Faktor Pendukung Pelaksanaan Pendidikan Keterampilan Membatik

79 belum mencukupi karena tempat pembelajaran bukan di PKBM tetapi bertempat di rumah bapak Kadus Kwalangan. 2 Peserta didik yang kurang kesabaran dan kurang ketelitian dalam praktik membatik Selama proses pembelajaran praktik membatik peserta didik masih kurang ketelitian dan kesabaran terutama dalam membuat pola, dan membuat motif batik. 3 Media pembelajaran yang digunakan masih minim dan terbatas Dalam proses pembelajaran pendidik menggunakan media yang masih minim dan terbatas. Media pembelajaran yang digunakan yaitu papan tulis dan gambar motif batik. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan bapak “WD” pendidik keterampilan, mengungkapkan bahwa: “Faktor penghambat pasti ada mbak. Peralatannya belum bisa satu- satu, sarana belajar seperti meja kursi belum mencukupi, kurangnya kesabaran, dan ketelitian peserta didik dalam praktik membatik. Media yang saya gunakan masih terbatas dan minim mbak” CL:6. Faktor penghambat banyak dikeluhkan oleh peserta didik, keterangan dari ibu “CN” selaku peserta didik mengatakan bahwa: “Faktor penghambat itu termasuk kendala yang dihadapi to mbak.. Oh ada mbak, saya mengalami kesulitan dalam menggambar pola, kadang kurang teliti dan kurang sabar dalam membatik. Untung pak gurunya sabar dalam membimbing kita-kita mbak” CL:8. 80 Keterangan dari peserta didik lain diungkapkan oleh ibu “SP”, mengatakan bahwa: “Pengetahuanku nggak banyak jadi kalau pas di suruh gambar pola agak lambat dan hasilnya kurang memuaskan” CL:8. Keterangan lain dinyatakan oleh peserta didik ibu “SP” menyatakan bahwa: “Penghambatnya kalau nerusi itu lho mbak, sama alatnya belum dikasih satu-satu. Kalau pas ada hajatan ditempat tetangga, saya tidak bisa berangkat ke sekolah jadi tertinggal pelajaran mbak” CL:8. Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dalam proses pembelajaran keterampilan yaitu sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai, peserta didik kurang sabar dan teliti dalam praktik membatik, dan media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik masih minim dan terbatas.

C. Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian yang penelti dapatkan, baik dari data hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap subjek penelitian dan dari pengamatan yang peneliti lakukan serta dokumentasi yang peneliti dapatkan, maka peneliti akan melakukan pembahasan mengenai implementasi pendidikan keterampilan membatik dalam program paket B di PKBM Kyai Suratman. Adapun pembahasan dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan adalah sebagai berikut: 81

1. Implementasi Pendidikan Ketererampilan Membatik dalam Program

Paket B Di PKBM Kyai Suratman a. Persiapan Pendidikan Keterampilan Membatik dalam Program Paket B Di PKBM Kyai Suratman Tahap persiapan adalah menentukan rumusan pembelajaran berupa tujuan yang akan dicapai, media, sumber belajar, materi, metode pembelajaran, evaluasi yang akan diterapkan,alokasi waktu yang diperlukan dalam pembelajaran, dan menentukan jadwal pembelajaran Umberto Sihombing, 2000:58. Melihat hasil penelitian dapat diketahui bahwa persiapan dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan cara penyelenggara mengadakan koordinasi dengan pendidik untuk menentukan tujuan yang akan dicapai, media yang akan digunakan, sumber belajar, materi yang akan disampaikan, metode pembelajaran, alokasi waktu, jadwal, dan evaluasi yang akan diterapkan dalam pembelajaran pendidikan keterampilan membatik. Pendidik juga menyiapkan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran keterampilan membatik yaitu lilin atau malam dan kain mori. Peralatan yang akan digunakan dalam pembelajaran adalah canting, wajan, kompor, gawangan, dan kursi. Alat peraga atau gambar motif batik juga perlu disiapkan terlebih dahulu. Melihat dari pembahasan dan data hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa, persiapan pendidikan keterampilan membatik melibatkan penyelenggara dan pendidik, dimaksudkan agar tujuan yang