4. Cek kekuatan baterai dengan menekan tombol bat, perhatikan jarum berada di
daerah merah kemudian lepaskan. 5.
Tekan tombol startstop 6.
Tunggu sampai tanda - hilang dari display 7.
Catat counter yang ada di LCD display Konsentrasi debu, hasil pengukuran dapat dihitung dengan rumus :
Kadar Debu = CPM × f
Q × t Keterangan :
CPM : counter per menit Q
: daya hisap udara t
: waktu sampling menit f
: 0,01 faktor sensitivitas alat
3.6.2 Pengukuran Variabel Riwayat Pekerjaan
Pengukuran riwayat pekerjaan, didasarkan pada skala ordinal dari 9 pertanyaan dengan alternatif jawaban a diberi skor 1 dan b diberi skor 2
kemudian dikatagorikan menjadi dua : a.
Riwayat terpapar, jika pekerja menjawab dengan mendapat skor 10 b.
Riwayat tidak terpapar, jika pekerja menjawab dengan skor ≥ 10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Riwayat Pekerjaan No Variabel
Pertanyaan Bobot
Nilai Kategori
Skor Skala Ukur
1 Riwayat
pekerjaan 10
1 2
0. Riwayat terpapar
1. Riwayat tidak terpapar
10 ≥ 10
Ordinal
3.6.3 Pengukuran Variabel Kebiasaan Merokok dan Penggunaan APD
1. Pengukuran variabel kebiasaan merokok, didasarkan pada skala ordinal dari 10
pertanyaan dengan alternatif jawaban a diberi skor 1 dan b diberi skor 2 kemudian dikatagorikan menjadi dua :
a. Tidak merokok, jika pekerja menjawab dengan skor ≥ 10
b. Merokok, jika pekerja menjawab dengan skor 10
2. Pengukuran variabel penggunaan APD, didasarkan pada skala ordinal dari 10
pertanyaan dengan alternatif jawaban tidak diberi skor 1 dan ya diberi skor 2, kemudian dikatagorikan menjadi dua :
a. Tidak menggunakan APD, jika pekerja menjawab dengan skor ≤ 11
b. Menggunakan APD, jika pekerja menjawab dengan skor 11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Kebiasaan Merokok dan Penggunaan APD
No Variabel
Pertanyaan Bobot
Nilai Kategori
Skor Skala
Ukur
1 Kebiasaan
merokok 10
1 2
0. Merokok
1. Tidak merokok
10 ≥10
Ordinal 2
Penggunaan APD
10 1
2 0.
Tidak menggunakan APD
1. Menggunakan APD
≤ 11 11
Ordinal
3.6.4 Pengukuran Variabel Gejala Gangguan Saluran Pernafasan
Pengukuran variabel gejala gangguan saluran pernafasan, didasarkan pada skala ordinal dari 9 pertanyaan dengan alternatif jawaban a diberi skor 1 dan b
diberi skor 2, kemudian dikatagorikan :
a. Ada gejala gangguan saluran pernafasan, jika pekerja menjawab lebih dari 1
≥10 pertanyaan dengan jawaban ya dari 9 pertanyaan yang diajukan. b.
Tidak ada gejala gangguan saluran pernafasan, jika menjawab pertanyaan dengan jawaban tidak dari 9 pertanyaan yang diajukan.
Tabel 3.4 Aspek Pengukuran Variabel Gejala Gangguan Saluran Pernafasan No.
Variabel Pertanyaan
Bobot Nilai
Kategori Skala
Ukur
1 Gejala gangguan
saluran pernafasan 10
1 2
0. Ada
1. Tidak ada
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Analisis Univariat