Populasi dan Sampel METODOLOGI PENELITIAN

30 isi atau pembahasan atau pembuktian minimal 2 paragraf, dan paragraf penutup berupa simpulan atau solusi minimal satu paragraf. Tahapan ini mewajibkan semua sampel penelitian untuk menulis karangan dengan bentuk dan tema sesuai dengan bentuk dan tema dalam penulisan wacana berbahasa Indonesia. Teks berbahasa Inggris ini, sebagaimana teks berbahasa Indonesia, menjadi bahan utama kajian metafungsi bahasa, baik secara internal maupun secara konstrual pada konteks situasi, konteks budaya, dan konteks ideologi yang melatarbelakangi teks tersebut.

3.6 Teknik Analisis Data

Secara prinsipil, analisis data dilakukan selama pengumpulan data. Data yang dianalisis berasal dari catatan lapangan yang terdiri atas deskripsi data dan refleksi data. Deskripsi data merupakan catatan peneliti berkaitan dengan pengamatan dan hasil tes sedangkan refleksi data merupakan tanggapan peneliti berkaitan dengan deskripsi data yang berfungsi sebagai bagian analisis awal data penelitian. Data yang diperoleh melalui catatan lapangan kemudian direduksi melalui proses pemilihan, penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar menjadi kategori-katogori dalam metafungsi bahasa dan konteks sosial dalam teori LSF. Data tersebut dianalisis berulang-ulang dengan cermat melalui empat prinsip analisis data, yakni 1 analisis domain domain analysis; 2 analisis taksonomi taxonomic analysis; 3 analisis komponen componential analysis; dan, 4 analisis tema discovering cultureal themes. Menurut Spradley 1979:90, selama melakukan analisis data pada empat tahapan tersebut, peneliti tetap menyelingi tahapan analisis dengan pengumpulan data, sehingga diperoleh data dan hasil analisis data yang valid dan representatif. Keempat prinsip analisis data dioperasionalisasikan dalam empat tahapan analisis data, baik data kualitatif maupun data kuantitatif. Keempat tahapan analisis data tersebut dilakukan dengan lima tahapan berikut ini. 1. Analisis data kualitatif dengan tiga langkah yaitu : a. Identifikasi metafungsi bahasa dan konteks dalam teks wacana peserta didik etnik Tionghoa di Kota Medan, baik teks berbahasa Indonesia maupun teks berbahasa Inggris. b. Klasifikasi data berdasarkan kelompok metafungsi bahasa fungsi ideasional, fungsi Interpersonal, dan fungsi tekstual serta kelompok konteks sosial konteks situasi, konteks budaya, dan konteks ideologi, baik dalam teks berbahasa Indonesia maupun teks berbahasa Inggris. c. Analisis data berdasarkan kelompok metafungsi bahasa fungsi ideasional, fungsi Interpersonal, dan fungsi tekstual serta kelompok konteks sosial konteks situasi [medan wacana, pelibat wacana, sarana wacana], konteks budaya, dan konteks ideologi, baik dalam teks berbahasa Indonesia maupun teks berbahasa Inggris. 2.Analisis data kuantitatif dengan empat langkah berikut ini. a. Uji persyaratan data. 31 b. Analisis deskriptif. c. Uji Asumsi Dasar. 3. Triangulisasi metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada tahapan ini dilakukan penggabungan temuan penelitian berdasarkan aplikasi metode kualitatif dan kuantitatif. 4. Pembahasan hasil temuan penelitian yang dikelompokkan sesuai dengan fokus rumusan masalah penelitian ini. Fokus rumusan masalah terdiri atas empat aspek berikut ini. a. Metafungsi Bahasa b. Konteks Sosial c. Korelasi Metafungsi dan Koteks Sosial d. Kearifan budaya lokal tradisi Imlek 5. Pengambilan keputusan dan rekomendasi hasil penelitian yang dikonklusikan pada subbab Kesimpulan dan Saran. 32

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA PENDIDIKAN ETNIK TIONGHOA

DI KOTA MEDAN 4.1 Deskripsi Latar Penelitian Bab ini lebih ditujukan dan mengambarkan segala sesuatu mengenai objek penelitian yaitu peserta didik etnik Tionghoa yang memperoleh pendidikan formal di Kota Medan. Seterusnya, peserta didik yang menjadi target dalam penelitian ini difokuskan pada pembelajar yang berada di tingkat SMA dan berkedudukan di Kota Medan, serta memiliki pembelajar mayoritas etnik Tionghoa dan menggunakan bahasa Tionghoa sebagai bahasa ibu serta bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua dalam proses komunikasinya, antara lain adalah pelajar SMA Sutomo, SMA Budi Utomo, dan SMA Wahidin Sudirohusodo, ketiga sekolah tersebut berlokasi di kota Medan.

4.2 . Lembaga Pendidikan Etnik Tionghoa di Kota Medan

Penelitian metafungsi bahasa ini difokuskan pada teks Imlek peserta didik etnik Tionghoa di Kota Medan yang menjadi target penelitian ini. Teks Imlek yang ditulis oleh peserta didik tersebut difokuskan pada wacana Imlek yang dirayakan oleh etnik Tionghoa. Peserta didik yang berstatus pembelajar ini berada di tiga lembaga pendidikan, yakni Budi Utomo, Sutomo, dan Wahidin Sudirohusodo. Pertama, SMA Budi Utomo Medan. Sebelum tahun 1975, perguruan Budi Utomo yang sebenarnya adalah perguruan Abadi Jaya. Sekolah Abadi Jaya terletak di jalan yang sesuai dengan nama pendiri perkumpulan Budi Utomo tersebut yaitu Jalan Wahidin No. 8 A Medan. Gedung sekolah Abadi Jaya termasuk semi permanen atau dapat dikatakan darurat, karena dinding-dinding antarkelas lokal hanya dibatasi oleh papan yang dapat dibuka apabila perlu mengadakan perayaan atau resepsi. Oleh karena sekat pemisah antar lokal-lokal tersebut tidak begitu rapat dan kuat maka dapat mempengaruhi jalannya proses belajar mengajar, terutama karena suara anak didik atau guru menerangkan dikelas sebelah akan terdengar ke kelas lain yang sedang belajar pula. Lebih-lebih lagi karena murid tiap-tiap kelas umumnya di atas 50 lima puluh orang tiap kelas, yang menimbulkan kurang baiknya bagi suatu kelas menurut ukuran yang baik, yakni 35 tigapuluh lima atau sampai dengan 40 empat puluh orang murid. Nama sekolah Abadi Jaya diganti Budi Utomo sejak adanya Intruksi dari Laksus Pangkopkamtib Wilayah I, dengan surat “Team Pelaksana Intruksi Radiogram Laksus Pangkopkamtib Wil. I No. TR. 589HanwilII1973, No. 32team Inst. Laksus74 tanggal 10 januari 1974, tentang penghapusan penurunan Papan Merk dan Penggantian nama baru yayasan bekas Sekolah Nasional Proyek Khusus SNPK di Provinsi Sumatera Utara. Dengan keluarnya instruksi penukaran nama Sekolah Nasional Proyek khusus tersebut, maka Perguruan Abadi Jaya sebagai salah satu sekolah Nasional Proyek Khusus melalui permohonan kepada Team Pembantu 93