Pengertian Penerimaan Negara Bukan Pajak Fungsi Penerimaan Negara Bukan Pajak

Mengamati secara cermat berbagai kegiatan dalam perusahaan seperti diperlihatkan didalam rekaman dan mengantisipasi segala hal yang tidak menguntungkan yang mungkin terjadi. Selain lima fungsi di atas, kantor masih memiliki empat fungsi lain, yaitu : a. Pusat Syaraf Administrasi dan Perencanaan Kebijaksanaan Administrasi dalam hal ini adalah seluruh proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. b. Perantara Kantor bertindak sebagai pusat pelayanan yang menghubungkan antar bagian dalam organisasi. c. Koordinator Mengawasi dan mengkoordinir seluruh kegiatan organisasi. d. Penghubung dengan publik Mengadakan hubungan dengan pihak luar organisasi dan memberikan dukungan terhadap organisasi.

1.5.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak

1.5.3.1 Pengertian Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan negara bukan pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang pemungutannya dilakukan berdasarkan peraturan perundang- undangan di bawah undang-undang, seperti peraturan pemerintah maupun keputusan menteri yang berlaku pada departemen atau lembaga non departemen yang bersangkutan. Pemberlakuannya bersifat sektoral karena berdasarkan Universitas Sumatera Utara kebijakan pimpinan departemen atau lembaga non departemen masing-masing. Kebijakan itu bergantung pada kepentingan dalam memberi pelayanan dan pemanfaatan sumber daya alam kepada rakyat tanpa memberi peraturan sebagai alasan pembenarannya. Pengertian Penerimaan Negara Bukan Pajak mencakup semua penerimaan nama dan bentuk apapun yang dapat dinilai dengan uang, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, diluar penerimaan perpajakan termasuk bea cukai serta penerimaan minyak dan gas bumi migas. Penerimaan negara bukan pajak sebagai salah satu bentuk penerimaan negara telah diatur dengan Undang- Undang No. 201997, tetapi bukan merupakan pelaksanaan Pasal 23A Undang- Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. Penerimaan ini dalam garis besarnya dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu Penerimaan Umum dan Penerimaan Fungsional. Penerimaan Umum adalah yang secara umum terdapat pada setiap DepartemenLembaga. Misalnya sewa rumah dinas, hasil penjualan kendaraan dinas dan penerimaan jasa Lembaga Keuangan Jasa Giro dan lain lain. Sedangkan penerimaan fungsional adalah jenis-jenis penerimaan yang diperoleh sebagai hasil penjualan atau pemberian pelayanan yang diberikan oleh DepartemenLembaga sesuai dengan fungsinya atau yang secara spesifik berada pada DepartemenLembaga.

1.5.3.2 Fungsi Penerimaan Negara Bukan Pajak

a. Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagai sumber penerimaan Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak merupakan sumber Penerimaan Negara yang diperoleh karena pemberian pelayanan jasa atau penjualan barang milik negara oleh DepartemenLembaga negara kepada masyarakat. Dan penerimaan ini dapat pula berasal dari pungutan dalam bentuk iuran, retribusi, sumbangan atau pungutan. b. Pengaturan Selain berfungsi sebagai salah satu sumber penerimaan negara, PNBP dapat pula berfungsi sebagai alat pengaturan regulasi misalnya dalam kebijakan penentuan tarif dan penyesuain-penyesuaian.

1.5.3.3 Sumber-Sumber Hukum Penerimaan Negara Bukan Pajak