Landasan Konsepsional Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional

2. Fungsi Indikator Kualitas, artinya merek berfungsi sebagai jaminan kualitas khususnya berkaitan dengan produk-produk bergengsi. 3. Fungsi Indikator Sugestif, artinya memberikan kesan akan menjadi kolektor produk tersebut. 50 Dengan demikian merek digunakan untuk membedakan barang atau produksi suatu perusahaan dengan barang atau jasa produksi perusahaan lain yang sejenis, dimana merek adalah tanda pengenal asal barang atau jasa yang bersangkutan dengan produsennya, dengan demikian merek dapat menggambarkan jaminan dan reputasi barang dan jasa hasil usahanya tersebut sewaktu diperdagangkan.

2. Landasan Konsepsional

Konsepsi merupakan bagian yang menjelaskan hal–hal yang berkaitan dengan konsep yang digunakan penulis. Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstraksi dan realitas. 51 Menururt Burhan Ashshofa, suatu konsep merupakan: “Abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu”. 52 Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus, 53 yang disebut dengan definisi operasional. Definisi operasional ini berguna untuk menghindarkan perbedaan atau 50 Ibid, hlm. 117-118. 51 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, 1989, hlm. 34. 52 Burhan Ashshofa, Loc.cit., hlm. 19. 53 Sumadi Suryabrata, dikutip dalam Tan Kamello, Op.cit, hlm. 30. Universitas Sumatera Utara penafsiran mendua dubius 54 dari suatu istilah yang dipakai dari suatu istilah yang dipakai. Selain itu, digunakan juga untuk memberikan pegangan pada proses penelitian ini, perlu dirumuskan serangkaian definisi operasional sebagai berikut: a Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. b Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama- sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. c Merek Jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama- sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. d Merek Kolektif adalah merek yang digunakan pada barang danatau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang danatau jasa sejenis lainnya. 54 Dalam kamus ilmiah populer, dubius: bersifat ragu-ragu; sifat yang terlampau penuh pertimbangan dalam bertindak. Gitamedia Press, Surabaya, 2006, hlm. 98. Universitas Sumatera Utara e Hak Atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memeberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. f Direktorat Jenderal adalah Direktorat Hak Kekayaan Intelektual yang berada di bawah Departemen yang dipimpin oleh Menteri, dalam hal ini adalah Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia depkumham”. g Kelas Barang atau Jasa adalah kelompok jenis barang atau jasa yang mempunyai persamaan dalam sifat, cara pembuatan dan tujuan penggunannya, dan dalam satu kelas terdapat satu atau lebih jenis barang danatau jasa. h Penyelesaian Sengketa Merek adalah suatu proses yang ditempuh dalam menyelesaikan suatu pertikaian, perselisihan atau konflik kepemilikan hak atas merek terdaftar, baik melalui jalur Alternatif Penyelesaian SengketaAPS Alternative Dispute ResolutionADR, jalur Arbitrase non litigasi, maupun jalur Pengadilan litigasi. i Jalur Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau penilaian ahli. Universitas Sumatera Utara j Jalur Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. k Jalur Pengadilan yang dalam hal ini adalah Pengadilan Niaga yang terdapat pada Pengadilan Negeri adalah badan peradilan khusus dalam lingkungan peradilan umum, yang salah satu kewenangannya adalah untuk memeriksa masalah-masalah Hak Kekayaan Intelektual HKI, seperti sengketa merek, paten, desain industri, dan desain tata letak sirkuit terpadu. 55 l Putusan Pengadilan adalah hasil atau kesimpulan terakhir dari suatu pemeriksaan perkara, baik di tingkat Pengadilan Negeri maupun Kasasi yang sedang atau telah diputus oleh Mahkamah Agung MA.

G. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Pengadilan Agama Medan

17 361 123

Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Sengketa Pembatalan Pendaftaran Merek Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek(Studi Kasus Pada Putusan-Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat)

1 41 156

Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Sengketa Merek Terkenal (Studi Atas Putusan Pengadilan)

0 32 136

Penetapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap Oleh Pengadilan Niaga Terkait Adanya Kreditor Separatis Menuurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 (Studi Putusan Nomor 134K/Pdt. Sus-/PKPU/2014)

5 99 90

PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI DI LEMBAGA KEUANGAN MELALUI PENGADILAN Penyelesaian Sengketa Wanprestasi di Lembaga Keuangan Melalui Pengadilan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Surakarta).

0 2 17

SKRIPSI PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI DI LEMBAGA Penyelesaian Sengketa Wanprestasi di Lembaga Keuangan Melalui Pengadilan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Surakarta).

0 1 13

TINJAUAN PEMBATALAN MEREK DAGANG (STUDI DI PENGADILAN NIAGA SEMARANG) Tinjauan Pembatalan Merek Dagang (Studi Di Pengadilan Niaga Semarang).

0 2 12

PENDAHULUAN Tinjauan Pembatalan Merek Dagang (Studi Di Pengadilan Niaga Semarang).

0 1 15

TINJAUAN PEMBATALAN MEREK DAGANG (STUDI DI PENGADILAN NIAGA SEMARANG) Tinjauan Pembatalan Merek Dagang (Studi Di Pengadilan Niaga Semarang).

0 1 19

ANALISIS PRINSIP FIRST TO FILE DALAM PENYELESAIAN SENGKETA MEREK DAGANG ASING DI PENGADILAN : STUDI TENTANG GUGATAN PENCABUTAN HAK MEREK

1 1 13