Proses Evaluasi Pendidikan Keterampilan Membatik Dalam Program

77 didik, agar peserta didik tidak mudah putus asa pada waktu praktik membatik. 2 Adanya dukungan dari masyarakat dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan hal ini dibuktikan dengan partisipasi tokoh masyarakat rela menyediakan tempat pembelajaran Dukungan dari tokoh masyarakat setempat terlihat bahwa tokoh masyarakat rela menyediakan tempat pembelajaran. Sebelum pelaksanaan program tokoh masyarakat mau mensosialisasikan keberadaan program yang diselenggarakan oleh PKBM Kyai Suratman. 3 Motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran keterampilan cukup tinggi. Peserta didik yang aktif dalam pembelajaran dapat dilihat dari keikutsertaan dalam proses pembelajaran. Peserta didik juga aktif berinteraksi selama proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bapak “WD” pendidik keterampilan mengungkapkan bahwa: “Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran keterampilan ini adalah adanya dukungan dari tokoh masyarakat, motivasi belajar peserta didik lumayan tinggi, dan saya sendiri juga semangat untuk melaksanakan pembelajaran disini karena peserta didiknya menyenangkan, rasa ingin taunya tinggi. Membuat saya tidak bosan untuk memberikan ilmu yang saya punya” CL:6. Pernyataan lain diungkapkan oleh ibu “MJ” peserta didik, mengungkapkan bahwa: “Yang mendukung saya dalam mengikuti pembelajaran di sini karena saya kepengen mendapatkan ilmu pengetahuan 78 dan menambah keterampilan membatik. Pendidiknya ramah dan menyenangkan, saya dan teman-teman juga semangat mbak” CL:8. Keterangan penambah dari peserta didik ibu “PN”, mengatakan bahwa: “Kalau aku ingin bisa membatik mbak. Bisa menambah ilmu pengetahuan, wawasan, kalau aku bisa membatik bisa menambah perekonomian keluarga” CL:8. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran keterampilan membatik yaitu: semangat pendidik dalam melaksanakan pembelajaran keterampilan, adanya dukungan dari masyarakat dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan hal ini dibuktikan dengan partisipasi tokoh masyarakat rela menyediakan tempat pembelajaran, dan motivasi belajar peserta didik untuk mengikuti pembelajaran keterampilan cukup tinggi.

b. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pendidikan Keterampilan Membatik

Dalam Program Paket B di PKBM Kyai Suratman Di dalam pelaksanaan pendidikan keterampilan membatik tentunya tidak terlepas dengan faktor penghambat. Faktor pelaksanaan pendidikan keterampilan membatik adalah: 1 Sarana dan prasarana pembelajaran seperti meja, kursi, dan alat praktik belum memadai Peralatan seperti wajan dan kompor belum bisa 1: 1, tetapi rasionya masih 1: 2. Meja dan kursi yang digunakan untuk pembelajaran teori 79 belum mencukupi karena tempat pembelajaran bukan di PKBM tetapi bertempat di rumah bapak Kadus Kwalangan. 2 Peserta didik yang kurang kesabaran dan kurang ketelitian dalam praktik membatik Selama proses pembelajaran praktik membatik peserta didik masih kurang ketelitian dan kesabaran terutama dalam membuat pola, dan membuat motif batik. 3 Media pembelajaran yang digunakan masih minim dan terbatas Dalam proses pembelajaran pendidik menggunakan media yang masih minim dan terbatas. Media pembelajaran yang digunakan yaitu papan tulis dan gambar motif batik. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan bapak “WD” pendidik keterampilan, mengungkapkan bahwa: “Faktor penghambat pasti ada mbak. Peralatannya belum bisa satu- satu, sarana belajar seperti meja kursi belum mencukupi, kurangnya kesabaran, dan ketelitian peserta didik dalam praktik membatik. Media yang saya gunakan masih terbatas dan minim mbak” CL:6. Faktor penghambat banyak dikeluhkan oleh peserta didik, keterangan dari ibu “CN” selaku peserta didik mengatakan bahwa: “Faktor penghambat itu termasuk kendala yang dihadapi to mbak.. Oh ada mbak, saya mengalami kesulitan dalam menggambar pola, kadang kurang teliti dan kurang sabar dalam membatik. Untung pak gurunya sabar dalam membimbing kita-kita mbak” CL:8.