. Lembaga Pendidikan Etnik Tionghoa di Kota Medan

34 Wahidin Sudirohusodo Medan, dan sebagian lagi berasal dari luar SMP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait stakeholders bermusyawarah, sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait, sehingga seluruh kelompok yang terkait guru, karyawan, peserta didik, orang tua, masyarakat, dan pemerintah bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya. Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat filosofis, khas, dan mudah diingat. Visi SMA Dr. Wahidin Sudirohusodo dirumuskan sebagai berikut: “Menciptakan Sumber Daya Manusia Yang Handal Melalui Proses Pendidikan Berkualitas Berkelanjutan Dalam Rangka Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional .” Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita SMA Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat, adanya keinginan yang kuat untuk mencapai keunggulan, mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah, serta mendorong adanya perubahan yang lebih baik. Untuk mewujudkannya, SMA Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut : 1. Menciptakan Manusia Indonesia yang Berkepribadian, Beriman, dan Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa 2. Mengedepankan Kualitas untuk Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Unggul 3. Membekali Peserta Didik Segenap Aspek Pengetahuan, Pembinaan dan Kasih Sayang 4. Menjadikan Peserta Didik sebagai Aset dalam Pembangunan Nasional pada Masa yang Akan Datang SMA Dr. Wahidin Sudirohusodo didirikan tahun 1979 mulai tahun berdiri sampai sekarang dipimpin oleh H. Uzeir Nasution: Guru TetapPNS 60 orang, Guru BPBK 4 orang, Pegawai Tata Usaha, Teknisi Komputer, petugas laboratorium, UKS, pustakawan, satpam, dan pegawai harian. 35

BAB V DESKRIPSI DAN ANALISIS METAFUNGSI BAHASA

DALAM TEKS IMLEK PESERTA DIDIK ETNIK TIONGHOA MEDAN Bagian disertasi ini diberi judul “Deskripsi dan Analisis Data Metafungsi Bahasa dalam Teks Imlek Peserta Didik Etnik Tionghoa Medan ” sebagai bagian awal pemaparan data penelitian. Bagian ini diawali dengan menampilkan Teks Imlek Peserta Didik Etnik Tionghoa Medan sebagai rujukan deskripsi dan analisis data metafungsi bahasa yang dilengkapi dengan judul, nama penulis, asal sekolah, dan kode yang terkait dengan pelabelan teks metafungsi bahasa. Deskripsi awal diikuti oleh deskripsi dan analisis data, yang pada bagian ini terdiri dari kelompok metafungsi bahasa, yakni fungsi ideasional, fungsi Interpersonal, dan fungsi tekstual. Pendeskripsian dan penganalisisan metafungsi bahasa tersebut diurutkan sesuai dengan pengurutan berikut ini. 1. Fungsi ideasional dideskripsikan dan dianalisis dari dua aspek, yakni fungsi eksperensial dan fungsi logis. Data dari setiap teks ditabulasi sesuai dengan jenis dari setiap fungsi ideasional dan dideskripsikan dalam bentuk tabel jumlah dan persentase jenis-jenis ideasional, baik teks berbahasa Indonesia maupun teks berbahasa Inggris. Berdasarkan tabel dilakukan analisis fungsi ideasional yang difokuskan pada sebaran setiap unsur dari setiap jenis yang terdapat pada fungsi ideasional teks Imlek peserta didik etnik Tionghoa Medan. 2. Fungsi Interpersonal dideskripsikan dan dianalisis dari dua aspek, yakni aksi dan reaksi. Frekuensi setiap unsur dari aksi dan reaksi ditabulasi dalam bentuk tabel yang dilakukan dengan pola yang sama dengan fungsi ideasional, baik teks berbahasa Indonesia maupun teks berbahasa Inggris. Berdasarkan tabel dilakukan analisis fungsi Interpersonal yang difokuskan pada pemunculan setiap unsur yang terdapat pada aspek aksi dan reaksi yang berhasil diidentifikasi dari teks Imlek peserta didik etnik Tionghoa Medan. 3. Fungsi tekstual dideskripsikan dan dianalisis dari dua aspek, yakni tema dan rema. Pendeskripsian difokuskan pada hasil identifikasi tema lazim dan tema tidak lazim. Hasil pengidentifikasian dideskripsikan dalam bentuk tabel, baik teks berbahasa Indonesia maupun teks berbahasa Inggris. Berdasarkan tabel dilakukan analisis persebaran yang berakibat pada dominasi atau ketidakdominanan tema tertentu pada teks Imlek peserta didik etnik Tionghoa Medan.

5.1 Teks Imlek Peserta Didik Etnik Tionghoa Medan

Teks Imlek peserta didik etnik Tionghoa yang dijadikan data penelitian ini berjumlah 18 teks. Teks tersebut dipilih secara acak dengan prinsip jumlah keterwakilan yang sama setiap sekolah dari tiga sekolah yang dijadikan latar penelitian, yaitu SMA Budi Utomo, SMA Sutomo 1, dan SMA Wahidin Sudirohusudo. Pengelompokan setiap teks diuraikan sesuai dengan nomor urut teks, judul tulisan, nama penulis, dan asal sekolah. Sebaliknya, setiap teks diberi kode 105 36 deskripsi dan analisis data sesuai nomor urut teks, singkatan nama sekolah dan nomor urut penulis teks, serta singkatan jenis bahasa yang digunakan penulis dalam teks. Ke-18 teks tersebut diuraikan sesuai dengan pengelompokan dan pengodean berikut ini. 1. Malam Imlek di Namsan Tower oleh Christy Livana, Kelas XII SIA SMA Budi Utomo, Medan Kode teks: T-1 BU-1 BIN. 2. Chinesse New Year 2563 oleh Christy Livana, Kelas XII SIA SMA Budi Utomo, Medan Kode teks: T-2 BU-1 BIG. 3. Suasana Imlek yang Meriah dan Menyedihkan oleh Erich Setiawan, Kelas XII SIS SMA Budi Utomo, Medan Kode teks: T-3 BU-2 BIN. 4. Imlek oleh Erich Setiawan, Kelas XII SIS SMA Budi Utomo, Medan Kode teks: T-4 BU-2 BIG. 5. Imlek oleh Yuliani Evalina, Kelas XII SIA SMA Budi Utomo, Medan Kode teks: T-5 BU-3 BIN. 6. Chinese New Year oleh Yuliani Evalina, Kelas XII SIA SMA Budi Utomo, Medan Kode teks: T-6 BU-3 BIG. 7. Perayaan Tahun Baru Imlek oleh Aristo, Kelas XII IPA-01 SMA Sutomo 1, Medan Kode teks: T-7 SS-1 BIN. 8. Chinese Lunar New Year oleh Aristo, Kelas XII IPA-01 SMA Sutomo 1, Medan Kode teks: T-8 SS-1 BIG. 9. Tahun Baru Imlek oleh Fanny, Kelas XII IPS-03 SMA Sutomo 1, Medan Kode teks: T-9 SS-2 BIN. 10. Celebrate Chinese New Year oleh Fanny, Kelas XII IPS-03 SMA Sutomo 1, Medan Kode teks: T-10 SS-2 BIG. 11. Tradisi Hari Raya Imlek oleh Vievi Wijaya, Kelas XII IPS-03 SMA Sutomo 1, Medan Kode teks: T-11 SS-3 BIN. 12. Lunar New Year oleh Vievi Wijaya, Kelas XII IPS-03 SMA Sutomo 1, Medan Kode teks: T-12 SS-3 BIG. 13. Perayaan Imlek 2563 oleh Evi, Kelas XII IPA-1, SMA Wahidin Sudirohusodo, Medan Kode teks: T-13 WS-1 BIN. 14. My Experience on Lunar New Year oleh Evi, Kelas XII IPA-1 SMA Wahidin Sudirohusodo, Medan Kode teks: T-14 WS-1 BIG. 15. Kegiatan di Hari Imlek oleh Meli Yanti, Kelas XII IPA-1 SMA Wahidin Sudirohusodo, Medan Kode teks: T-15 WS-2 BIN. 16. Imlek 2563 oleh Meli Yanti, Kelas XII IPA-1 SMA Wahidin Sudirohusodo, Medan Kode teks: T-16 WS-2 BIG. 17. Perayaan Imlek 2563 oleh Ricky, Kelas XII IPS-3 SMA Wahidin Sudirohusodo, Medan Kode teks: T-17 WS-3 BIN. 18. Chinese New Year oleh Ricky, Kelas XII IPS-3 SMA Wahidin Sudirohusodo, Medan Kode teks: T-18 WS-3 BIG. 37

5.2 Fungsi Ideasional Teks Imlek

Fungsi ideasional dalam data penelitian ini dijabarkan secara deduktif dengan rincian jenis dan jumlah proses yang terdapat dalam teks wacana berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris. Kemudian dilihat proses mana yang lebih dominan digunakan oleh peserta didik dalam penulisan wacana. Kedominanan ini ditandai pula dengan besaran persentase dari setiap proses. Sebagai contoh analis data kualitatif bahasa Indonesia teks 1 terlihat bahwa:

A. Analisis Klausa Berdasarkan Eksperensial Meaning

Berdasarkan teks 1 di atas, analisis klausa berdasarkan eksperensial meaning Analisis Proses Teks Imlek Bahasa Indonesia Berdasarkan analisis eksperensial meaning di atas, proses dalam teks 1 berbahasa Indonesia terdiri atas proses material, mental, relasional, tingkah laku, verbal, dan eksistensial. Proses tersebut terlihat dalam tabel berikut ini. Tabel 5.1: Jumlah dan Persentase Proses dalam Teks 1 Berbahasa Indonesia No. Jenis Proses Jumlah Presentase 1 Material 39 57,4 2 Mental 14 20,5 3 Relational 6 8,8 4 Behavioural Tingkah Laku 1 1,5 5 Verbal 4 5,9 6 Eksistensial 4 5,9 Total 68 100 Dari tabel jumlah dan persentase proses Teks 1 Berbahasa Indonesia diketahui bahwa proses material mendominasi 57,4 penguasaan klausa. Proses material hanya terdistribusi dalam 20,5 klausa sedangkan proses yang lain tidak mencapai 10 persebarannya. Dominasi proses material dalam teks 1 berbahasa Indonesia terjadi secara sistemik dalam semua teks Imlek berbahasa Indonesia. Hal ini dapat diidentifikasi dari hasil analisis klasusa berdasarkan eksperensial meaning pada keseluruhan teks Imlek berbahasa Indonesia yang menempatkan yakni proses material sebagai proses yang dominan dalam persebarannya. Proses ini diikuti secara ssignifikan oleh proses relasional verbal dan proses tingkah laku. Berdasarkan analisis eksperensial meaning terhadap seluruh teks Imlek peserta didik etnik Tionghoa yang ditulis dalam bahasa Indonesia diketahui persebaran jenis dan persentase proses sebagaimana terdapat dalam tabel berikut ini.