Review dan seleksi hasil Proses editing atau olah digital

Gambar 14: Tampilan menu zone system Sumber: Dokumentasi pribadi

g. Pencetakan

Karya yang telah terseleksi dan telah melalui proses editing kemudian dicetak ke dalam kertas luster berukuran 70x100 cm. Karya yang telah dicetak kemudian dibingkai dengan pigura.

h. Penyajian

Pada tahap penyajian karya, semua karya harus dikonsultasikan ke dosen pembimbing untuk memastikan bahwa karya yang dicetak tersebut sudah benar. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing, barulah foto – foto tersebut dibingkai secara sederhana. Karya yang telah dibingkai kemudian siap untuk dipamerkan. Untuk lebih jelas tentang alur proses pembuatan karya, dapat dilihat melalui bagan dibawah ini. Gambar 15: Bagan alur proses berkarya Identifikasi Masalah Penentuan Konsep Review dan Seleksi Hasil Proses Berkarya atau Pengambilan Gambar Editing dan Olah Digital Pengumpulan Data Display atau Penyajian Pencetakan 55

BAB III HASIL KARYA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis akan mendeskripsikan dan menganalisis hasil karya “Fotografi Human Interest Tradisi Nyadran Gunung Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang ”. Dari 648 foto yang berhasil penulis dokumentasikan, ada 10 karya foto yang penulis seleksi untuk disajikan dalam tugas akhir. Berikut adalah 10 hasil karya tersebut dan pembahasannya.

A. Karya 1

Gambar 16: Kami Berkumpul dan Melingkar

1. Spesifikasi Karya

Judul : Kami Berkumpul dan Melingkar Ukuran : 70 x 100 cm Kamera : Nikon D90 Lensa : 18.0-105.0 mm 18,0 mm Teknik : f.3.5, 1250s ISO : 500

2. Deskripsi Karya

Karya fotografi ini menampilkan banyaknya orang pada saat nyadran berlangsung dan suatu pohon yang besar, rimbun serta kokoh tegap berdiri, rantingnya yang tampak menjulur liar memayungi sebagian puncak gunung. Pohon besar seperti ini biasanya sisa kepercayaan kapitayan oleh masyarakat zaman dahulu, sehingga sampai saat ini keberadaanya pada tradisi nyadran masih terasa sakral. Meskipun demikian, tidak terlihat adanya peletakkan sesaji disekitar pohon. Letak pohon ini tepat ditengah area puncak Gunung Balak dan persis disebelah pugaran tempat ditanamnya jimat kalimasada Syekh Subakir. Masyarakat tampak berkumpul dan melingkar melaksanakan tradisi nyadran, acara ini seperti halnya penyeimbang dalam kehidupan bermasyarakat menuju pada tataran yang ideal, yaitu membuat kehidupan dalam kerukunan. Di tengah era globalisasi dan pesatnya arus modernitas justru pengunjung nyadran menunjukkan peningkatan drastis setiap tahunnya. Tradisi nyadran yang tetap eksis ini dapat berperan menjadi fondasi kemoderenan masyarakat kelak.