Prosedur Mediasi Menurut PERMA Nomor 1 Tahun 2008

dengan para pihak atau terhadap masalah yang timbul. Anggota-anggota masyarakat itu lebih mengandalkan pada profesional spesialis dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Keadaan ini dapat dilihat atau dibuktikan dengan telah lahir dan berkembangnya profesi mediator seperti halnya seperti pengacara, akuntansi, dan dokter. Model mediasi ini dipraktekkan atau berkembang di Amerika Utara. Di Amerika Serikat sendiri telah berdiri kantor- kantor profesional mediator, misalnya CDR di Boulder, the Institute of Environmental Mediation di Seattle, JAMSen Dispute di Seattle, Confluence North West di Portland Oregon dan Community Dispute Resolution Center di Ithaca. Dengan telah lahirnya asosiasi mediator profesional di Amerika Serikat tersebut, maka lahirlah yang disebut ”Society in Professional Dispute Resolution” SPIDER. 61 C. PROSES MEDIASI Para pihak dalam menyelesaikan perkaranya melalui jalan mediasi dapat memilih dari tiga jenis mediator diatas yang dianggap para pihak dapat menyelesaikan masalah yang ada. Masing-masing dari jenis mediator diatas memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing dalam mendamaikan para pihak.

1. Prosedur Mediasi Menurut PERMA Nomor 1 Tahun 2008

Hukum Acara Perdata di Indonesia menghendaki dilaksanakannya mediasi sebelum pemeriksaan gugatan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 130 61 Rachmadi Usman, Op.cit, hal 98. HIR154 Rbg. Hal ini menunjukkan mediasi merupakan bagian dari hukum acara perdata di Indonesia. Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata Indonesia HIRRbg tidak dijelaskan secara rinci tentang prosedur pelaksanaan dari mediasi di Pengadilan. Oleh karena itulah PERMA No. 2 Tahun 2003 Jo PERMA No. 1 Tahun 2008 kemudian dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk dijadikan sebagai pedoman prosedur pelaksanaan mediasi didalam hukum acara perdata Indonesia. PERMA tersebut dapat dikatakan sebagai peraturan pelaksanaan dari Pasal 130 HIR 154 Rbg. Menurut pasal 130 HIR154 Rbg, prosedur pelaksanaan mediasi dilakukan pada hari yang ditentukan dimana kedua belah pihak hadir pada saat persidangan pertama kali digelar, sebelum sampai pada proses pembacaan dan pemeriksaan gugatan maka Hakim Ketua wajib menyarankan kepada para pihak yang bersengketa untuk menyelesaian sengketa mereka melalui upaya mediasi. Bila upaya mediasi mencapai perdamaian pada waktu persidangan maka dibuatlah akta perdamaian. 62 Mediasi merupakan salah satu alternatif dalam menyelesaikan sengketa dimana mediasi itu sendiri merupakan suatu proses negoisasi untuk memecahkan masalah melalui pihak luar yang tidak memihak dan netral yang akan bekerja dengan pihak yang bersengketa untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan masalah atau sengketa tersebut secara memuaskan yang mana pihak netral tersebut biasa disebut Mediator. 63 62 . Pasal 130 HIR 154 Rbg ayat 2. Pelaksanaan mediasi dilaksanakan melalui 63 Munir Fuady, “Arbitrase Nasional Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis”, bandung: PT Citra Aditya Bakti, hal 47. beberapa tahapan atau proses guna tercapainya suatu kesepakatan damai oleh para pihak yang bersengketa. Melalui PERMA No. 2 Tahun 2003 Jo PERMA No. 1 Tahun 2008, Mahkamah Agung Republik Indonesia mengatur prosedur pelaksanaan Mediasi. PERMA No. 2 Tahun 2003 Jo PERMA No. 1 Tahun 2008 menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan mediasi dilakukan dua tahapan yaitu pra mediasi dan tahap mediasi. Berikut ini adalah bagan proses mediasi menurut PERMA Nomor 1 Tahun 2008, yakni: PENDAFTARAN PERKARA KEPENGADILAN PENETAPAN HAKIM MAJELIS HAKIM OLEH KETUA PENGADILAN SIDANG PERTAMA HAKIM MEWAJIBKAN PARA PIHAK MENEMPUH MEDIASI PERUNDINGAN PARA PIHAK MEMILIH MEDIATOR 2 Hari PENUNJUKKAN MEDIATOR PENETAPAN MEDIATOR ATAS KESEPAKATAN OLEH HAKIM PENYERAHAN RESUME PERKARA KEPADA MEDIATOR OLEH PARA PIHAK PROSES PENYELESAIAN SENGKETA OLEH MEDIATOR 40 Hari HASIL MEDIATOR LUAR HASIL MEDIATOR PENGADILAN PENGADILAN KESEPAKATAN TERCAPAI GAGAL MENCAPAI KESEPAKATAN PARA PIHAK DAN MEDIATOR MEDIATOR WAJIB MERUMUSKAN SECARA TERTULIS MEMBERITAHUKAN HASIL KESEPAKATAN KEPADA HAKIM PENANDATANGANAN KESEPA HAKIM MELANJUTKAN KATAN OLEH PARA PIHAK PEMERIKSAAN PERKARA PARA PIHAK MEMBERITAHUKAN HASIL KESEPAKATAN KEPADA HAKIM SEKALI GUS DAPAT MEMOHON PENGUKUHAN KESEPAKATAN PENGUKUHAN KESEPAKATAN SEBAGAI AKTA PERDAMAIAN OLEH HAKIM Dari bagan tersebut diatas dapat dilihat jalannya proses mediasi dari tahap pra mediasi sampai ketahap mediasi. Perkara yang telah ada, pada sidang pertama oleh hakim diupayakan mediasi untuk menempuh perdamaian. Jika para pihak setuju mengadakan perdamaian maka para pihak dapat memilih sendiri hakim mediator yang akan mengupakan perdamaian. Apabila diantara para pihak tidak terdapat kesepakatan dalam memilih hakim mediator maka hakim dapat menetapkan hakim mediator untuk para pihak yaitu menunjuk hakim bukan pemeriksa pokok perkara yang bersertifikat, jika pada pengadilan yang sama tidak terdapat hakim bukan pemeriksa perkara yang bersertifikat, maka hakim pemeriksa pokok perkara dengan atau tanpa sertifikat dapat menjalankan fungsi mediator. Lalu setelah menunjukkan hakim mediator disepakati, masing-masing pihak menyerahkan resume perkara kepada mediator. Proses mediasi berlangsung paling lama 40 empat puluh hari kerja sejak para pihak menunjuk mediator. Jika mediasi menghasilkan kesepakatan perdamaian, maka para pihak dengan bantuan mediator wajib merumuskan secara tertulis kesepakatan yang dicapai dan ditandatangani oleh para pihak dan mediator. Lalu para pihak mengajukan kesepakatan perdamaian tersebut oleh hakim majelis untuk dapat dikukuhkan sebagai akta perdamaian. Tetapi apabila mediasi gagal mencapai kesepakatan, maka hakim mediator wajib memberitahukan kepada hakim majelis agar dapat melanjutkan pemeriksaan perkara selanjutnya. Sedangkan prosedur mediasi yang terdapat di Pengadilan Negeri Medan dapat dilihat pada bagan berikut ini: PENGGUGAT MENGAJUKAN DAN MENDAFTARKAN GUGATAN KETUA PENGADILAN NEGERI MENUNJUK MAJELIS HAKIM SIDANG HARI PERTAMA, MAJELIS HAKIM MENGUPAYAKAN PERDAMAIAN PENUNJUKAN MEDIATOR KESEPAKATAN TERCAPAI PROSES MEDIASI BERLANSUNG negosiasi, pemanggilan saksi dan lain-lain PARA PIHAK MELENGKAPI FOTOKOPI DOKUMEN DAN SURAT-SURAT AKTA PERDAMAIAN Pada dasarnya, jika melihat prosedur pelaksanaan mediasi di Pengadilan Negeri Medan maka jelas terlihat pelaksanaan mediasi di Pengadilan Negeri Medan merujuk pada PERMA No. 1 Tahun 2008 dimana mediasi dilakukan melalui tiga tahapan yaitu proses pra mediasi, proses mediasi dan proses akhir mediasi.

2. Negosiasi Dalam Proses Mediasi