Analisis Bivariat Analisis Multivariat

3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Analisis Univariat Analisis univariat untuk menggambarkan variabel-variabel penelitian secara tunggal yaitu variabel independen yaitu faktor lingkungan ventilasi, suhu, kelembaban, konsentrasi debu, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok, penggunaan APD serta variabel dependen yaitu gejala gangguan saluran pernafasan.

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen faktor lingkungan, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok dan penggunaan APD terhadap variabel dependen gejala gangguan saluran pernafasan melalui tabulasi silang dan kemudian dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95 .

3.7.3 Analisis Multivariat

Analisis multivariat adalah untuk melihat pengaruh antara variabel gejala gangguan saluran pernafasan dengan seluruh variabel yang diteliti yaitu : ventilasi, suhu, kelembaban, konsentrasi debu, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok dan penggunaan APD sehingga diketahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap gejala gangguan saluran pernafasan dengan menggunakan regresi logistik. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kota Banda Aceh merupakan ibu kota Provinsi Aceh, terletak pada 05 1615 - 05 3616 Lintang Utara dan 95 1615 - 95 2235 Bujur Timur dengan dengan ketinggian antara 0.80 m – 5,0 m di atas permukaaan laut. Luas wilayah Kota Banda Aceh adalah 61,36 Km 2 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka dan terdapat 9 kecamatan, berbatasan dengan : 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar Secara demografi Jumlah penduduk Kota Banda Aceh hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 sebesar 223.446 jiwa, dengan 115.097 laki-laki dan 108.349 perempuan dan kepadatan penduduk 3.551 jiwakm 2 Penelitian ini dilakukan pada 3 industri meubel di Kota Banda Aceh. Industri meubel 1 yaitu UD. Meudang Perkasa yang berlokasi di jalan T.Iskandar Lambhuk kecamatan Ulee Kareng, dengan luas area industri sebesar 600 m2, dengan batas sebelah barat dengan pertokoan, sebelah timur dengan pertokoan, sebelah utara dengan perumahan dan sebelah selatan dengan jalan. Perusahaan ini memproduksi hasil olahan kayu menjadi meubel dan mempekerjakan 27 orang pekerja. Profil Kota Banda Aceh, 2010. Universitas Sumatera Utara Industri meubel 2 yaitu UD. Joel Furniture yang berlokasi di jalan Rombean Lamlagang kecamatan Baiturrahman, dengan luas area industri sebesar 800 m2, dengan batas sebelah barat dengan pesantren, sebelah timur dengan pertokoan, sebelah utara dengan perumahan dan sebelah selatan dengan jalan. Perusahaan ini memproduksi hasil olahan kayu menjadi meubel dan mempekerjakan 24 orang pekerja. Industri meubel 3 yaitu UD. Jaya Baru yang berlokasi di Amperum kecamatan Jaya Baru, dengan luas area industri sebesar 400 m2, dengan batas sebelah barat dengan perumahan, sebelah timur dengan pertokoan, sebelah utara dengan perumahan dan sebelah selatan dengan jalan. Perusahaan ini memproduksi hasil olahan kayu menjadi meubel dan mempekerjakan 21 orang pekerja. 4.2 Karakteristik Pekerja Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa paling banyak pekerja meubel berusia antara 26 sampai 35 tahun yaitu 24 orang 48,0. Berdasarkan lama bekerja paling banyak pekerja industri meubel yang bekerja lebih dari 38 tahun yaitu 50 orang 76,0. Berdasarkan pendidikan paling banyak pekerja industri meubel berpendidikan SLTA yaitu 27 orang 54,0. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Karakteristik Pekerja Berdasarkan Umur, Lama Kerja, dan Pendidikan pada Industri Meubel di Kota Banda Aceh Tahun 2011 No Karakteristik Jumlah orang Persentase 1 Umur 25 tahun 5 10,0 26 - 35 tahun 24 48,0 35 tahun 21 42,0 2 Lama Bekerja 5 tahun 12 24.0 5 tahun 38 76.0 3 Pendidikan SD - - SLTP 21 42,0 SLTA 27 54,0 D III 2 4,0 Jumlah 50 100,0 4.3 Analisis Univariat 4.3.1 Faktor Lingkungan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keadaan Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerja dan Kadar Debu Kayu (PM10) terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja Industri Kecil Meubel Di Kota Banda Aceh Tahun 2010

11 81 120

Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Normal Di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh Tahun 2008

3 82 81

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

2 29 157

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PERNAFASAN PADA PEKERJA INDUSTRI MEUBEL PT.ALBISINDO TIMBER (SUKUN GROUP) KUDUS

3 17 55

Hubungan Masa Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Karyawan di PT. Madubaru Kabupaten Bantul

2 10 6

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, RIWAYAT PENYAKIT, DAN MASA KERJA DENGAN GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecam

0 2 15

SKRIPSI Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 6 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

1 4 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Riwayat Penyakit, Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pekerja Di Sentra Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 2 4

PAJANAN DEBU KAYU (PM10) TERHADAP GEJALA PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN PADA PEKERJA MEUBEL SEKTOR INFORMAL

0 1 7