Plot atau Alur Novel

Tema terbagi menjadi dua jenis: 1 Tema mayor : tema pokok, tema utama, yaitu permasalahan dominan yang menjiwai cerita. 2 Tema minor : tema bawahan, yaitu persoalan-persoalan kecil yang mendukung keberadaan tema mayor Najid, 2003: 28. Pada dasarnya tema adalah dasar cerita, yakni pokok persoalan yang mendominasi suatu karya sastra, sebagaimana dikemukakan oleh Aminuddin 2010:91, tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakan. Selain ide cerita, tema dapat berupa pandangan hidup. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Brook dkk, bahwa tema adalah pandangan hidup yang tertentu mengenai kehidupan atau rangkaian nilai-nilai tertentu yang membentuk atau membangun dasar atau gagasan utama dari suatu karya sastra Tarigan, 1984:125. Sesuai dengan cerita yang ada dalam novel “The Tokyo Zodiac Murders”, novel ini berceritakan kehidupan tokoh Heikichi Umezawa yang merupakan seorang seniman yang sangat terkenal ditahun 1930an. Sebagai seorang seniman, ia mempunyai ambisi-ambisi tertentu yang ingin ia capai walaupun dalam proses pencapaiannya itu harus memakan banyak korban. Ambisi berlebihan yang menyebabkan terganggunya kondisi psikologis dari seorang Heikichi Umezawa inilah yang menjadi fokus utama cerita dalam novel “The Tokyo Zodiac Murders” karya Soji Shimada.

b. Plot atau Alur Novel

Sebuah cerpen atau novel menyajikan sebuah cerita kepada pembacanya. Sebuah cerita adalah peristiwa yang jalin-menjalin berdasar atas urutan waktu, kejadian, atau hubungan sebab-akibat. Jalin-menjalinnya berbagai peristiwa, baik secara linier atau lurus Universitas Sumatera Utara maupun secara kausalitas, yang membentuk satu kesatuan yang utuh, padu, dan bulat dalam suatu prosa fiksi disebut alur cerita Najid, 2003: 20. Susunan alur dalam sebuah prosa fiksi secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian: 1 Bagian awal : berisi informasi penting yang berkaitan dengan hal-hal yang diceritakan pada tahap-tahap berikutnya. Informasi-informasi tersebut dapat berupa pengenalan latar, pengenalan tokoh, dan penciptaan suasana. 2 Bagian tengah : menyajikan konflik yang sudah mulai dimunculkan. Konflik bisa terjadi secara internal konflik batin maupun eksternal konflik sosial. 3 Bagian akhir : merupakan tahap peleraian. Berbagai jawaban atas berbagai persoalan yang dimunculkan dalam cerita terlihat alternatif penyelesaiannya Najid, 2003: 20. Plot atau alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Rangkaian peristiwa ini disusun berdasarkan hukum kausalitas hubungan yang menunjukkan sebab-akibat. Berdasarkan hubungan tersebut setiap cerita memiliki plotalur cerita sebagai berikut : 1. Tahapan perkenalan ialah tahap dimana permulaan suatu cerita dimulai dengan suatu kejadian, tetapi belum ada ketegangan. Di tahap ini berisi pengenalan tokoh, reaksi antar pelaku, penggambaran fisik dan penggambaran tempat. 2. Menuju ketahap pertikaian ialah tahap dimana terjadinya pertentangan antar pelaku awal mula pertentangan selanjutnya. Konflik dapat dibagi menjadi dua, yaitu : a. Konflik Internal ialah konflik yang terjadi dalam diri sang tokoh. b. Konflik Eksternal ialah konflik yang terjadi dari luar diri tokoh konflik tokoh dengan tokoh, tokoh dengan lingkungan, tokoh dengan tuhan, dll. Universitas Sumatera Utara 3. Komplikasitahap penanjakan konflik, ketegangan dirasakan mulai semakin berkembang dan rumit terjadi pada tahap ini nasib pelaku semakin sulit diduga. 4. Klimaks merupakan ketegangan yang semakin memuncak perubahan nasib pelaku sudah mulai dapat diduga, kadang pula tidak terbukti pada akhir cerita. 5. Penyelesaian, tahap akhir cerita pada bagian ini terdapat penjelasan mengenai nasib-nasib yang dialami para tokoh dalam cerita setelah mengalami konflik dalam cerita. Beberapa cerita terkadang menyerahkan penyelesaian kepada pembaca, sehingga akhir cerita seperti ini tak ada penyelesaian atau menggantung.

c. Tokoh