Fungsi Motivasi dalam Belajar

33 Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran ,antara lain: a. Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, artinya motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. b. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, anak akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah diketahui atau dinikmati manfaatnya oleh anak. c. Menentukan ketekunan belajar, seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik, Hamzah B Uno 2009: 27. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dapat berfungsi sebagai pendorong anak untuk tekun belajar dan meraih apa yang menjadi tujuan yang telah dicita-citakannya. Selain itu fungsi motivasi belajar dapat digunakan sebagai dorongan untuk mengarahkan dan menyeleksi perbuatan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuannya.

4. Indikator Motivasi Belajar

Motivasi ada dalam setiap orang yang memiliki ciri-ciri diantaranya: 34 a. Tekun menghadapi tugas b. ulet menghadapi kesulitan c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah d. Lebih senang bekerja sendiri e. Cepat bosan pada tugas rutin hal yang bersifat kurang kreatif f. Dapat mempertahankan pendapatnya g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, h. senang mencari dan memecahkan masalah atau soal-soal, Sardiman A M 2007: 83. Apabila seorang anak telah menunjukkan ciri-ciri atau indikator di atas, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut sudah memiliki motivasi untuk belajar. Indikator tersebut sangat penting diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila anak ulet dan tekun dalam menghadapi tugas yang diberikan guru, tidak mudah menyerah untuk meraih cita-citanya, dapat mempertahankan pendapat serta senang dalam memecahkan masalah. Peran guru sebagai motivator juga sangat diperlukan agar terjadi interaksi dan komunikasi yang baik antara siswa dan guru agar mereka bisa lebih termotivasi.

E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Mira Lestiana 2013 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Motivasi”. Hasil dari penelitian tersebut adalah dengan menggunakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 067242 SUNGGAL T.A 2015/2016”.

0 1 23

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 023899 BINJAI T.A 2011/2012.

0 1 18

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DI KELAS V SD NEGERI 064037 MEDAN T.A. 2011/2012.

0 2 20

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD SURYODININGRATAN 1.

0 0 173

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRETASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS V SD NEGERI 1 KARANGLEWAS

0 0 15

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 161 Pekanbaru

0 0 12