Penelitian Terdahulu KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIS
22
dan Catford ini pada dasarnya untuk melihat pengedepanan ide dan pemodelan dalam translasi. Pengedepanan ide ini dilihat dari Tema dan pergeseran Tema saat
penerjemahan. Sistem Tema dan Rema inilah yang merupakan bagian dari teori Linguistik Sistemik Fungsional. Sedangkan tata cara atau sistem penerjemahan itu
sendiri dilihat dari teori Translasi Larson dan Catford. Maka, dengan penggabungan dua teori ini akan menghasilkan kaidah penerjemahan bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia sebagai bahasa sumber atau sebagai bahasa sasaran.
Keenam, T. Thyrhaya Zein dengan disertasi berjudul Representasi Ideologi Masyarakatr Melayu Serdang dalam Teks,Situasi, dan Budaya 2009. Penelitian ini
bertujuan mengkaji fenomena semiotik sosial Melayu Serdang MS. Penelitian difokuskan pada pengungkapan representasi ideologi dalam bahasa teks, situasi, dan
budaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menerapkan metode analisis isi, yang pada jenjang bahasa menganalisis isi gramatika transivitas
teks, nilai situasional, budayawi, dan ideologi masyarakat Melayu Serdang MMS. Penelitian ini menemukan bahwa ideologi MMS diwarnai dan diwataki oleh Poses
Maerial, Prses Relasional, dan Proses Mental. Pencirian ideologi MMS okeh ketiga jenis proses transitivitas ini dimotivasi oleh realita sosial MMS, yang menganut dan
mengamalkan trilogi MMS sebagai ideologinya, dalam berbagai peristiwa dan kegiatan situasional dan budayawi. Trilogi MMS melalui dimensi hubungan manusia
dengan pencipta Tuhan MP, manusia dengan alam MA, dan manusia dengan makhluk MM yang terdiri atas manusia, hewan, dan makhluk gaib
direpresentasikan dalam pengalaman, situasi, dan budaya. Dalam Trilogi MMS kehidupan dan penghidupan, MMS diorientasikan untuk berbuat, bekerja, bergerak,
berkegiatan, bertindah, dan bereaksi.
Ketujuh, Darmayanti dengan tesis Metafunsi Bahasa dari teks yang digunakan sebagai Bahan Ajar Bahasa Inggris untuk Mahapeserta didik Teknik
Pengairan Fakultas Teknik Univesitas Brawijaya 2012. Dengan menggunakan desain kualitatif konten analisis sebagai metode, penelitian ini menyelidiki struktur
teks yang digunakan sebagai bahan ajar matakuliah Bahasa Inggris di jurusan teknik pengairan dengan menganalisis metafungsi bahasa yang terdiri dari metafungsi
tekstual, Interpersonal dan experiensial, hubungan logis dalam klausa majemuk meliputi tingkat keterkaitan atau taksis dan hubungan logico semantic. Temuan
penelitian ini mengungkapkan bahwa setiap teks memanfaatkan berbagai sumber daya bahasa dan terstruktur dengan cara-cara tertentu untuk mencapai tujuannya.
Teks A yang termasuk dalam genre recount bertujuan menceritakan peristiwa di masa lalu dan tersusun oleh perkembangan tematik yang konstan dan berkesinambungan
untuk menunjukkan peristiwa-peristiwa luar biasa yang terjadi di masa lalu peradaban Mesir kuno, klausa deklaratif yang memiliki polaritas positif dan
validitas untuk masa lalu, dominasi klausa material yang menunjukkan penekankan pada tindakan yang dilakukan oleh para insinyur Mesir kuno, dan hubungan
penambahan dalam kalimat majemuk bertingkat dan hubungan penambahan dalam kalimat majemuk setara. Teks ini dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi
23
mahapeserta didik dalam mempelajari teks historis dan juga tindakan dan cara berpikir dari insinyur-insinyur kuno.
Kedelapan, Hidayati meneliti “Metafungsi dalam Khotbah Jumat di Masjid Chusain
dan Al- Azhar, Kairo, Mesir: Analisis Fungsional” 2012. Khotbah Jumat merupakan
komunikasi searah yang digunakan khathib untuk menyampaikan maksudnya kepada jamaah sholat jumat dan disampaikan sebelum pelaksanaan shalat Jumat. Khotbah
Jumat mempunyai tujuan membangun kehidupan masyarakat madani, yakni suasana kehidupan masyarakat yang diliputi oleh nuansa iman dan takwa. Berkaitan dengan
tujuan tersebut, khotbah Jumat dapat dipandang sebagai bahasa yang sedang
melaksanakan fungsinya ‟language in use‟, yang diasumsikan memiliki tiga fungsi metafungsi, yakni: metafungsi ideasional, metafungsi Interpersonal, dan metafungsi
tekstual. Hubungan ketiga metafungsi tersebut dengan khotbah Jumat sebagai berikut: Pertama, Metafungsi ideasional atau makna pengalaman, yang merupakan intisari
tuturan khotbah Jumat. Tanpa memahami makna ideasional yang dituturkan khathib dalam khotbah Jumat, maka pesan atau wasiat tidak akan sampai kepada jamaah.
Kedua, interaksi sosial antara khathib dengan jamaah sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan khotbah Jumat. Karena ketidakharmonisan hubungan antara
khathib dan jamaah, akan menyebabkan kegaduhan saat khotbah berlangsung serta perhatian jamaah tidak kepada khathib yang sedang berkhotbah. Ketiga, berkaitan
dengan metafungsi tekstual, yaitu bagaimana gagasan atau ide tersebut dituangkan dalam teks yang sistematis dan logis.
Kesembilan, Abdulrahman Adisaputra dengan judul artikel “Linguistik
Fungsional Sistemik: analisis Teks Materi Pembelajaran di Sekolah Dasar SD” dalam Logat: Jurnal Ilnmiah Bahasa dan Sastra 2008. Adisaputra 2008 dalam
artikelnya yan g berjudul “Linguistik Fungsional Sistemik: Analisis Teks Materi
Pembelajaran di Sekolah Dasar SD” menggunakan teori yang dikemukakan Halliday, yaitu LSF dalam analisisnya. Dalam artikel ini disebutkan dua
permasalahan dalam teks pembelajaran anak sekolah dasar dilihat dari transitivitas serta konteks dan inferensinya. Dalam tulisannya, analisis teks dengan pendekatan
LSF terhadap teks mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas dua sekolah dasar menghasilkan beberapa temuan sebagai simpulan analisis.
Sebagai simpulan dapat dilihat bahwa unsur transitivitas sangat memengaruhi suatu teks. Klausa yang saling berhubungan menciptakan makna dalam teks. Jika dilihat
dari kontekstual dan inferensinya, dinyatakan bahwa kedua teks masih belum dapat dikatakan sebagai teks pembelajaran yang universal. Di samping itu, melalui tulisan
ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh transitivitas pada suatu teks dan mengapa hal itu bisa terjadi. Berbeda dengan artikel tersebut, dalam tulisan ini diterapkan LSF
pada bentuk teks yang berbeda, di samping melihat perbedaan pengaruh transitivitas pada teks yang berbahasa Inggris karena dalam tulisan ini, teks yang dianalisis
menggunakan bahasa Indonesia.
Kesepuluh, Susanto meneliti “Kearifan budaya lokal tradisi Imlek dalam
Tetralogi Laskar Pelangi: Sebuah Pendekatan Sistemik Fungsional” 2009. Kearifan
24
pola pikir segala elemen anak bangsa dituntut untuk selalu melapisi seluruh sendi –
sendi kehidupan. Alangkah indahnya, jika karya sastra yang merupakan refleksi kehidupan bisa menjadi pemoles kearifan yang dimaksud. Tetralogi Laskar Pelangi
dengan keindahan bahasa di dalamnya dan potensi metafungsi yang dimilikinya bisakah dianggap mampu berperan dalam hal ini? Sebuah kajian bahasa yang ditinjau
dari teori Fungsional Sistemik yang terfokus pada tiga metafungsi utama yaitu fungsi idesional, Interpersonal dan tekstual akan dipakai dalam melihat peluang peran yang
dipertanyakan tersebut.