b. Komputer
Seperangkat komputer diperlukan untuk mellihat hasil pemotretan yang tersimpan di kartu memori. Penulis menggunakan seperangkat Personal
Computer dengan prosesor Intel Premium Dual CPU E2180. Komputer disini juga diperlukan untuk proses editing gambar dengan menggunakan software
Adobe Photoshop dengan fitur tambahan Nik Silver Efek Pro 2.0.
c. Kertas
Dalam pencetakan karya fotografi human interest ini, penulis memilih menggunakan media kertas luster. Penggunaan kertas luster ini akan menjadikan
tekstur dan warna gambar keluar dengan sempurna saat dicetak.
2. Teknik Berkarya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat fotografi human interest, antara lain suasana dan karakter pada lokasi yang ingin kita bidik, yaitu unsur-
unsur apa saja yang kiranya menarik untuk kita bidik. Agar kita lebih leluasa ketika membidik, kita perlu untuk berinteraksi dengan lingkungan tersebut. Pada
pemotretan tradisi nyadran Gunung Balak ini banyak suasana dan karakter yang menarik untuk dipotret. Suasana yang sangat ramai dihadapkan dengan tempat
yang tidak begitu luas, membuat penulis harus lebih jeli dalam melihat moment yang kiranya menarik untuk diabadikan. Banyak karakter manusia dengan suasana
yang berbeda beda yang berhasil penulis potret. Tidak hanya interaksi antar manusia saja yang penulis temukan, namun juga interaksi antara manusia dengan
lingkungan sekitarnya juga berhasil penulis abadikan. Hal penting lainnya adalah,
bahwa fotografer harus cepat dan tepat dalam mengambil moment yang akan dibidik, karena setiap adegan bergerak dengan cepat dan dapat berlalu begitu saja.
Teknik pemotretan dilakukan secara candid untuk membuat karya fotografi human interest ini. Menurut Atok Sugiarto 2014:154, foto candid baik
diterapkan dimana saja, dalam situasi apa saja dan pada kesempatan apa saja, di tempat-tempat yang dipenuhi dengan manusia. Pemotretan dilakukan secara diam
diam dan diambil dari jarak tertentu supaya subjek tidak mengetahui sedang dipotret, sehingga subjek tidak sengaja berpose dan tidak merasa terganggu. Hasil
dari teknik candid ini setiap adegan asli, tidak dibuat buat dan apa adanya, sehingga tampak lebih alami, menarik, spontan dan wajar.
Lokasi pemotretan yang di luar out door ini juga membuat penulis harus lebih cekatan dalam mengolah cahaya. Arah datangnya cahaya pun berubah-ubah,
butuh waktu cepat untuk menangkap setiap adegan yang berharga. Setiap momen berlangsung dengan sangat cepat dan tidak terduga, serta kondisi di tempat yang
sangat berdesak desakkan, selain juga pengaruh kondisi cahaya dari belakang subjek backlight. Ketepatan setting kamera untuk mengkombinasikan shutter,
diafragma dan ISO untuk menghasilkan gambar dan eksposur yang akurat sangat diperlukan, antara lain memilih program yang menyesuaikan setting dengan
subjeknya. Oleh karena itu, penulis memilih mode Program P dimana setting shutter, diafragma dan ISO sudah menyesuaikan secara otomatis guna
mempersingkat dan mempermudah kerja penulis dalam memotret setiap peristiwa dengan cepat.