Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

petugas pada BP4 masih banyak yang belum menerapkan hygiene perorangan, seperti tidak memakai masker dan sarung tangan pada saat menangani pasien, bercakap-cakap sambil bekerja, tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani pasien dengan sabun serta makanminum di ruangan. Selain itu kondisi sanitasi lingkungan pada BP4 juga masih memperihatinkan seperti belum tersedianya tempat penampungan sampah sesuai jenis sampah, dan sampah domestik dibakar di tanah. Dampak hygiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan lingkungan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui secara detail kondisi hygiene sanitasi pada BP4 Medan berdasarkan Permenkes RI No. 1204 MENKESSKX2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Dengan demikian dampak negatif yang ditimbulkan dapat dikurangi atau dihilangkan demi mewujudkan keadaan sehat yang optimal bagi manusia dan lingkungan BP4.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, ditemukan bahwa petugas kesehatan dan pada BP4 Medan belum menerapkan hygiene perorangan dan kesehatan lingkungan belum memenuhi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204MENKESSKX2004.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui penerapan hygiene sanitasi pada BP4 Medan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2012. Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui penerapan hygiene petugas kesehatan BP4 Medan yang ada di Poli Konsultan, poli Anak, Poli AsmaUGD, Poli PPOK, Poli Pojok Dots, Poli Pengobatan TB, Poli Gizi, Poli Berhenti Merokok, Poli Pleura dan Unit Radiologi, Laboratorium, Poli Faal Paru Spirometri, dan Poli Mantoux. 2. Untuk mengetahui keadaan kesehatan lingkungan BP4 Medan meliputi : a. Bangunan dan halaman BP4 Medan b. Pencahayaan, penghawaan suhu, kelembaban dan kebisingan c. Untuk mengetahui persyaratan fasilitas sanitasi meliputi : 1 Penyediaan air bersih pada BP4 Medan. 2 Fasilitas toilet dan kamar mandi pada BP4 Medan. 3 Pengelolaan limbah padat pada BP4 Medan. 4 Pengelolaan limbah cair pada BP4 Medan. 5 Pengelolaan tempat pencucian LinenLaundry pada BP4 Medan. 6 Pengendalian serangga, tikus dan binatang penganggu lainnya pada BP4 Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

1. Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan

Universitas Sumatera Utara Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan cara peningkatan penerapan hygiene sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan.

2. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

Sebagai instansi induk BP4 Medan dalam membantu pengadaaan anggaran atau biaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan untuk menunjang penerapan hygiene sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan.

3. Peneliti

Untuk mendapatkan data sekaligus pengalaman dalam wawancara dan observasi langsung guna penyusunan karya tulis sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan dan berkualitas dalam mengamati dan menilai penerapan hygiene sanitasi pada BP4 Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Hygiene dan Sanitasi 2.1.1. Hygiene Menurut Kusnoputranto 2000, Hygiene ialah suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha-usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan hidup manusia. Sedangkan menurut Mukono 2000, Hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh faktor yang membantu atau mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat. Menurut Depkes RI 2004, Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring, membuang makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Menurut Azrul Azwar 2000, Hygiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan. Hygiene petugas kesehatan diterapkan dengan upaya selalu memakai masker ketika bertugas, memakai sarung tangan, mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menangani pasien, tidak bercakap-cakap sambil bekerja, petugas tidak makanminum di ruangan, makananminuman dalam keadaan tertutup, 6 Universitas Sumatera Utara