19
BAB II ETNOGRAFI UMUM MASYARAKAT KARO - DI DESA SARILABA JAHE
KECAMATAN SIBIRU-BIRU
Pada bab II ini, penulis akan menguraikan tentang etnografi umum masyarakat Karo yang tinggal di desa Sarilaba Jahe serta menggambarkan lokasi
penelitian yang diteliti. Penulis akan menjelaskan beberapa hal, seperti lokasi lingkungan alam dan demografi, mata pencaharian dan sistem bahasa, serta etnografi
umum masyarakat Karo seperti sistem religi, sistem kekerabatan maupun sistem keseniannya. Beberapa aspek tersebut menurut penulis juga penting untuk di jelaskan,
karena selain untuk mengenalkan daerah penelitian penulis kepada pembaca, beberapa aspek seperti sistem bahasa, sistem kekerabatan dan sistem keseniannya
juga berhubungan dengan nganggukken tangis. Penyajian nganggukken tangis menggunakan bahasa Karo dan disajikan dalam upacara kematian, dimana upacara
nurun disini berhubungan erat dengan sistem kekerabatan. Penulis juga berpendapat bahwa sistem kesenian juga menjadi aspek yang sangat penting untuk dibahas disini,
karena nganggukken tangis merupakan salah satu bentuk seni vokal dari kebudayaan musikal Karo. Berikut ini akan dijelaskan beberapa aspek tersebut secara umum.
2.1 Lokasi Lingkungan Alam dan Demografi Sibiru-biru
Daerah yang penulis ambil sebagai lokasi penelitian adalah Sarilaba Jahe, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang. Sarilaba Jahe berjarak ± 65 km dari
ibukota propinsi Sumatera Utara dan dapat di tempuh dengan menggunakan angkutan
20
umum, dengan lama perjalanan sekitar 1,5 jam jika kondisi arus lalu lintas dalam keadaan normal.
Gambar 2.1. Peta Kecamatan Sibiru-biru
6
Berdasarkan data monografi yang diperoleh penulis dari kantor kecamatan Sibiru-biru, luas wilayah daerah tersebut adalah 8.969 ha yang terdiri dari 17 desa, 89
dusun dan ibukota kecamatan. Daerah Sibiru-biru beriklim sedang yang terdiri dari musim hujan dan musim kemarau, kedua musim ini dipengaruhi oleh dua arah mata
angin yang terdiri dari angin laut dan angin gunung. Angin laut yang membawa hujan
6
Sumber : Kantor Camat Sibiru-biru
21
sedangkan udara gunung membawa udara panas dan lembab. Curah hujan pada umumnya pada bulan September sd Desember, sedangkan musim kemarau pada
bulan Januari sd Agustus.
No DesaKelurahan
Luas KM
2
Jumlah Penduduk
1 Mardingding Julu
6.69 547
2 Penen
4.46 1.035
3 Periaria
7.01 1.345
4 Sarilaba Jahe
18.16 1.210
5 Biru-biru
1.34 1.215
6 Kuala Dekah
10.26 833
7 Rumah Great
12.05 1.254
8 Tanjung Sena
5.8 598
9 Kuto Mulyo
4.02 1.856
10 Mbaruai
3.88 1.445
11 Namo Tualang
6.25 1.844
12
Kp. Selamat
1.56 2.928
13 Sidodadi
1.25 4.084
14 Namo Suro Baru
5.35 1.104
15 Ajibaho
7.59 2.003
16 Candi Rejo
1.07 4.301
17 Sidomulyo
2.23 6.418
Jumlah 89.69
34.020 Tabel 2.1. Jumlah Desa Dalam Data Kecamatan Sibiru-biru
Kecamatan Sibiru-biru berbatasan dengan Kecamatan Deli Tua di sebelah utara, Kecamatan STM Hilir di sebelah selatan, sebelah barat berbatasan dengan
22
Kecamatan Namo Rambe, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Patumbak. Data Statistik Kecamatan Sibiru-biru tahun 2011
7
Masyarakat yang mendiami kecamatan sibiru-biru bermacam-macam suku bangsa dan mayoritas beragama Islam, Kristen Psotestan dan Katolik. Namun
masyarakatnya hidup harmonis dan mampu memelihara adat-istiadat masing-masing. Sumber mata pencaharian penduduk umumnya adalah bertani.
.
2.2 Masyarakat Karo Di Desa Sarilaba Jahe