Jalan masuk dalam tubuh, menurut Putranto 2007 : 1.
Inhalation adalah jalan masuk rute yang paling signifikan di mana substansi yang berbahaya masuk dalam tubuh melalui pernafasan dan dapat menyebabkan
penyakit baik akut maupun kronis. 2.
Absorbtion adalah paparan debu masuk ke dalam tubuh melalui absorbsi kulit di mana ada yang tidak menyebabkan perubahan berat pada kulit, tetapi
menyebabkan kerusakan serius pada kulit. 3.
Ingestion adalah jalan masuk yang melalui saluran pencernaan jarang terjadi. Tidak semua partikel yang terinhalasi akan mengalami pengendapan di paru.
Faktor pengendapan debu di paru dipengaruhi oleh pertahanan tubuh dan karakterisrik debu sendiri yang meliputi jenis debu, ukuran partikel debu, konsentrasi
partikel dan lama paparan, pertahanan tubuh.
1. Jenis debu
Jenis debu terkait daya larut sifat kimianya. Adanya perbedaan daya larut dan sifat kimiawi ini, maka kemampuan mengendapnya juga akan berbeda pula.
Demikian juga tingkat kerusakan yang ditimbulkannya juga akan berbeda pula. Suma’mur 1996 mengelompokkan partikel debu menjadi dua yaitu debu organik
dan anorganik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Jenis Debu yang Dapat Menimbulkan Penyakit Paru pada Manusia
No Jenis Debu
Contoh jenis debu
1 Organik
a. Alamiah 1. Fosil
Batu bara, karbon hitam, arang, granit 2. Bakteri
TBC, antraks, enzim bacillus substilis 3. Jamur
Koksidimikosis,histoplasmosis,kriptokokus thermophilic actinomycosis.
4. Virus Psikatosis, cacar air, Q fever
5. Sayuran Kompos jamur, ampas tebu, tepung padi, gabus, atap
alang-alang, katun, rami, serta nanas 6. Binatang
Kotoran burung merpati, kesturi, ayam. b. Sintesis
1. Plastik Politetra fluoretilen diesosianat
2. Reagen Minyak isopropyl, pelarut organik
2 Anorganik
a. Silica bebas 1. Crystaline
Quarrz, trymite cristobalite 2. Amorphus
Diatomaceous earth, silica gel b. Silika
1. Fibrosis Asbestosis, silinamite, talk
2. Lain-lain Mika, kaolin, debu semen
c. Metal 1. Inert
Besi, barium, titanium, tin, alumunium, seng 2. Lain-lain
Berilium 3. Bersifat keganasan
Arsen, kobal, nikel hematite, uranium, asbes, khrom
2. Ukuran Partikel
Tidak semua partikel dalam udara yang terinhalasi akan mencapai paru. Partikel yang berukuran besar pada umumnya telah tersaring di hidung. Partikel
dengan diameter 0,5- 0,1 μ yang disebut partikel terhisap yang dapat mencapai alveoli.
Partikel berdiameter 0,5- 0,1 μ dapat mengendap di alveoli dan menyebabkan
terjadinya pneumokoniosis Malaka, 1996. Partikel debu yang berdiameter 10
μ yang disebut coarse particle merupakan indikator yang baik tentang adanya kelainan saluran pernafasan, karena
Universitas Sumatera Utara
adanya hubungan yang kuat antara gejala penyakit saluran pernafasan dengan kadar partikel debu di udara pope, 2003.
3. Konsentrasi Pertikel Debu dan Lama Paparan