Teknik fotografi Tinjauan Fotografi
ekspresi, tidak dapat dibuat auto pada kamera dan tidak dapat diperbaiki melalui photoshop jika tidak sesuai.
Rule of thirds merupakan penyederhanaan dari golden ratio rasio emas. Dari sisi historis, kaidah golden ratio banyak dipergunakan oleh seniman dan
arsitek dari Abad Renaisans untuk acuan proporsi lukisan, bangunan, relief dan juga patung. Kaidah ini juga masih sangat relevan untuk diterapkan pada fotografi
Dharsito, 2015: 31.
Gambar 3: Komposisi rule of thirds dan golden mean
Sumber: http:rebel-dezigns.comcommunityindex.php?threads11691
b Komposisi diagonal
Komposisi diagonal adalah kesan garis yang memotong dari sudut ke sudut persegi panjang, Komposisi diagonal biasanya digunakan untuk menciptakan
kesan dinamis atau memunculkan dinamika sebagai estetika gambar. Subjek manusia memiliki kesan arah tegak yang sering memberikan kesan kaku, sehingga
untuk mendapatkan kesan dinamis pada pemotretan ini penulis memiringkan kamera, menempatkan subjek utama pada titik potong.
Gambar 4: Komposisi diagonal
Sumber: http:djerugangsiji.blogspot.com20120410-kaidah-dalam- komposisi-foto.html
c Komposisi Ruang Kosong dan Arah Pandang
Menurut pendapat Dharsito 2015: 35, bahwa sebuah foto tidak harus penuh berisi PoI dan elemen pelengkap, seringkali dibutuhkan adanya area tidak berisi
objek atau ruang kosong. Ruang kosong pada foto bisa digunakan untuk menggambarkan arah pandang atau gerakan, sedangkan arah pandang bisa juga
didapatkan dengan memberikan ruang luas didepan atau dibelakang objek.. Penerapan dari komposisi ini menciptakan arah dan kesan yang berbeda-beda,
karena interpretasi kesan juga sangat tergantung pada selera dan pengalaman penikmat foto.
Disamping elemen – elemen visual dan macam komposisi, di dalam fotografi
juga terdapat pendukung komposisi untuk membuat sebuah karya fotografi tampil menarik dan memberi nilai tambah, antara lain:
a Framing
Framing dalam fotografi adalah memberikan elemen –elemen tertentu
diantara objek utama sehingga membuat kesan objek utama tersebut berada dalam sebuah bingkai atau frame. Frame tersebut dapat berbentuk apa saja, dedaunan,
bidang gelap, jendela rumah, dan lain –lain yang tidak terbatas jumlahnya. Pada
beberapa karyanya, penulis menciptakan framing dengan pepohon, rerumputan, barang yang dibawa oleh subjek, dan segala sesuatu yang berada di dekat subjek
yang menarik untuk dijadikan sebagai frame. Efek dari penerapan framing adalah mengarahkan perhatian pemirsa menuju point of interest, menambah kreasi untuk
membentuk subjek tampil lebih menarik dan menambah keindahan pada bentuk.
Gambar 5: Framing
Sumber: http:belfot.com20-foto-komposisi-framing
b Sudut Pandang
1 Sudut Pandang Normal
Sudut pandang normal atau terkadang disebut eye level adalah sudut pengambilan gambar dimana objek dan kamera sejajar atau setinggi mata
memandang. Efek penggunaan eye level adalah foto yang lebih akrab, ekspresi yang lebih natural, dan lebih mengena dalam memberikan sudut pandang dari
objek. 2
Low angle Low angle disebut juga frog eye viewing, pandangan sebatas mata katak. Pada
posisi ini kamera berada di bawah atau lebih rendah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak diarahkan ke atas, tetapi mendatar dan dilakukan sambil tiarap sehingga
objek terkesan membesar, kuat, tinggi, dan megah. 3
High angle High angle disebut juga pandangan burung bird eye viewing, pemotretan ini
dengan menempatkan objek foto lebih rendah daripada kamera, efek yang tampak objek terlihat rendah, pendek dan kecil. Untuk memotret subjek manusia pada
tradisi nyadran ini, sebisa mungkin menciptakan kesan yang lebih akrab dan nyaman dipandang dengan pemotretan dari ketinggian mata objek.
c Format gambar
Format gambar digunakan untuk menciptakan daya tarik objek dan bagaimana menampilkan objek dengan baik bersama suasana di sekitarnya. Ada
dua jenis format gambar dalam fotografi, yaitu vertikal dan horizontal. Format vertikal biasanya digunakan untuk menimbulkan kesan tinggi, kuat, kokoh, agung
dan angkuh, sedangkan format horizontal digunakan untuk menimbulkan kesan tenang, santai, luas, damai dan kalem.
Gambar 6: Format vertikal dan horizontal
Sumber: http:www.andisucirta.comblog_detail.php?id=107
d Dimensi
Di dalam fotografi, dimensi dapat mengangkat rasa, dapat memberikan kesan ruang dan mengangkat suasana aslinya, sehingga menghadirkan kesan hidup.
Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan dimensi antara lain, menggunakan garis arah, mengatur pembagian ruang, perbandingan ukuran, mengendalikan
kedalaman ruang, susunan warna dan susunan kecerahan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mendukung terjadinya dimensi ruang, antara lain
permainan perspektif, permainan lensa, permainan gelap terang tone, permainan cahaya, dan permainan foreground dan background
e Balance
Balance berkaitan dengan keseimbangan objek foto yang akan dibidik. Di dalam fotografi balance berarti mengisi frame dengan memaksimalkan komposisi
dengan meletakkan objek atau elemen pelengkap pada sisi berlawanan untuk memberikan kesan keseimbangan pada foto. Elemen itu bisa berupa gambar,
gelap terang atau pun kontras. f
Foreground Foreground adalah bagian utama yang ada di sebuah foto yang berada paling
depan atau luar pada komposisi foto. Pemotretan ini menempatkan objek lain di depan objek utama dengan tujuan sebagai pembanding dan memperindah objek
utama. Objek yang berada di depan objek utama ini dapat dibuat tajam focus maupun tidak tajam blurring.
g Background
Background adalah latar yang berada paling belakang dalam komposisi foto. Berkebalikan dengan foreground, background menempatkan objek lain di
belakang objek utama dengan tujuan sebagai pembanding dan memperindah objek utama.
h Middleground
Middleground adalah space yang berada diantara foreground dan background. Pada beberapa kondisi tertentu, middleground digunakan sebagai tempat untuk
meletakkan posisi objek utama. Objek pada posisi ini harus dalam kondisi fokus, sementara foreground dan background adalah softly blurred.
Di dalam fotografi, kemampuan menempatkan diri atau mencari angle wajib dikuasai seorang fotografer untuk mendapatkan moment yang diinginkan. Sudut
pemotretan yang tepat akan memunculkan beberapa aspek pendukung keindahan dan keberhasilan Sugiarto, 2014: 27.