Metode Delphi Uraian Materi

Program Pengawasan Supervisi Manajerial 39 Beberapa model evaluasi workshop antara lain Model CIPP, Model Empat Level, Model ROTI Return On Training investment. a. Model CIPP mrupakan model untuk menyediakan informasi bagi pembuat keputusan, jadi tujuan evaluasi ini adalah untuk membuat keputusan. Komponen model evaluasi ini adalah konteks, input, proses dan produk. b. Model Empat Level merupakan model evaluasi workshop yang dikembangkan pertama kali oleh Donald. L. Kirkpatrick dengan menggunakan empat level dalam mengkategorikan hasil-hasil workshop yaitu level reaksi, pembelajaran, perilaku dan hasil. c. Model ROTI yang dikembangkan oleh Jack Phillips merupakan level evaluasi terakhir untuk melihat cost-benefit setelah workshop dilaksanakan. Kegunaan model ini agar pihak manajemen melihat workshop bukan sesuatu yang mahal dan hanya merugikan pihak keuangan, akan tetapi workshop merupakan suatu investasi. Sehingga dapat dilihat dengan menggunakan hitungan yang akurat keuntungan yang dapat diperoleh setelah melaksanakan workshop, dan hal ini tentunya dapat memberikan gambaran lebih luas, apabila ternyata dari hasil yang diperoleh ditemukan bahwa workshop tersebut tidak memberikan keuntungan baik bagi peserta maupun bagi perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa model evaluasi ini merupakan tambahan dari model evaluasi Kirkpatrick yaitu adanya level ROTI Return On Training Investment, pada level ini ingin melihat keberhasilan dari suatu program workshop dengan melihat dari Cost- Benefit-nya, sehingga memerlukan data yang tidak sedikit dan harus akurat untuk menunjang hasil dari evaluasi workshop yang valid. Langkah-langkah pelaksanaan metode workshop adalah a. Menentukan materi atau substansi yang akan dibahas dalam workshop. Materi workshop biasanya terkait dengan sesuatu yang bersifat praktis, walaupun tidak terlepas dari kajian teori yang diperlukan sebagai acuannya. b. Menentukan peserta. Peserta workshop hendaknya mereka yang terkait dengan materi yang dibahas. c. Menentukan penyaji yang membawakan kertas kerja. Kriteria penyaji workshop antara lain: 1 Seorang praktisi yang benar-benar melakukan hal yang dibahas. 2 Memiliki pemahaman dan landasan teori yang memadai. 3 Memiliki kemampuan menulis kertas kerja, disertai contoh-contoh praktisnya. 4 Memiliki kemampuan presentasi yang baik. 5 Memiliki kemampuan untuk memfasilitasimembimbing peserta. d. Mengalokasikan waktu yang cukup. e. Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang memadai

D. Aktivitas Pembelajaran

Kegiatan 2.1 Berpikir Reflektif Metode Pengawasan Supervisi Manajerial 45 menit Pada kegiatan ini, Saudara diminta untuk menuliskan pengalaman Saudara tentang metode supervisi manajerial yang sering dipergunakan dalam kegiatan pengawasan supervisi manajerial. Tuliskan jawaban Saudara pada LK 2.1. Program Pengawasan Supervisi Manajerial 40 LK. 2.1. Berpikir Reflektif Metode Pengawasan Supervisi Manajerial 1. Uraikan metode supervisi manajerial yang sering Saudara pergunakan dalam melakukan pengwasan manajerial 2. Uraikan landasan yang Saudara jadikan bahan pertimbangkan dalam memilih metode supervisi manajerial 3. Deskripsikan macam-macam metode pengawasan supervisi manajerial 4. Deskripsikan perbedaan antara pendekatan dan metode pengawasan supervisi manajerial 5. Berdasarkan pengalaman Saudara, metode apakah yang paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan supervisi manajerial? Hasil Kegiatan 2.1 ini dapat Saudara manfaatkan untuk membuat perancangan dan penerapan metode pengawasan supervisi manajerial. Kegiatan 2.2 Pemilihan Metode Pengawasan Supervisi Manajerial. 90 menit Pada kegiatan ini Saudara ditugaskan untuk memilih metode supervisi manajerial yang akan digunakan. Pada hakikatnya tidak ada metode tunggal dalam kegiatan pengawasan. Dengan menggunakan kasus pada Kegiatan 1.2. silakan Saudara mendiskripsikan kondisisituasi dan menentukan metode supervisi. Berikan alasan- alasan yang menjadi dasar pemilihan metode tersebut. Saudara dapat membaca lampiran 2 untuk memudahkan menyelesaikan tugas ini. Tuliskan jawaban Saudara pada LK 2.2.