BAB V ANALISIS DATA
Dalam bab ini, penulis akan menganalisis seluruh data yang telah dikumpulkan dan disajikan pada bab sebelumnya. Seperti yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis kualitatif, dimana data dan fakta yang telah didapatkan dilapangan akan
dideskripsikan sebagaimana adanya serta menafsirkannya dengan analisis kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian.
Penelitian yang diteliti oleh penulis yang berkaitan pelaksanaan PNBP di Kantor Imigrasi Polonia yang diukur dari kinerja kantor yaitu seperti pendekatan
indikator kinerja di kantor tersebut, struktur organisasi yang berkaitan dengan pelaksanaan PNBP itu sendiri, sumber daya dan kebijakan pengelolaannya, akan
dianalisis lebih dalam lagi sesuai dengan data-data yang telah disajikan di bab sebelumnya.
5.1 Penetapan Indikator Kerja
Kinerja merupakan suatu capaian atau hasil kerja dalam kegiatan atau aktivitas atau program yang telah direncanakan sebelumnya guna mencapai tujuan serta
sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Analisis mengenai
kinerja merupakan suatu penilaian terhadap suatu organisasi, bagaimana sasaran
Universitas Sumatera Utara
kerja, program atau tugas-tugas kerja, diukur atau dievaluasi dengan- menggunakan berbagai metode. Sebagai salah satu instansi pemerintah , kantor
imigrasi mewujudkan visi misi dan rencana strategi dalam hal kinerjanya. Kinerja kantor dalam hal ini adalah untuk pelaksanaan Penerimaan Negara Bukan.
Keberhasilan ataupun kegagalan tentu dipengaruhi dari kinerja kantor tersebut yaitu pegawai-pegawai yang terlibat dalam proses pelaksanaannya, peralatan-
peralatan seperti komputer, mesin cetak, scanning, biometric dan lainnya, sistem- sistem aplikasi yang terhubung dalam proses penyelesaian seperti penyelesaian
SPRI dan Asing dan Kebijakan-kebijakan dalam pengelolaan PNBP yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Seperti yang dikatakan
oleh Bapak Chairil Lufthi, Kantor Imigrasi sebagai salah satu instansi pemerintah yang melaksanakan Pendapatan Negara dalam hal ini adalah PNBP Penerimaan
Negara Bukan Pajak diharapkan mampu berjalan secara efisiensi, efektivitas, tepat waktu dan terarah. Hal tersebut dapat diwujudkan tentu didukung oleh
peran-peran penting yaitu dari kinerja kantor itu sendiri. Kinerja kantor yang dimaksud yaitu beberapa pegawai yang ditugas fungsikan melaksanakan proses
penyelesaian keimigrasian seperti SPRI dan Asing, dokumen-dokumen yang dibutuhkan, sarana dan prasarana, kebijakan-kebijakan yang mengatur
pelaksanaan PNBP tersebut dan sistem-sistem aplikasi yang terhubung dalam proses penyelesaian keimigrasian.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Struktur Organisasi
Dalam pelaksanaan suatu kegiatan organisasi, struktur organisasi sangatlah penting dibentuk. Setiap bagian dibentuk untuk menjalankan tugas pokok dan
fungsinya. Pada kantor imigrasi Polonia juga telah dibentuk struktur organisasi dan dibagikan tugas dan fungsi ke masing-masing pegawai di Kantor Imigrasi
Poloniaoleh Kepala Urusan Kepegawaian. Dalam pelaksanaan PNBP sendiri, juga telah dibentuk masing-masing bagian
yang menjadi alur kerja pelaksanaannya. Hal ini disampaikan juga oleh Bapak Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Bapak Chairil Lufthi, bahwa PNBP sebagai salah
satu pendapatan negara dikelola dan dikoordinir oleh beberapa Kepala Seksi dan dibantu ole staf-staf yang ahli dibidangnya. Kepala Seksi yang terkait dalam
pelaksanaannya yaitu Kepala Seksi LaLu Lintas Keimigrasian dan Kepala Seksi Status Keimigrasian. Dua pimpinan tersebut yang terkait masing-masing
menjalankan proses keimigrasian berupa SPRI dan Asing. Kemudian Pendapatan yang dihasilkan akan dikelola oleh Kepala Urusan Keuangan beserta Bendahara
Pengeluaran sesuai dengan aturan yang berlaku. Untuk struktur organisasi yang ada di lingkungan Lalu Lintas Keimigrasian sendiri adalah proses pemberian
SPRI. Struktur organisasi yang ada di lingkungan tersebut adalah mulai dari petugas loket yang menerima berkas permohonan SPRI, kemudian berkas
diproses oleh petugas scan dan memberikan billing pembayaran untuk ke bank. Billing tersebut dibawa ke bank oleh pemohon untuk melakukan pembayaran dan
kembali lagi ke kantor imigrasi. Setelah mendapat bukti pembayaran bank, Bendahara Penerima memberikan buku paspor dan menginput data kembali
Universitas Sumatera Utara
melalui sistem aplikasi pembayaran dan kemudian melakukan sesi foto, sidik jarri dan wawancara. Proses tahap akhir ialah diserahkan kepada petugas pencetakan
paspor. Demikian juga untuk di lingkungan Status Keimigrasian yang berhubungan dengan pengurusan untuk Warga Negara Asing WNA tidak jauh
berbeda proses penyelesaian keimigrasiannya dengan SPRI. Dalam menjalankan seluruh proses tersebut, dijalankan sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Setiap bagian yang menjalankan proses keimigrasian menjalankan setiap proses sesuai dengan SOP
yang telah ditentukan. SOP itulah yang nantinya menjadi pedoman kantor imigrasi menjalankan seluruh proses secara efisien, efektif dan tepat waktu.
5.3 Sumber Daya