Ringkasan Novel ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH HEIKICHI UMEZAWA

BAB III ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH HEIKICHI UMEZAWA

3.1. Ringkasan Novel

The Tokyo Zodiac Murders adalah novel yang menceritakan tentang suatu kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Jepang pada tahun 1936 yang lebih dikenal dengan nama “Pembunuhan Zodiak di Tokyo”. Pembunuhan ini merupakan salah satu kasus yang paling aneh dan dan sukar untuk dipahami dalam sejarah dunia kriminal. Orang-orang yang terlibat dalam kasus ini bahkan tidak dapat membayangkan kejahatan semacam itu dapat terjadi, dan bagaimana cara untuk menemukan pembunuhnya. Tanpa diduga dibalik kasus pembunuhan ini terdapat suatu catatan tertinggal di lokasi pembunuhan yang dapat mengungkap misteri rahasia dibalik pembunuhan itu. Catatan itu ternyata dibuat oleh seorang seniman yang sangat terkenal pada saat itu. Seniman itu bernama Heikichi Umezawa. Heikichi merupakan seorang seniman yang terkenal di tahun 1930an. Di dalam catatan yang ditemukan di lokasi terbunuhnya Heikichi, terungkap bahwa ia sering mengalami depresi karena mendengar suara bisikan-bisikan asing, dan juga memiliki obsesi berlebihan untuk menciptakan suatu karya seni. Di dalam catatan itu terungkap rencana pembunuhan anak perempuan dan para keponakannya demi menghasilkan suatu karya seni. Sebelum terbunuh Heikichi meninggalkan suatu catatan dengan niatan untuk tidak menerbitkan catatan tersebut. Akan tetapi catatan itu pada akhirnya ditemukan di lokasi ia terbunuh. “Saya tidak menulis dengan niat untuk diterbitkan. Namun, saat tulisan ini mulai tersusun, saya harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa seseorang akan menemukannya. Oleh karena itu, izinkan saya memulai dengan mengatakan bahwa meskipun Universitas Sumatera Utara dokumen ini berisi pesan dan wasiat terakhir saya, tetapi tak dapat dihindari bahwa ini juga merupakan catatan mengenai kekaguman saya kepada wanita. Jika karya saya ternyata dianggap lebih menarik setelah kematian saya, seperti yang terjadi pada Van Gough, saya berharap mereka yang membaca dokumen ini akan memahami harapan terakhir saya, dan hendaknya warisan saya akan terus dikenal hingga generasi-generasi mendatang.” Heikichi Umezawa Jumat, 21 Februari 1936 Dari kalimat pembuka surat peninggalan Heikichi diatas dapat diketahui bahwa Heikichi Umezawa memiliki obsesi yang amat sangat di luar kendali terhadap wanita. Di catatan peninggalan ini juga diceritakan bawa Heikichi menuliskan rencana-rencananya untuk membuat suatu karya seni yang dia sebut dengan “Azoth”. Karya seni ini terinspirasi dari rasa cinta, kagum dan obsesinya terhadap wanita. Obsesi ini bermula dari hal-hal yang tidak terduga. Heikichi merupakan seorang pria yang sangat menyukai figur dari seorang wanita. Hal ini dapat kita lihat dari pernikahannya yang lebih dari sekali. Kesukaannya ini juga ia tuangkan dalam pembuatan karya seninya yaitu menjadikan wanita sebagai objek utama lukisannya. Selain wanita Heikichi juga menyukai sosok lain yang mengambil figur dari seorang wanita asli yaitu sebuah manekin. “Saya menemukan seorang wanita yang sangat menarik ketika saya masih muda. Sebenarnya dia bukan manusia, tetapi sebuah manekin di etalase butik dekat Universitas Metropolitan Tokyo.” Dengan melihat manekin tersebut setiap hari, ia mulai merasakan ketertarikan aneh yang tidak dialami pria-pria normal lain. Ketertarikan pada manekin ini juga yang mengawali hidupnya sebagai seorang pelukis. Menjadi seorang pelukis terkenal membutakan Heikichi Universitas Sumatera Utara dari fakta bahwa ia sudah mengalami gangguan psikologis yang menyebabkannya mengidam penyakit penyimpangan seksual. Hal itu tidak disadarinya dan kekagumannya akan wanita pun masih terus berlanjut. Dengan wanita sebagai model utama lukisannya dan juga demi menghasilkan lukisan- lukisan yang bermutu ia banyak menyewa model-model wanita untuk dijadikan sebagai model lukisannya. Dari pose yang biasa dengan pakaian lengkap sampai dengan pose telanjang. Terkadang apabila model-model yang ingin ia sewa tidak dapat datang ia akan menyuruh anak-anak dan keponakan perempuannya untuk menjadi modelnya. Perlakuan yang didapat anak-anak dan keponakan perempuannya sebagai model tidak jauh berbeda dengan perlakuannya kepada model-modelnya yang biasa. Bahkan terkadang ia juga meyuruh anak-anak dan keponakannya untuk berpose setengah telanjang juga. Hal ini mungkin merupakan hal yang umum bagi para seniman dengan meminta anggota keluarga sendiri untuk menjadi model lukisan. Tetapi dengan pose yang seperti itu dan apabila dilihat oleh masyarakat, mereka akan dicap sebagai keluarga yang aneh. Dengan kegiatan dan fikiran yang tidak pernah lepas dari wanita ia selalu memimpikan sosok seorang wanita sempurna. Baik dari kecantikan, kemampuan, dan kekuatannya. Ia rela mengorbankan hidupnya apabila wanita sempurna itu bisa menjadi kenyataan. “Berdasarkan pemahaman saya mengenai tubuh manusia, ada enam bagian tubuh yang utama : kepala, dada, perut, pinggul, paha, dan kaki. Dalam astrologi, tubuh manusia diibaratkan sebuah objek berbentuk kantong yang merupakan cerminan miniatur alam semesta.” Di dunia ini tidak ada orang yang sempurna, karena semua orang mendapatkan masing-masing kelebihannya sendiri. Heikichi pun mulai berfikir, “Jika saya bisa memperoleh kepala yang sempurna, payudara yang sempurna, pinggul yang sempurna, dan Universitas Sumatera Utara kaki yang sempurna, kemudian menyatukannya menjadi tubuh seorang wanita, maka saya akan mendapatkan sang wanita sempurna Dia pasti berwujud seorang dewi. Dan jika saya bisa menyatukan enam bagian tubuh perawan, kecantikan gabungan yang tercipta tak akan tertandingi.” Dengan pemikiran seperti itu mulai saat ini fokus hidup seorang Heikichi Umezawa hanya berpusat bagaimana ia dapat mewujudkan wanita cantik ini. Bagian-bagian tubuh yang akan dikumpulkan, tidak bisa dari sembarangan wanita. Zodiak dari si wanita perawan yang akan di bunuh pun harus sesuai. Ia mulai merencanakan rencana pembunuhan itu dan tiba sesuatu hal yang tidak ia sadari mengejutkannya. Seketika juga ia sadar bahwa enam perawan dengan lambang zodiak yang berbeda hidup didekatnya. Perempuan-perempuan itu adalah anak perempuan dan para keponakannya. “Jadi sekarang ada enam wanita muda dirumah saya : Tomoko Aquarius, lahir tahun 1910, Akiko Scorpio, lahir tahun 1911, Yukiko Cancer, lahir tahun 1913, Tokiko Aries, juga lahir tahun 1913, Reiko salah satu keponakan Virgo, juga lahir tahun 1913, dan Nobuyo adik Reiko Sagitarius, lahir tahun 1915. Dengan demikian, saya mendapati bahwa takdir saya sudah digariskan. Dia menyuruh saya mengorbankan wanita-wanita muda ini.” Untuk membuat azoth tidak dapat memilih wanita perawan sembarangan. Zodiak mereka juga sangat menentukan. Zodiak mereka juga menentukan bagian tubuh manakah dari mereka yang paling bagus yang dapat diambil sebagai bahan pembuat azoth. “Saya akan mengambil kepala dari Tokiko, dada dari Yukiko, dan perut dari Reiko. Pinggul akan diambil dari Akiko, paha dari Nobuyo, dan kaki dari Tomoko. Kemudian saya akan menyusun bagian-bagian ini menjadi satu untuk menciptakan seorang wanita. Akan lebih baik jika pinggulnya dari seorang Libra dan dada dari perawan Gemini, tetapi orang Universitas Sumatera Utara tidak boleh terlalu serakah. Karena Azoth adalah wanita, dadanya dapat diwakili oleh payudara dan perutnya oleh rahim. Karena sang iblis bermurah hati, saya tahu rencana saya akan berhasil.” Betapa bersemangat Heikichi Umezawa membayangkan seperti apa rupa Azoth nanti. Menurutnya ini akan menjadi karya seni yang kecantikannya akan memucatkan semua karya seni patung yang lain. Dengan menjalankan rencana-rencana yang sudah ia rancang tampak jelas bahwa psikologis Heikichi sudah sangat terganggu. Manusia mana yang tega ingin membunuh seseorang demi menghasilkan suatu karya seni. Tapi rencana inilah yang akan membuatnya berbeda dengan para seniman lain di mata orang banyak. Setelah mengumpulkan bagian-bagian tubuh dari para wanita perawan itu, bagian tubuh yang tidak digunakan tidak dapat dibuang sembarangan. Bagian-bagian tubuh yang tidak diperlukan tadi harus dibuang di lokasi yang berkaitan dengan lambang zodiak mereka masing-masing. “Kaitan yang ideal adalah sebuah tempat dimana jenis logam tertentu ditambang. Misalnya, emas berkaitan Leo, besi dengan Aries dan Scorpio, perak dengan Cancer, dan timah dengan Sagitarius serta Pisces. Dengan demikian, sisa-sisa mayat akan dibuang sebagai berikut : ~ Tokiko Aries, di tempat yang menghasilkan besi. ~ Yukiko Cancer, di tempat yang menghasilkan perak. ~ Reiko Virgo, di tempat yang menghasilkan merkuri. ~ Akiko Scorpio, di tempat yang menghasilkan besi. ~ Nobuyo Sagitarius, di tempat yang menghasilkan timah. Universitas Sumatera Utara ~ Tomoko Aquarius, di tempat yang menghasilkan timbal. Setelah mayat-mayat itu dikembalikan ke tempat mereka yang seharusnya, Azoth akan muncul dengan kekuatan tertinggi. Setelah itu mahakarya ini akan selesai.” Dari catatan ini juga diketahui bahwa Heikichi menciptakan Azoth bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi menurutnya juga untuk kepentingan kekaisaran Jepang. Menurut Heikichi Negara Jepang telah menyusuri jalan yang keliru, dan sejarah sudah dirusak oleh peristiwa-peristiwa sial. Heikichi berfikir bahwa azoth akan menyelamatkan Negara Jepang. Dengan tujuan-tujuan itu tidak ada kata gentar dalam menjalankan rencananya.

3.2 Analisis Psikologis Tokoh Heikichi Umezawa