Konteks Situasi Teks Imlek
68
dikategorikan sebagai proses material yaitu disiapkan, dimasak, memasak. Teks ini
tidak memiliki verba yang mencirikan jenis semantik „saying‟ atau proses transitivitas verbal karena teks ini bersifat deklaratif atau penceritaan kejadian. Verba dengan
jenis semantik „sensing‟ atau proses transitivitas mental ada 6 yakni melewatkan, menghormati
; mewajibkan 2 kali, merasa dan melelahkan, 6 verba dengan jenis semantik „existing‟ atau proses transitivitas eksistensial seperti tinggal,
menunjukkan ,3 kali, bermekaran, dan menghiasi,; 13 verba jenis semantik
„behavioral‟ atau proses transitivitas tingkah laku seperti makan 2 kali, mengumpulkan, memainkan
; mengunjungi 6 kali, memakan, mengelilingi, menyantap,
dan 7 verba dengan semantik „being‟ atau proses relasional yaitu seperti 2 kali, mempererat, menjadi, terdengar, merupakan 2 kali dan 4 verba dalam
proses verbal,
yaitu; mengisahkan,
menggemuruh, menyatakan,
dan
mengucapkan. Analisis Teks “Tahun Baru Imlek”Dalam Konteks Budaya
I.
Jenis Teks
Teks berjudul Tahun Baru Imlek diatas merupakan teks yang berjenis Narasi, penulis menceritakan secara detail, bagaimana penulis merayakan tahun baru imlek
bersama dengan keluarganya, dari awal perayaan, kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan sampai dengan akhir peryaaan.
II.
Struktur Teks A.
Abstrak
Teks berjudul Tahun Baru Imlek adalah teks yang bergenre Narasi, yaitu teks yang menceritakan suatu berita atau informasi kepada pembaca. Teks diatas berisi
tentang perayaan Tahun Baru Imlek, penulis yang masih duduk dibangku SMA menceritakan bagaimana perayaan tahun baru imlek dikeluarganya, mulai dari
rutinitas imlek sampai hal-hal yang mereka lakukan dalam perayaan tahun baru imlek ini. Penulis menceritakan dengan sederhana dan singkat, tetapi dapat memeberi
informasi kepada pembaca. B.
Orientasi
Penulis memperkenalkan tradisi keluarganya pada perayaan imlek 2563 dengan menceritakan kegiatan yang mereka lalukan, seperti makan malam bersama,
mengunjungi keluarga sampai sembahyang pada malam imlek. C.
KODA
Pada akhir cerita penulis, merasa gembira dikarenakan memiliki pengalaman baru di Imlek kali ini, sehingga penulis merasa imlek pada tahun ini sangat berkesan.
69
Anali sis Teks “Tahun Baru Imlek”Dalam Konteks Ideologi Deskripsi Cerita
Teks berjudul Tahun Baru Imlek adalah teks yang bergenre Narasi, yaitu teks yang menceritakan suatu berita atau informasi kepada pembaca. Teks diatas berisi
tentang perayaan Tahun Baru Imlek, penulis yang masih duduk dibangku SMA menceritakan bagaimana perayaan tahun baru imlek dikeluarganya, mulai dari
rutinitas imlek sampai hal-hal yang mereka lakukan dalam perayaan tahun baru imlek ini. Penulis menceritakan dengan sederhana dan singkat, tetapi dapat memberi
informasi kepada pembaca. Penulis juga menceritakan bagaimana mereka melewatkan malam imlek bersama keluarga, dan mengunjungi sanak saudara.
A.
Pertukaran Pengalaman
Wacana ini lebih banyak menggunakan naratif, dikarenakan teks ini berisi informasi yang disampaikan oleh penulis tentang pengalamannya merayakan Tahun
Baru Imlek 2563. Epitet atau pengulangan kata dalam teks ini terdiri dari kata: menunjukkan
3 kali, mengunjungi 6 kali, dan merupakan 2 kali. Pronomina
dalam teks ini antara lain: nya, mereka, saya, ku. Pertama, konteks teks wacana peserta didik etnik Tionghoa yang berada di
SMA Budi Utomo, Medan. Teks wacana peserta didik dari SMA Budi Utomo terdiri dari medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana. Ketiga unsur konteks situasi
dapat diidentifikasi dari teks BU-2 BIN berikut ini. Teks 3 BU-2 BIN
Sebelum Imlek, suasana di umah Eich kelihatan ramai dan meriah, karena keluarganya yang dari luar kota tiba di rumahnya Semua kue, buah-buahan, minuman
dan segala alat sembayang telah disiapkan di meja sembahyang. Pada waktu Imlek mereka saling bersilatur
rahmi, berdo‟a dan megucapkan “kote hongxi fatchai” dengan suasana yang menyenangkan dan meriah. Setelah Imlek selesai, suasana
dirumahnya mulai sepi karena keluarganya telah pulang kerumahnya masing-masing. Eich dan orang tuanya merasa sedih dengan kepulangan keluarganya.
Pelibat wacana dalam teks adalah diri sendiri, keluarganya, dan masyarakat. Sebelum Imlek dimulai keluarga dari luar kota telah tiba. Saat itu sekitar jam 09.00
pagi saya juga baru bangun dan segera mandi, semua buah-buahan, minuman teh dan segala alat sembahyang telah dipersiapkan di meja sembahyang, itu adalah adat dari
orang Cina.
Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai deklarasi yang bersifat informal. Peran bahasa adalah sebagai refleksi. Bentuk
nomina menunjuk kepada anaforik dan melalui konjuksi yang menghubungkan satu proses ke proses yang lain, contohnya, dan.
Kedua, konteks teks wacana peserta didik etnik Tionghoa yang berada di SMA Sutomo 1, Medan. Konteks teks di sini merujuk pada konteks situasi, baik
dalam medan wacana, pelibat wacana, maupun sarana wacana. Berikut ini akan dideskripsikan konteks situasi teks wacana peserta didik etnik Tionghoa yang berada
di SMA Sutomo 1 Medan. Teks 7 SS-1 BIN