Studi pustaka Metode Pengumpulan Data

penulis akan berusaha menciptakan karya foto yang mampu menyampaikan pesan atau makna tertentu. Selain itu nuansa hitam putih juga lebih dapat menciptakan kesan dramatis dibandingkan foto berwarna. Lebih lanjut, penulis juga merumuskan konsep penyajian seperti teknik pemotretan yang akan digunakan, teknik lighting dan teknik editing. Di dalam hal pengambilan gambar, penulis memilih teknik DOF dan motion untuk menghentikan objek. Objek dipotret secara diam –diam atau candid untuk mendapatkan hasil foto yang alami dan tanpa dibuat –buat dalam setiap adegannya. Angle atau sudut pemotretan yang digunakan penulis pun bermacam – macam, seperti low angle, high angle, dan eye level, namun eye level, atau sudut pemotretan yang setara pandangan mata adalah yang paling banyak digunakan oleh penulis. Sehubungan dengan pemotretan yang dilakukan pada siang hari dan di luar ruangan out door, maka penulis mengandalkan cahaya matahari sebagai sumber cahaya utama tanpa tambahan flash eksternal. Pemanfaatan cahaya matahari sebagai lighting ini akan menimbulkan kesan yang lebih alami. Konsep teknik editing yang dilakukan penulis adalah pengaturan brightness, contrast, tekstur dan cropping. Dengan konsep yang sudah terancang, penulis berharap dapat memvisualisasikan tradisi nyadran Gunung Balak ini ke dalam bentuk fotografi human interest dengan nuansa hitam putih. Foto –foto tersebut nantinya akan disajikan dalam bentuk pameran tugas akhir.

d. Proses berkarya atau pengambilan gambar

Berdasarkan konsep yang sudah direncanakan, pada pembuatan karya fotografi ini yang menjadi objek adalah segala aktivitas masyarakat pada saat tradisi nyadran Gunung Balak. Sehubungan dengan tradisi nyadran ini hanya berlangsung satu tahun sekali, maka segala persiapan harus benar-benar matang, dan menuju lokasi lebih awal. Pengambilan gambar dilakukan tepat pada tanggal 10 Suro atau 10 Muharram atau 2 November 2014. Acara berlangsung dari pagi sekitar pukul 06.00 sampai pukul 13.00. Setiap aktivitas masyarakat yang berlangsung saat tradisi nyadran Gunung Balak menjadi objek pemotretan. Tidak hanya aktivitas manusia dengan manusia, tetapi juga interaksi manusia dengan tumbuhan, mau pun benda-benda di sekitarnya. Sesuai dengan jenis foto yang dipilih yaitu human interest, yang mana didukung dengan memilih pembingkaian yang baik, penulis melakukan pemilihan bagian bagian yang akan dijadikan sebagai objek, setelah itu pilihan dimana pengambilan keputusan terhadap objek yang dianggap tepat sebagai point of interest. Tahap selanjutnya membingkai framing objek yang sudah dipilih, pada tahap ini komposisi menjadi peran utama untuk mendapatkan hasil foto yang baik. Memastikan posisi dan sudut pengambilan gambar yang tepat dengan pandangan high angle, low angle atau eye level sesuai konsepsi visual yang dikehendaki. Tahap penentuan, yaitu saat yang tepat untuk menekan tombol dan mengabadikan suatu momen. Pada saat pengambilan gambar, penulis melakukannya secara sembunyi-sembunyi atau candid tanpa diketahui oleh objek yang akan dipotret untuk memepertahankan kewajarann penampilan dari subjek. Pengamatan penulis terhadap subjek, bahwa tidak semua orang berlaku terbuka saat diambil gambarnya, oleh karena itu pendekatan kecil sebatas senyum atau