khususnya dalam bentuk tradisi masyarakat seperti nyadran. Dari sekian banyak tradisi nyadran di Magelang, penulis memilih tradisi nyadran Gunung Balak
sebagai bahan tugas akhir. Tradisi nyadran Gunung Balak ini dinilai unik dan memiliki kekhasan sendiri, baik dari segi prosesinya maupun pola interaksi
manusianya.
b. Pengumpulan data
Setelah berhasil mengidentifikasi masalah, penulis melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan tradisi nyadran Gunung Balak dan fotografi
khususnya human interest hitam putih. Seperti yang telah penulis jelaskan pada tulisan sebelumnya, ada tiga metode pengumpulan data yang penulis lakukan,
yaitu observasi, wawancara dan studi pustaka. Sejumlah informasi terkait tradisi nyadran Gunung Balak dan fotografi human interest berhasil penulis kumpulkan.
c. Penentuan konsep
Pada penciptaan sebuah karya, menentukan konsep yang akan disajikan merupakan hal yang sangat penting. Konsep dijadikan sebagai acuan supaya hasil
yang diinginkan sesuai dengan tema dan rencana. Sebelum menentukan konsep, terlebih dahulu penulis menentukan tema yang akan diambil, kemudian
menentukan topik setelah itu merumuskan judul. Penulis memilih jenis fotografi human interest yang bernuansa hitam putih. Berdasarkan objek dan peristiwa
yang akan dipotret, menurut penulis human interest adalah yang paling tepat untuk memvisualisasikan tradisi nyadran Gunung Balak, karena dinilai tepat
untuk menampilkan sisi kemanusiaan. Penulis juga merasa lebih tertantang menggunakan nuansa hitam putih, dengan keterbatasan warna yaitu hitam putih
penulis akan berusaha menciptakan karya foto yang mampu menyampaikan pesan atau makna tertentu. Selain itu nuansa hitam putih juga lebih dapat menciptakan
kesan dramatis dibandingkan foto berwarna. Lebih lanjut, penulis juga merumuskan konsep penyajian seperti teknik pemotretan yang akan digunakan,
teknik lighting dan teknik editing. Di dalam hal pengambilan gambar, penulis memilih teknik DOF dan motion untuk menghentikan objek. Objek dipotret
secara diam –diam atau candid untuk mendapatkan hasil foto yang alami dan tanpa
dibuat –buat dalam setiap adegannya. Angle atau sudut pemotretan yang
digunakan penulis pun bermacam – macam, seperti low angle, high angle, dan
eye level, namun eye level, atau sudut pemotretan yang setara pandangan mata adalah yang paling banyak digunakan oleh penulis. Sehubungan dengan
pemotretan yang dilakukan pada siang hari dan di luar ruangan out door, maka penulis mengandalkan cahaya matahari sebagai sumber cahaya utama tanpa
tambahan flash eksternal. Pemanfaatan cahaya matahari sebagai lighting ini akan menimbulkan kesan yang lebih alami. Konsep teknik editing yang dilakukan
penulis adalah pengaturan brightness, contrast, tekstur dan cropping. Dengan
konsep yang
sudah terancang,
penulis berharap
dapat memvisualisasikan tradisi nyadran Gunung Balak ini ke dalam bentuk fotografi
human interest dengan nuansa hitam putih. Foto –foto tersebut nantinya akan
disajikan dalam bentuk pameran tugas akhir.
d. Proses berkarya atau pengambilan gambar
Berdasarkan konsep yang sudah direncanakan, pada pembuatan karya fotografi ini yang menjadi objek adalah segala aktivitas masyarakat pada saat