Suhu Kelembaban Konsentrasi Debu

5.1.2 Suhu

Suhu udara dalam penelitian ini adalah keadaan suhu udara di ruang produksi yang diukur dengan menggunakan thermometer dan dinyatakan dalam derajat Celsius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 industri meubel yang diteliti memenuhi syarat kesehatan yaitu suhu 29 C dan 27 C, sedangkan 1 industri meubel tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu suhu 32 Persyaratan kesehatan untuk ruang kerja industri yang nyaman di tempat kerja adalah suhu yang tidak dingin dan tidak menimbulkan kepanasan bagi tenaga kerja yaitu berkisar antara 18 C. C sampai 30 C dengan tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m. Bila suhu udara 30 C perlu menggunakan alat penata udara seperti air conditioner, kipas angin dan lain-lain. Bila suhu udara luar 18

5.1.3 Kelembaban

C perlu menggunakan alat pemanas ruangan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405MENKESSKXI2002. Kelembaban udara dalam penelitian ini adalah keadaaan kelembaban udara ruang produksi industri meubel yang diukur dengan menggunakan hygrometer dan dinyatakan dalam persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan kelembaban udara 1 industri meubel yang diteliti memenuhi syarat kesehatan yaitu 65 , sedangkan kelembaban udara 2 industri meubel tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu 54 dan 48 . Universitas Sumatera Utara Persyaratan kesehatan untuk kelembaban di lingkungan industri adalah berkisar antara 65 - 95 . Bila kelembaban udara ruang kerja 95 perlu menggunakan alat dehumidifier dan bila kelembaban udara ruang kerja 65 perlu menggunakan humidifier, misalnya mesin pembentuk aerosol Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405MENKESSKXI2002.

5.1.4 Konsentrasi Debu

Konsentrasi debu dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan alat Aerocet 531 pada 3 industri meubel yang menjadi sampel di Kota Banda Aceh. Pengukuran debu dilakukan pada saat proses produksi pada 5 titik dan dihitung rata- rata dengan lama pengukuran di setiap titik selama 1 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ketiga industri meubel yang diperiksa konsentrasi debu menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu di atas nilai ambang batas 10 mgm 3 Konsentrasi debu pada udara ambien di Indonesia diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405MENKESSKXI2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Sesuai dengan Surat Keputusan tersebut, nilai baku mutu konsentrasi debu maksimal ditetapkan 10 mgm . Industri meubel 1 konsentrasi rata-rata debu 11,31. industri meubel 2 konsentrasi rata-rata 10,99 debu dan industri meubel 3 konsentrasi rata-rata debu 10,88. 3 . Secara internasional konsentrasi total suspended solid TSP ditetapkan dalam National Ambient Air Quality NAAQ EPA sebesar 260 µgm 3 untuk waktu pengukuran 24 jam dan 75 µgm 3 untuk waktu pengukuran 1 tahun. Sedangkan PM Universitas Sumatera Utara 10 ditetapkan sebesar 150 µgm 3 untuk waktu pengukuran 24 jam dan 50 µgm 3 untuk waktu pengukuran 1 tahun US.EPA, 2004 dalam Putranto, 2007.

5.2 Riwayat Pekerjaan Lama Kerja dan Jam Kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keadaan Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerja dan Kadar Debu Kayu (PM10) terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja Industri Kecil Meubel Di Kota Banda Aceh Tahun 2010

11 81 120

Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Normal Di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh Tahun 2008

3 82 81

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

2 29 157

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PERNAFASAN PADA PEKERJA INDUSTRI MEUBEL PT.ALBISINDO TIMBER (SUKUN GROUP) KUDUS

3 17 55

Hubungan Masa Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Karyawan di PT. Madubaru Kabupaten Bantul

2 10 6

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, RIWAYAT PENYAKIT, DAN MASA KERJA DENGAN GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecam

0 2 15

SKRIPSI Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 6 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

1 4 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 2 4

PAJANAN DEBU KAYU (PM10) TERHADAP GEJALA PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN PADA PEKERJA MEUBEL SEKTOR INFORMAL

0 1 7