Fungsi Tekstual Teks Imlek

66

BAB VI DESKRIPSI DAN ANALISIS KONTEKS SOSIAL DALAM TEKS IMLEK

PESERTA DIDIK ETNIK TIONGHOA MEDAN Konteks teks wacana peserta didik etnik Tionghoa dideskripsikan dalam tiga konteks, yaitu konteks situasi, konteks budaya, dan konteks ideologi. Wacana dalam konteks yang akan dianalisis dan diberi interpretasi adalah cerita mengenai Imlek bagi masyarakat Tionghoa. Aspek konteks situasi yang terdiri dari medan, pelibat, dan sarana menggambarkan situasi dalam teks dapat dideskripsikan sebagai pernyataan atau deklarasi, yaitu perayaan Imlek merupakan tahun baru bagi masyarakat Tionghoa, dirayakan dengan penuh suka cita dengan berbagai macam tradisi yang bermula dari suatu kepercayaan dan dirayakan dengan suka cita dan dalam suasana informal.

6.1. Konteks Situasi Teks Imlek

Wacana dalam konteks yang dianalisis dan diberi interpretasi adalah Perayaan Tahun Baru Imlek. Tahun Baru Imlek diceritakan mulai awal tahun baru, sampai akhir perayaan. Aspek konteks situasi yang terdiri dari medan, pelibat, dan sarana menggambarkan situasi dalam teks dapat dideskripsikan sebagai pernyataan atau deklarasi, yaitu awal perayaan Tahun Baru Imlek, kegiatan yang dilakukan pada saat tahun baru imlek sampai akhir perayaan. Dari sudut pandang atau dimensi aksi dan reaksi dari wacana tersebut, tipe aksi yang paling dominan adalah aksi pernyataan sedangkan tipe-tipe aksi lainnya seperti aksi pertanyaan, perintah, dan tawaran sama sekali tidak terdapat dalam teks ini. Penggunaan epitet memberikan pertimbangan subjektif dalam aksi pernyataannya. 1. Medan Wacana Field of Discourse Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan Perayaan Tahun Baru Imlek 2012. Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan teks sekaligus yang menginformasikan tentang Kegiatan perayaan tahun baru imlek, mulai dari awal kebiasaan yang dilakukan suatu keluarga Tionghoa pada saat perayaaan imlek, bagaimana kegiatan yang dilakukan, sampai pada akhir perayaaan imlek. Selain mendeskripsikan bagaimana perayaaan Imlek, pembaca juga mengetahui apa-apa saja tradisi dalam perayaaan imlek yang dilakukan masyarakat Tionghoa.. Pernyataan yang terdapat dalam wacana teks tersebut adalah kejadian yang sebenarnya bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Secara bahasawi, struktur gramatika tertentu menentukan subjek wacana – dalam- teks. Struktur ini melibatkan partisipan manusia dan bukan manusia. Partisipan bukan manusia mendominasi dalam teks adalah Tahun Baru Imlek sebagai pusat perayaan secara repetitif dan ini menjadikan Tahun Baru Imlek tersebut sebagai pusat partisipan dalam wacana. Partisipan Tahun Baru Imlek diikuti oleh proses tingkah laku 67 Rantai Taksonomi Tahun baru Imlek Tahun Baru Imlek tahun ini repetisi Tahun Baru Imlek 2563 ini repetisi Tahun Baru Imlek 2563 sudah tradisi turun menurun repetisi Tahun Baru Imlek seluruh kerabat keluarga repetisi Tahun Baru Imlek seluruh keluarga mengunjungi

2. Pelibat Wacana Tenor of Discourse

Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah Saya dan keluarganya yang keturunan Tionghoa. Perayaan Imlek yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa merupakan pusat dari teks yang diceritakan oleh penulis. Banyak menceritakan hubungan tingkah laku yang dilakukan oleh masyarakat tionghoa. Dari dimensi aspek adalah positif karena Perayaan Imlek mengajari masyarakatnya untuk lebih bersosialisai dengan orang lain, terutama yang lebih tua. 3. Sarana Wacana Mode of Discourse Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai deklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatan maklum balas tidak langsung dulayed feedback karena tidak terdapat interupsi ataupun tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya, dimensi wacana dalam teks adalah tulisan yang ditulis tak perlu diucapkan ditulis untuk dibaca sebagai pemikiran. Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan. Dalam wacana ini peran bahasa adalah sebagai refleksi yaitu penggunaan bahasa yang berorientasi pada penceritaan pernyataan direfleksikan dalam penggunaan nomina kata benda. Bentuk nomina merujuk kepada anaforik dan melalui konjungsi yang menghubungkan satu proses ke proses lainnya, misalnya konjungsi seperti,dan, bahwa, dan ketika.

4. Realisasi Eksperensial Wacana

Wacana pemerintahan Kerajaan Demak memiliki 39 verba. Ketiga puluh sembilan verba tersebut mempunyai jenis semantik „doing‟ atau proses transitivitas 68 dikategorikan sebagai proses material yaitu disiapkan, dimasak, memasak. Teks ini tidak memiliki verba yang mencirikan jenis semantik „saying‟ atau proses transitivitas verbal karena teks ini bersifat deklaratif atau penceritaan kejadian. Verba dengan jenis semantik „sensing‟ atau proses transitivitas mental ada 6 yakni melewatkan, menghormati ; mewajibkan 2 kali, merasa dan melelahkan, 6 verba dengan jenis semantik „existing‟ atau proses transitivitas eksistensial seperti tinggal, menunjukkan ,3 kali, bermekaran, dan menghiasi,; 13 verba jenis semantik „behavioral‟ atau proses transitivitas tingkah laku seperti makan 2 kali, mengumpulkan, memainkan ; mengunjungi 6 kali, memakan, mengelilingi, menyantap, dan 7 verba dengan semantik „being‟ atau proses relasional yaitu seperti 2 kali, mempererat, menjadi, terdengar, merupakan 2 kali dan 4 verba dalam proses verbal, yaitu; mengisahkan, menggemuruh, menyatakan, dan mengucapkan. Analisis Teks “Tahun Baru Imlek”Dalam Konteks Budaya I. Jenis Teks Teks berjudul Tahun Baru Imlek diatas merupakan teks yang berjenis Narasi, penulis menceritakan secara detail, bagaimana penulis merayakan tahun baru imlek bersama dengan keluarganya, dari awal perayaan, kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan sampai dengan akhir peryaaan. II. Struktur Teks A. Abstrak Teks berjudul Tahun Baru Imlek adalah teks yang bergenre Narasi, yaitu teks yang menceritakan suatu berita atau informasi kepada pembaca. Teks diatas berisi tentang perayaan Tahun Baru Imlek, penulis yang masih duduk dibangku SMA menceritakan bagaimana perayaan tahun baru imlek dikeluarganya, mulai dari rutinitas imlek sampai hal-hal yang mereka lakukan dalam perayaan tahun baru imlek ini. Penulis menceritakan dengan sederhana dan singkat, tetapi dapat memeberi informasi kepada pembaca. B. Orientasi Penulis memperkenalkan tradisi keluarganya pada perayaan imlek 2563 dengan menceritakan kegiatan yang mereka lalukan, seperti makan malam bersama, mengunjungi keluarga sampai sembahyang pada malam imlek. C. KODA Pada akhir cerita penulis, merasa gembira dikarenakan memiliki pengalaman baru di Imlek kali ini, sehingga penulis merasa imlek pada tahun ini sangat berkesan.