata kalimbubunta ei turang Lit gia salahku kalimbubu, maap kenndu nina silihndu ei kalimbubu Lalit ukurku nina kalimbubu bagem kalimbubu kerina 5. Jangan kamu sakit hati katamu kepada kalimbubu ini saudara Kalaupun ada kesalahanku kalimbubu, maafkan kata iparmu ini kalimbubu Tidak ada niatku yang lain demikian kalimbubu kami semua 5. Permohonan kepada seluruh kerabat yang hadir dalam upacara kematian suaminya agar jangan lagi memiliki dendam kepada suaminya, karna akan menghambat kepergian jiwa suaminya tersebut. 101 6. Bagem anak beru kami jumpa pendahin kari beberenta ei karina nina Mamandu ei bebere mamina Jumpa pencarin permenta ei ras kalimbubunta ei kutadingken Bage mei totondu bapa Atin 6. Demikian anak beru kami, semoga cepat dapat pekerjaan semua keponakan kami ini kata pamanmu ini keponakanku Segera mendapat pekerjaan keponakan kami dan kalimbubu yang aku tinggalkan Demikianlah doamu bapa Atin 6. Doa-doa baik yang dari keluarga alrmarhum untuk seluruh keluarga yang sudah ikut membantu upacara tersebut. Analisis teks dalam nyanyian ratapan diatas menyatakan sebuah kebingungan yang dialami seorang istri untuk menyambut kalimbubu. Dan terdapat seperti sebuah dialog antara istri dan sang suami yang dikemukakan oleh istri. Juga terrdapat pesan dan doa dari seorang suami yang diucapkan lewat istrinya. Berdasarkan acuan-acuan yang terdapat di atas, maka hasil transkripsi nganggukken tangis adalah sebagai berikut. 102 NGANGGUKKEN TANGIS Vokal : Sanggup br Ginting Ditranskripsi oleh: Franseda Sitepu, S.Sn Direkam tanggal 17 september 2014 Direkam di desa Sarilaba Jahe 103 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan