PUTUSAN NOMOR 02MEREK2008PN.NIAGA.MDN Tentang

tuntutan dalam provisi Penggugat untuk seluruhnya. Sedangkan dalam Eksepsi Majelis Hakim Menolak eksepsi Tergugat-Tergugat untuk seluruhnya. Dalam Pokok Perkara Majelis Hakim Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian; Menyatakan Penggugat adalah sebagai pemilik yang sah dari merek dagang HOCK untuk barang jenis terasi dalam kelas 30; Membebankan biaya perkara kepada Penggugat yang hingga kini diperkirakan sebesar Rp.5.000.000,00,- Lima Juta Rupiah; Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya. Demikian diputus dalam Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan pada Hari Senin, Tanggal 11 Oktober 2004, dengan Hj. Nur Aslam Bustaman, SH, MH sebagai Hakim Ketua Majelis, Kurnia Yani Darmono, SH.M,Hum dan Elyta Ras Ginting, SH, LL.M masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan diucapkan dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum pada Hari Kamis Tanggal 14 Oktober 2004 oleh Hakim Ketua dan para Hakim Anggota tersebut dengan dibantu oleh Rahmad Parulian Pane, SH selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut serta dihadiri pula oleh Kuasa Penggugat, serta Tergugat-Tergugat.

3. PUTUSAN NOMOR 02MEREK2008PN.NIAGA.MDN Tentang

Merek Dagang YASUKA+LOGO YSK Putusan perkara yang diajukan di Pengadilan Niaga Medan ini melibatkan para pihak yang berperkara antara TAN YANSEN TANTRY WNI, berkedudukan di Jalan Duta Gardena Blok I. I33. RT.21RW.08, Kelurahan Juru Mudi Baru, Kecamatan Benda, Tangerang, selaku Penggugat vs PT. YAMAINDO Universitas Sumatera Utara SUMATERA PERKASA, beralamat di Jalan Asia Indah Blok D No.37, Medan 20216, selaku Tergugat. Dalam sidang tersebut Majelis Hakim telah membaca dan mempelajari surat-surat dalam perkara ini dan mendengarkan kedua belah pihak yang berperkara, serta telah mendengar keterangan saksi ahli. Dalam persidangan ini Penggugat dalam Surat Gugatannya Tanggal 08 April 2008 yang terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Niaga Medan, dibawah Register Perkara Nomor: 02Merek2008PN.Niaga.Mdn, Tertanggal 08 April 2008, telah mengajukan gugatannya atas diri Tergugat, yaitu sebagai berikut: Bahwa Penggugat adalah pemilik, pendaftar pertama dan pemakai pertama dari merek dagang “YASUKA+Logo YSK” dan telah diajukan permintaan pendaftarannya pertama kali di Indonesia pada Tanggal 28 Desember 1999 dibawah agenda D99-23519 dan terdaftar untuk pertama kali pada Direktorat Jenderal HaKI dibawah Nomor 468861 Tanggal 16 Maret 2001 untuk jenis barang dalam kelas 07; Bahwa, Penggugat juga memiliki pendaftaran merek YASUKA+Logo YSK dan terdaftar dengan Nomor: IDM000098492 Tanggal 20 Nopember 2006 untuk jenis barang dalam kelas 07; Bahwa merek Penggugat juga telah didaftarkan di beberapa Negara, antara lain Malaysia, Singapore, Vietnam, Thailand, Brunei dan Filipina. Karena itu sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6 ayat 1 huruf V UU. No.15 Tahun 2001 dianggap sebagai merek terkenal; Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 68 ayat 1 UU. No.15 Tahun 2001, gugatan pembatalan pendaftaran merek dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 atau Pasal 6; Bahwa akan tetapi Penggugat sekarang harus mengalami bahwa Universitas Sumatera Utara Tergugat tanpa persetujuan dari Penggugat telah mendaftarkan merek YASUKA+Logo YSP dan terdaftar dengan Nomor: IDM000098492 Tanggal 28 Juli 2005, terhadap segala jenis barang, termasuk dalam kelas 07 dan sama pada pokoknya dengan merek Penggugat; Bahwa diantara merek kata YAMASUKA milik Tergugat dan YASUKA milik Penggugat terdapat persamaan pada pokoknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 1 huruf ‘a’ UU No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek, baik kata maupun ucapan. Bahwa penambahan kata “MA” pada merek Penggugat “YASUKA” meperlihatkan MAT tidak baik Tergugat untuk membonceng ketenaran merek “YASUKA Logo YSK” Penggugat. Terlebih lagi dalam pemakaian merek tersebut, Tergugat telah menggunakan logo “YSK” tanpa seizin dan sepengetahuan Penggugat, sehingga tidak dapat dibantah lagi bahwa pemilihan kata YAMASUKA oleh Tergugat nyata-nyata didasari niat untuk meniru merek YASUKA Penggugat yang sudah sangat terkenal, baik di Indonesia maupun di dunia; Bahwa merek YASUKA+Logo YSK telah terdaftar pertama kali dibawah Nomor 468861 Tanggal 16 Maret 2001 sesuai dengan permohonannya Tanggal 28 Desember 1999 agenda D99-29519, sedang Termohon baru mendaftarkan merek tiruannya Tanggal 2 Desember 2003 dibawah agenda D00.2003-33530-33873 dan baru terdaftar dibawah Nomor IDM000043297 Tanggal 28 Juli 2005 untuk barang sejenis dalam kelas 07. Sehingga sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur Pasal 6 ayat 1 huruf ‘a’ UU No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek, seharusnya merek Tergugat tidak dapat di tolak pendaftarannya Daftar Umum Kantor Merek; Bahwa merek YAMASUKA+Logo YSP yang didaftarkan oleh Tergugat nyata-nyata Universitas Sumatera Utara merupakan jiplakantiruan dari merek YASUKA+Logo YSK milik Penggugat yang sudah terdaftar lebih dahulu dan untuk barang sejenis, sehingga tidak dapat disangkal lagi bahwa Tergugat dalam memperoleh pendaftaran mereknya dilakukan dengan itikad tidak baik; Bahwa dengan demikian sudah pasti pendaftaran merek YAMASUKA oleh Tergugat di landasi itikad tidak baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek; Bahwa dengan menggunakan merek YAMASUKA+Logo YSP, untuk barang dalam kelas 07, Tergugat telah melakukan suatu persaingan yang tidak sehat, karena berusaha mengelabui konsumen seolah-olah produk-produknya berasal dari perusahaan yang sama milik Penggugat dengan merek YASUKA+Logo YSK, hal sama sekali tidak menguntungkan Penggugat; Bahwa dengan azas “first to file” yang dianut oleh UU Merek No.15 Tahun 2001, karena terbukti bahwa merek Penggugat telah terdaftar lebih dahulu dibawah Nomor 468861 Tanggal 16 Maret 2001 dan telah diumumkan dalam Berita Resmi Merek, maka cukup beralasan bagi Penggugat untuk memohon agar pendaftaran merek “YAMASUKA+Logo YSP” milik Tergugat yang mempunyai persamaan pada pokoknya dengam merek “YASUKA+Logo YSK” milik Penggugat dibatalkan dan selanjutnya dicoret dari Daftar Umum Kantor Merek; Bahwa selain daripaada itu Tergugat juga tidak beritikad baik dalam menggunakan mereknya “YAMASUKA+Logo YSP”, yaitu terbukti telah secara tanpa hak dan seijin Penggugat menggunakan merek “YSK” untuk penandaan produk dagangannya; Bahwa tindakan Tergugat tersebut telah menimbulkan hak Penggugat untuk mengajukan gugatan atas pelanggaran merek berdasar pada ketentuan Pasal 76 Universitas Sumatera Utara Undang-Undang Merek No.15 Tahun 2001 berupa gugatan ganti rugi; Bahwa Tergugat telah menikmati keuntungan-keuntungan atas pemakaian merek “YSK” tanpa sepengetahuan dan seijin Penggugat dan telah berlangsung sejak Bulan Januari 2007. Hal demikian telah menimbulkan kerugian-kerugian baik secara moril maupun materil bagi Penggugat. Secara materiil kerugian tersebut dapat berupa menurunnya omzet penjualan produk Penggugat yang diakibatkan secara langsung oleh peredaran produk-produk Tergugat yang menggunakan merek “YSK” yang bukan berasal dari Penggugat, untuk barang sejenis. Konsumen mudah mengasosiasikan produk dimaksud keluaran Penggugat, padahal bukan, dan hal tersebut sudah pasti sangat tidak menguntungkan bagi Penggugat. Kerugian dari penurunan omzet penjualan yang ditaksir tidak kurang dari Rp.500.000.000,- lima ratus juta rupiah; Bahwa sesuai dengan Pasal 78 UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek, selama masih dalam pemeriksaan dan untuk mencegah kerugian yang lebih besar, atas permohonan pemilik merek atau penerima lisensi selaku Penggugat, hakim dapat memerintahkan Tergugat untuk menghentikan produksi, peredaran danatau perdagangan barang atau jasa yang menggunakan merek tersebut secara tanpa hak; Bahwa untuk menjamin agar Tergugat dapat dengan tertib membayar ganti rugi di kemudian hari, Penggugat mohon agar dapat diletakkan sita jaminan atas harta-harta tetap dan bergerak milik Tergugat sebagai berikut: Sebuah bangunan gudang, Pergudangan Sentra Benda, Blok B 7 Rawa Bokor, Jalan Husein Sastranegara, Tangerang; berikut barang-barang yang ada didalamnya. Atas hal-hal yang diajukan Penggugat tersebut diatas Tergugat melalui Kuasa Hukumnya mengajukan bantahan atas gugatan Penggugat. Universitas Sumatera Utara Mengingat Undang-Undang yang bersangkutan serta Pasal-Pasal dari Undang-Undang yang berhubungan dengan perkara ini khususnya Pasal 6 ayat 1 UU No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek, atas hal-hal tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat melalui pertimbangan atas kesan pertama visual bahwa kesan pertama dalam melihat merek Yamasuka+logo YSP milik Tergugat dengan merek Yasuka+logo YSK milik Penggugat tidak terdapat adanya persamaan antara merek milik Tergugat dan merek milik Penggugat; dari segi konsepsual Majelis Hakim menilai bahwa berdasarkan pertimbangan diatas diperoleh fakta bahwa merek milik Tergugat kata YSP berada di atas kata Yamasuka sedangkan merek milik Penggugat kata YSK berada di sebelah kiri kata Yasuka, maka karenanya dari segi konsepsual merek Yamasuka+logo YSP milik Tergugat dengan merek Yasuka+logo YSK milik Penggugat tidak terdapat adanya persamaan konsepsual antara merek milik Tergugat dengan merek milik Penggugat; sedangkan menimbang dari segi persamaan bunyi fonetik Majelis Hakim menilai bahwa merek milik Tergugat Yamasuka+logo YSP dan merek milik Penggugat tidak terdapat adanya persamaan bunyi fonetik. Atas fakta-fakta tersebut Majelis Hakim memutuskanmengadili dalam Provisinya menyatakan menolak tuntutan provisi Penggugat; Majelis Hakim dalam Eksepsinya menolak eksepsi Tergugat; dalam Pokok Perkaranya Majelis Hakim menolak gugatan Penggugat seluruhnya. Sedangkan dalam Rekonpensi Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi sebagian; Menyatakan Penggugat rekonpensi adalah pemilik yang sah terhadap merek Yamasuka+Logo YSP yang terdaftar dibawah Nomor IDM000043297 tanggal penerimaan permohonan 2 Desmber 2003, Sertifikat Universitas Sumatera Utara Merek tanggal 28 Juli 2005; Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi selain dan selebihnya. Serta dalam Konpensi dan Rekonpensinya Majelis Hakim menghukum Penggugat KonpensiTergugat Rekonpensi membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.5.000.000,- lima juta rupiah. Hasil sidang perkara ini diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Senin, tanggal 11 Agustus 2008, oleh H. Sunaryo, SH, MH selaku Hakim Ketua Majelis, Djumain, SH, M.Hum dan Dewa Putu Yusmai Hardika, SH, MH, sebagai Hakim-Hakim Anggota dan putusan tersebut pada hari Selasa Tanggal 19 Agustus 2008, diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis, dihadiri Hakim-Hakim Anggota, dibantu Rahmad Parulian, SH, M.Hum, selaku Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa Penggugat KonpensiTergugat Rekonpensi dan Kuasa Tergugat KonpensiPenggugat Rekonpensi.

4. PUTUSAN NOMOR 01MEREK2010PN.NIAGA.MDN Tentang

Dokumen yang terkait

Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Pengadilan Agama Medan

17 361 123

Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Sengketa Pembatalan Pendaftaran Merek Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek(Studi Kasus Pada Putusan-Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat)

1 41 156

Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Sengketa Merek Terkenal (Studi Atas Putusan Pengadilan)

0 32 136

Penetapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap Oleh Pengadilan Niaga Terkait Adanya Kreditor Separatis Menuurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 (Studi Putusan Nomor 134K/Pdt. Sus-/PKPU/2014)

5 99 90

PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI DI LEMBAGA KEUANGAN MELALUI PENGADILAN Penyelesaian Sengketa Wanprestasi di Lembaga Keuangan Melalui Pengadilan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Surakarta).

0 2 17

SKRIPSI PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI DI LEMBAGA Penyelesaian Sengketa Wanprestasi di Lembaga Keuangan Melalui Pengadilan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Surakarta).

0 1 13

TINJAUAN PEMBATALAN MEREK DAGANG (STUDI DI PENGADILAN NIAGA SEMARANG) Tinjauan Pembatalan Merek Dagang (Studi Di Pengadilan Niaga Semarang).

0 2 12

PENDAHULUAN Tinjauan Pembatalan Merek Dagang (Studi Di Pengadilan Niaga Semarang).

0 1 15

TINJAUAN PEMBATALAN MEREK DAGANG (STUDI DI PENGADILAN NIAGA SEMARANG) Tinjauan Pembatalan Merek Dagang (Studi Di Pengadilan Niaga Semarang).

0 1 19

ANALISIS PRINSIP FIRST TO FILE DALAM PENYELESAIAN SENGKETA MEREK DAGANG ASING DI PENGADILAN : STUDI TENTANG GUGATAN PENCABUTAN HAK MEREK

1 1 13