Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Suatu organisasi tidak dapat eksis tanpa adanya komunikasi. Setiap orang yang berkecimpung di dalamnya tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam organisasi yakni memungkinkan orang-orang untuk saling bertukar informasi, dan membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi. Oleh karena itu, berhasil tidaknya pencapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh adanya komunikasi yang efektif antara setiap bagian dalam organisasi tersebut. Pace 2005:31 mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu, dimana suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi yang digunakan mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik verbal maupun nonverbal. Dalam suatu struktur organisasi, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggungjawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan ataupun antarsesama karyawan, pola transformasi informasinya terjadi dalam dimensi komunikasi internal organisasi. Brennan dalam Effendy 2007:122 mendefinisikan komunikasi internal sebagai pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan. Komunikasi internal mencakup komunikasi dari atas ke bawah yaitu komunikasi yang mengalir dari individu yang berada pada kedudukan lebih tinggi dalam hierarki organisasi kepada mereka yang berada pada kedudukan lebih rendah, komunikasi dari bawah ke atas yaitu komunikasi yang mengalir dari individu yang berada pada kedudukan lebih rendah dalam hierarki organisasi kepada mereka yang berada pada kedudukan lebih tinggi, dan komunikasi horizontal yaitu aliran komunikasi yang terjadi lintas fungsi yang berbeda-beda dalam sebuah organisasi Ivancevich, 2007:121-122. Dalam komunikasi dari atas ke bawah, seorang pimpinan menggunakan aliran komunikasi untuk menyampaikan informasi yang memiliki tujuan untuk mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi, pelatihan kerja, evaluasi, perintah, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah. Sebaliknya dalam komunikasi dari bawah ke atas, bentuk informasi yang disampaikan oleh bawahan kepada atasan dapat berupa laporan, pengaduan, dan pengajuan usul. Sedangkan dalam komunikasi horizontal, aliran komunikasi terjadi di antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajarsederajat dalam suatu organisasi Herimanto, 2005:27-28. Untuk menetapkan suatu tujuan, mereka yang terlibat dalam organisasi, baik manajemen puncak, manajemen menengah, manajemen bawah, maupun karyawan, perlu melakukan berbagai pembahasan yang serius dan cukup matang. Tujuan organisasi dapat didefinisikan dalam arti keuangan, mutu produk, penguasaan pasar, kepuasan karyawan, atau memberikan pelayanan bagi pelanggan. Dalam menetapkan berbagai macam tujuan organisasi tersebut sangat diperlukan pertukaran informasi atau komunikasi antarunit yang ada dalam organisasi tersebut. Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai apabila orang-orang dalam organisasi tersebut membuat berbagai keputusan yang mendukung terlaksananya tujuan. Saat keputusan telah dilaksanakan, manajemen perlu melakukan pengukuran untuk mengetahui apakah hasil yang diterapkan telah tercapai. Hasil tersebut dapat dilihat melalui prestasi kerja karyawan karena prestasi kerja merupakan rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan Hasibuan, 2008:87. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja Hasibuan, 2008:94. Pengukuran prestasi kerja mencakup beberapa faktor, antara lain: biaya penjualan, pangsa pasar, produktivitas, tingkat perputaran karyawan, dan tingkat persediaan yang ada. Semakin tinggi ketiga faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja karyawan bersangkutan. Mengginson dalam Mangkunegara 2006:9-10 mengemukakan bahwa penilaian prestasi kerja adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Dengan kata lain penilaian tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja dari SDM organisasi. Oleh karena itu, penilaian prestasi penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan untuk menetapkan tindakan kebijaksanaan selanjutnya. Dalam upaya mencapai prestasi kerja karyawan yang tinggi, sangat diperlukan terjalinnya komunikasi yang baik antarunit yang ada dalam organisasi tersebut, baik komunikasi antara pimpinan dan bawahan secara timbal balik yang dapat terlihat dalam penilaian prestasi kerja karyawan, maupun komunikasi antarkaryawan yang dapat terlihat dari koordinasi yang dilakukan dalam melaksanakan tugas sehari-hari Purwanto, 2006: 37-38. PT. Telekomunikasi Seluler Telkomsel sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia mempertahankan posisi puncak sebagai perusahaan yang memberikan tingkat kepuasan pelanggan tertinggi dengan meraih 3 penghargaan pada ajang Indonesian Customer Satisfaction Award ICSA 2010. Keberhasilan mempertahankan prestasi selama 11 kali berturut-turut ini membuat Telkomsel memperoleh predikat Best of The Best ICSA 2010 www.telkomsel.com733-Telkomsel-Pertahankan-Kepuasan-Pelanggan-Selama- 11-Tahun. Kesuksesan meraih predikat Best of The Best ICSA 2010 membuat Telkomsel semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di industri telekomunikasi selular Indonesia, di mana saat ini telah dipercaya melayani lebih dari 93 juta pelanggan atau sekitar 50 persen pengguna ponsel di Indonesia. Tingginya kepercayaan para pengguna ponsel terhadap layanan Telkomsel dengan produknya yang relatif dapat memenuhi 5 parameter kebutuhan pokok, yakni: cakupan yang luas, kualitas jaringan yang handal, inovasi produk, pelayanan pelanggan berstandar ISO, dan tarif yang semakin terjangkau. PT. Telkomsel Branch Medan, sebagai salah satu GraPARI Grha Pari Sraya Telkomsel adalah salah satu bagian yang memberikan kontribusi bagi keberhasilan PT. Telkomsel tersebut. Untuk mendukung pelayanan pelanggan customer service yang dilakukan oleh karyawan front office, Telkomsel Branch Medan membagi 5 subdepartemen pada karyawan back office, yaitu Finance and Administration, Community and Segmented Customer, Sales New Business, Sales and Outlet, dan Shop. Untuk setiap subdepartemen, masing-masing diberikan target per kuartal oleh Branch Manager. Target tersebut tergantung kepada parameter yang berbeda-beda untuk setiap subdepartemen. Dalam pelaksanaannya, setiap karyawan pada masing-masing subdepartemen akan melaksanakan tugasnya di bawah pengawasan supervisor yang selanjutnya akan dievaluasi secara periodik oleh Branch Manager. Pada awal kuartal, Branch Manager menyampaikan target setiap subdepartemen kepada masing-masing supervisor, selanjutnya target tersebut akan dikomunikasikan oleh supervisor kepada bawahannya melalui briefing yang dilakukan secara periodik tergantung subdepartemennya, yang pencapaiannya kemudian akan dievaluasi pada briefing selanjutnya berdasarkan pada laporan karyawan bawahan. Begitu seterusnya hingga pada akhir kuartal Branch Manager melakukan evaluasi kepada masing-masing supervisor. Pada dasarnya, baik komunikasi vertikal maupun horizontal selalu terjadi pada setiap subdepartemen. Setelah memperoleh informasi dari Branch Manager, maka masing-masing supervisor melakukan briefing secara periodik kepada stafnya dengan frekuensi yang disesuaikan dengan kebutuhan subdepartemen tersebut. Briefing merupakan wadah penyampaian informasi dari atasan ke bawahan, dan laporan dari bawahan ke atasan. Berikut ini adalah tabel pencapaian target setiap subdepartemen pada PT. Telkomsel Branch Medan selama tahun 2010. Tabel 1.1 Pencapaian Target Subdepartemen PT. Telkomsel Branch Medan Tahun 2010 Subdepartemen Parameter Target Unit Realisasi Pencapaian Finance and Administration General Service Support 100 104,6 104,6 Community and Segmented Customer Member Komunitas 312.608 Customer based 564.570 180,60 Sales New Business Net Add Merchand 100 Unit 89 89 Sales and Outlet Sales 900.000 Customer based 819.000 91 Shop Kepuasan Pelanggan 90 Customer Satisfaction Index 97 107,78 Sumber: PT. Telkomsel Branch Medan data diolah, Februari 2011 Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa ada tiga subdepartemen yang mencapai bahkan melebihi target yang ditetapkan, yaitu Finance and Administration, Community and Segmented Customer, dan Shop. Sedangkan dua subdepartemen lainnya, yaitu Sales New Business dan Sales and Outlet, walaupun mendekati target namun belum dapat 100 mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Melalui wawancara prasurvey yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa ketiga subdepartemen yang dapat mencapai target tersebut adalah subdepartemen yang paling sering mengadakan komunikasi internal. Subdepartemen Finance and Administration melakukan briefing setiap hari karena tanggungjawab mereka untuk mendukung kebutuhan finansial dari kegiatan operasional setiap unit dalam perusahaan. Subdepartemen Community and Segmented Customer juga melakukan hal yang sama karena setiap hari sales agent pada subdepartemen tersebut harus terjun langsung memasarkan produk ke luar, sehingga secara rutin komunikasi dari atasan ke bawahan terjadi sebagai bentuk motivasi dalam rangka pemenuhan target anggota komunitas. Subdepartemen Shop yang setiap hari harus bertanggung jawab atas penanganan keluhan pelanggan di GraPARI, mengadakan briefing setiap hari dipimpin oleh Team Leader kepada para Customer Officer untuk membahas evaluasi kinerja pada hari sebelumnya. Team Leader memperoleh informasi dari atasannya supervisor dan bertukar informasi dengan sesama karyawan karyawan back office yang mendukung kinerja karyawan front office. Dua subdepartemen lainnya yaitu Sales New Business dan Sales and Outlet, tidak mencapai target selama tahun 2010 dikarenakan jarangnya dilakukan briefing. Supervisor dari masing-masing subdepartemen tersebut seringkali harus pergi ke luar kota kantor pusat di Jakarta untuk menghadiri launching atau perkenalan produk-produk terbaru Telkomsel. Hal ini berhubungan dengan PT. Telkomsel yang dalam kurun waktu terakhir terus menerus mengadakan inovasi terhadap produk-produknya. Dengan lemahnya komunikasi dari atasan ke bawahan menyebabkan kesulitan pada staff dan sales agent dalam mencapai target yang ditentukan. Data tersebut menunjukkan bahwa tinggi rendahnya pencapaian target dalam masing-masing unit tidak terlepas dari komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan di dalam setiap departemen maupun antarkaryawan dalam departemen itu sendiri, maupun antara karyawan antara departemen satu dan lainnya. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Telkomsel Branch Medan”.

1.2. Perumusan Masalah