54 Ketuntasan Minimal KKM sesuai dengan pelaksanaan standar ini, yang
menyangkut Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD.
9. Penelitian Tindakan Kelas PTK a. Pengertian Penelitian Tindakan kelas
Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suyadi 2012:38 adalah rencana tindakan yang berupa uraian langkah-langkah kongkret yang akan ditempuh.
Metode penelitian tindakan kelas menggambarkan hal-hal sebagai berikut ini : 1 Setting penelitian, menggambarkan lokasi sekolah yang dikenai tindakan.
2 Sasaran penelitian atau subyek penelitian adalah sumber-sumber yang akan memberikan data dan informasi dalam penelitian tindakan kelas.
3 Rencana tindakan, yaitu gambaran riil secara detail mengenai rencana tindakan yang akan dilakukan penelitian.
4 Teknik pengumpulan data, yaitu metode yang digunakan peneliti dalam merekam data informasi yang dibutuhkan.
Menurut Kunandar 2004:46 penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu
situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keahlian tentang: a praktik-praktik kependidikan mereka, b pemahaman mereka tentang
praktik-praktik tersebut, c situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.
Penelitian Tindakan Kelas Clasroom Action Research menurut Pardjono 12:2007 adalah salah satu jenis penelitian tindakan yang dilakukan guru untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. Karakteristik penelitian tindakan kelas menurut Pardjono 2007:16, di antaranya adalah sebagai berikut:
55 1 Permasalahan yang dipecahkan merupakan permasalahan praktis dan
urgent yang dihadapi oleh para guru atau peneliti dalam profesinya sehari- hari.
2 Peneliti memberikan perlakuan atau tindakan yang berupa tindakan terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan
kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti. 3 Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus
atau tingkatan atau daur yang memungkinkan terjadinya peningkatan dalam setiap siklusnya.
4 Adanya empat komponen penting dalam setiap langkah, yaitu: 1 perencanaan planning, 2 tindakan acting, 3 observasi observing dan
4 refleksi reflecting. Langkah pertama, kedua dan seterusnya membentuk spiral yang menuju ke arah tercapainya tujuan dan juga diperolehnya solusi
permasalahan. 5 Adanya langkah berpikir refleksi reflective thinking dan kolektif yang
dilakukan oleh para peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan. Pardjono 2007:17, tujuan penelitian tindakan kelas secara umum seperti
berikut:
1 Memperbaiki layanan maupun hasil kerja dalam suatu lembaga 2 Mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah
dilakukan oleh seorang guru selama ini. 3 Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda baik bagi
peneliti maupun pihak subjek, peneliti memperoleh informasi yang berkaitan dengan permasalahan, sedangkan pihak subjek yang diteliti,
mendapatkan manfaat langsung dari adanya tindakan nyata. 4 Mengembangkan budaya meneliti, dengan prinsip sambil bekerja dapat
melakukan penelitian di bidang yang ditekuninya. 5 Menumbuhkan kesadaran subjek yang diteliti terhadap pentingnya upaya
refleksi guna meningkatkan kualitas melalui suatu tindakan. 6 Diperolehnya pengalaman nyata yang berkaiatan erat dengan usaha
peningkatan kualitas secara profesional maupun akademik.
56 Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat dapat
memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara professional. Penelitian tindakan merupakan penelitian tindakan yang dilakukan
guru dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keahlian tentang: a praktik-praktik kependidikan mereka, b pemahaman
mereka tentang praktik-praktik tersebut, c situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar di kelasnya.
b. Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Endang Mulyatiningsih 2011: 68-72 model PTK ada empat, yaitu
: 1 Model Lewin, 2 Model riel, 3 Model Kemmis dan Taggart, 4 Model DDAER. Sedangkan menurut Wijaya Kusuma 2011: 19-24 adalah : 1 Model
Kurt Lewin, 2 Kemmis dan Taggart, 3 John Elliott, 4 McKernan.
1 Model Kurt Lewin
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model Penelitian Tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan
demikian karena dialah yang pertama kali memperkenalkan action research atau penelitian tindakan. Konsep model ini terdiri dari empat komponen
siklus, yaitu ; perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 2 Model Riel
Model Penelitian Tindakan Kelas yang ke dua dikembangkan oleh Riel 2007 yang membagi proses penelitian tindakan menjadi tahap-tahap: studi
dan perencanaan, pengambilan tindakan, pengumpulan dan analisis
57 kejadian, refleksi. Riel mengemukakan bahwa untuk mengatasi masalah
diperlukan studi dan perencanaan. 3 Model Kemiss dan Taggart
Kemis dan Taggart 1988, membagi prosedur penelitian dalam tiga tahap kegiatan pada satu putaran siklus. 1 perencanaan, 2 tindakan
dan observasi 3 refleksi. Model ini sering diacu oleh para peneliti. Kegiatan tindakan dan observasi digabung dalam satu waktu. Hasil
observasi direfleksi untuk menentukan kegiatan berikutnya. Siklus dilakukan terus menerus sampai peneliti puas, masalah terselesaikan dan
hasil belajar maksimum. 4 Model DDAER diagnosis, design, action and observation.
Dalam penelitian ini hal yang pertama dilakukan bukan diagnosis masalah sebelum tindakan diagnosis penelitian. Diagnosis masalah
ditulis dalam latar belakangmasalah. Kemudian peneliti mengidentifikasi tindakan dan memilih salah satu tindakan untuk
menyelesaikan masalah. 5 Model John Elliot
Model penelitian ini dalam satu tindakan terdiri dari beberapa step, yaitu langkah tindakan 1, langkah tindakan 2, langkah tindakan 3. Langkah
ini dilakukan karena pertimbangan dalam suatu pelajaran terdapat beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu waktu.
Semuanya harus diawali dari ide awal, sampai monitoring pelaksanaan dan efeknya.
58 6 Model McKernan
Menurut Mc Kernan ada tujuh langkah yang harus dilakukan, 1 Analisis situasi atau kenal medan, 2 Perumusan dan klasifikasi permasalahan, 3
Hipotesis tindakan, 4 Penerapan tindakan dengan monitoring, 5 Evaluasi hasil tindakan, 6Refleksi dan pengambilan keputusan untuk
pengembangan selanjutnya Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis
dan Taggart, dengan membagi prosedur penelitian dalam 3 tahap kegiatan pada satu putaran siklus. 1 perencanaan 2 tindakan dan
observasi 3 refleksi.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Definisi relavan menurut Ainon Mohd 2005 adalah suatu penelitian yang sudah pernah dibuat dan dianggap cukup relevan mempunyai keterkaitan
dengan judultopik yang akan diteliti yang berguna untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian dengan pokok permasalahan yang sama. Penelitian
relevan dalam penelitian juga bermakna berbagai referensi yang berhubungan
dengan penelitian yang akan dibahas. Penelitian yang relevan terhadap
penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Hasil analisa data penelitian Wijaya 2008, model pembelajaran Demonstrasi menunjukkan bahwa hasil pos-tes siswa SDN 1 Menteng
Palangkaraya menyatakan bahwa 93 dari siswanya tuntas dalam pembelajaran yang diiringi peningkatan pemahaman penguasaan materi,
hal ini juga didukung oleh data hasil aktivitas guru dan siswa, pengelolaan