Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti

91

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti

untuk mendapatkan data tentang kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa kelas XI BB 1 SMK N 1 Pandak dan mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dalam membuat hiasan pada busana melalui Metode demonstrasi dengan penggunaan media video. Prosedur penelitian berdasarkan Kemmis dan Taggart yang akan dilakukan pada siklus I ada 3 tahapan, yaitu:

1. Perencanaan

Perencanaan penelitian tindakan kelas oleh peneliti dengan pertimbangan guru pelajaran membuat hiasan di SMK Negeri 1 Pandak adalah sebagai berikut : a. Membuat RPP tentang materi macam-macam tusuk hias sulaman pita b. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran yaitu materi pembelajaran dan media video. c. Mempersiapkan Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa keterlaksanaan pembelajaran, lembar catatan lapangan, lembar penilaian tes unjuk kerja yang akan dinilai saat kegiatan pembelajaran.

2. Pelaksanaan dan pengamatan pembelajaran melalui Metode demonstrasi dengan penggunaan media video

Pada tahap pelaksanaan, guru menerapkan tindakan yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya, yang tidak lain adalah langkah-langkah kegiatan pembelajaran terkait dengan penerapan Metode pembelajaran yang 92 telah dipilih dan ditetapkan. Langkah-langkah pembelajaran melalui metode demonstrasi menggunakan media video adalah sebagai berikut: a. Kegiatan pendahuluan 1. Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran 2. Guru melakukan presensi siswa 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa 5. Guru memberikan apersepsi di awal materi 6. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan guru b. Kegiatan inti 1. Guru menyampaikan secara singkat tentang pelaksanaan pembelajaran melalui Metode demonstrasi menggunakan media video. 2. Siswa memperhatikan pengarahan guru 3. Guru memberikan perintah untuk mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 4. siswa menyiapkan persiapan alat dan bahan 5. Guru menayangkan video demonstrasi macam-macam tusuk hias sulaman pita 6. Siswa mengamati dan memperhatikan pembelajaran demonstrasi menggunakan media video. 7. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. 8. Siswa mebertanya kepada guru. 9. Guru menjelaskan demonstrasi dikelas dan memberikan tugas membuat sulaman pita dengan menggunakan 5 macam tusuk hias sulaman pita secara tekun dan tertib. 93 10. Siswa mengerjakan tugas dari guru c. Penutup 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran 2. Guru memberikan umpan balik kepada siswa. 3. Guru memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya 4. Guru menutup dengan salam Tahap pengamatan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan, artinya pelaksanaan tindakan guru sekaligus bertindak sebagai peneliti yang dibantu oleh teman sejawat. Sehingga instrumen dalam penelitian tindakan kelas disiapkan secara terstruktur dan sistematis. Instrumen yang perlu dipersiapkan antara lain: lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas proses belajar membuat macam-macam tusuk hias sulaman pita, catatan lapangan dan dokumentasi.

3. Refleksi

Tahap ini merupakan kegiatan untuk merenungkan dan memikirkan kembali tindakan-tindakan yang sudah maupun yang belum dilakukan, keberhasilan dan kekurangannya, hambatan-hambatan yang dihadapi selama melakukan tindakan, dan lain sebagainya. Apabila guru pelaksanaan tindakan juga berstatus sebagai pengamat peneliti, maka refleksi dilakukan terhadap diri sendiri. Dengan kata lain, guru tersebut melihat dirinya kembali, melakukan ”dialog” dengan dirinya sendiri untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rencana, atau untuk menemukan hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Pada hal seperti ini maka guru melakukan ”self evaluation”, introspeksi, oto-kritik, dan sebagainya yang sudah barang tentu diharapkan bisa bersikap obyektif dan untuk 94 menjaga obyektifitas yang diharapkan seringkali diperlukan hasil refleksi itu divalidasi atau minimal dikonsultasikan dengan teman sejawat, ketua jurusan, kepala sekolah, atau pihak lain yang kompeten dalam bidang itu. Jadi pada intinya, kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi tindakan, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus penelitian berikutnya. Berdasarkan hasil observasi refleksi maka peneliti dan Guru membuat Hiasan pada Busana yang bersangkutan bersepakat untuk melakukan siklus selanjutnya.

B. Hasil Penelitian