Tujuan Pembelajaran Peta Kompetensi Cara Penggunaan Modul

Program Pengawasan Supervisi Manajerial 4 6. Ikuti semua instruksi yang terdapat dalam aktivitas pembelajaran yang meliputi kegiatan dan pengisian lembar kerja LK di setiap kegiatan pembelajaran. 7. LK yang terdapat dalam modul merupakan contoh, Saudara dapat mengerjakannya di tempat lain baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy 8. Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk yang disajikan pada masing- masing kegiatan pembelajaran. Demikian pula dengan kegiatan evaluasi dan tindak lanjutnya. 9. Disarankan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu agar evaluasi yang dilakukan dapat mengukur tingkat penguasaan peserta terhadap materi yang disajikan. 10. Pelajarilah keseluruhan materi modul ini secara intensif. Modul ini dirancang sebagai bahan belajar mandiri persiapan uji kompetensi. Program Pengawasan Supervisi Manajerial 5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PEMBAGANAN PROGRAM PENGAWASAN SUPERVISI MANAJERIAL WAKTU 8 JP

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 1 ini Saudara mampu: 1. menganalisis kebutuhan program pengawasan supervisi manajerial; 2. membagankan program pengawasan supervisi manajerial berdasarkan visi, misi, tujuan dan program pendidikan di sekolah.

B. Indikator Pencapaian Tujuan

1. Memperkirakan manfaat analisis kebutuhan program berdasarkan unsur internal dan eksternal. 2. Menganalisis kebutuhan program pengawasan dihubungkan dengan visi sekolah, misi sekolah, dan tujuan sekolah. 3. Menganalisis ketercapaian program pengawasan tahun sebelumnya. 4. Memilih program pengawasan dihubungkan dengan hasil EDS. 5. Memilih analisis kebutuhan program pengawasan sesuai dengan kebutuhan sekolah. 6. Menentukan tujuan penyusunan program pengawasan. 7. Memilih bagan yang paling tepat untuk pembinaan program pengelolaan dan administrasi sekolah bagi kepala sekolah. 8. Memilih komponen yang berkaitan dengan uraian tugas pengawasan. 9. Memilih urutan logis bagan pembinaan program pengawasan bagi kepala sekolah. 10. Menentukan bagan yang menggambarkan langkah dalam penyusunan program pengawasan manajerial.

C. Uraian Materi

Program pengawasan sekolah adalah rencana kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh pengawas sekolah dalam kurun waktu satu periode tertentu. Program pengawasan di awali dengan identifikasi hasil pengawasan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya dan identifikasi kebijakan di bidang pendidikan. Identifikasi hasil pengawasan menggambarkan sejauh mana ketercapaian tujuan pengawasan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Identifikasi dilakukan untuk menjaga kesinambungan kegiatan pengawasan serta menjamin efektivitas dan efisiensi pengawasan. Identifikasi hasil pengawasan tahun sebelumnya berisi uraian tentang hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengawasan tahun sebelumnya mencakup: 1 hasil penilaian, 2 hasil pembinaan, 3 hasil pemantauan, serta 4 pembimbingan dan pelatihan terhadap setiap komponen pendidikan pada semua sekolah binaan. Deskripsi hasil pengawasan dinyatakan secara kuantitatif ataupun kualitatif sesuai dengan sasaran program. Perbedaan yang telah dicapai dengan targettujuan yang dicapai menjadi rumusan kebutuhan program pengawasan berikutnya. Pemilihan program pengawasan Program Pengawasan Supervisi Manajerial 6 berikutnya juga perlu mempertimbangkan visi dan misi yang ditetapkan sekolah serta hasil EDS juga perlu dijadikan dasar penentuan program pengawasan. Penetapan program pengawasan yang demikian akan menghasilkan program pengawasan yang terarah dan tepat sasaran Kegiatan pengawasan sekolah dikembangkan atas dasar hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan sekolah harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Dalam hal ini diterapkan prinsip peningkatan mutu berkelanjutan continuous quality improvement. Pengolahan dan analisis hasil pengawasan yang telah dilakukan tahun sebelumnya diarahkan untuk menetapkan prioritas tujuan, sasaran, metode kerja, serta langkah-langkah kegiatan dalam program pengawasan tahun berikutnya. Output pengolahan dan analisis hasil pengawasan harus mampu memberikan gambaran mengenai kondisi sekolah binaan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Walaupun terjadi pergantian pengawas sekolah yang baru harus tetap memperhatikan apa yang telah dilaksanakan dan dicapai oleh pengawas sebelumnya. Kegiatan pengawasan sekolah mengacu pada kebijakan pendidikan, baik itu kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di tingkat pusat ataupun Dinas Pendidikan setempat provinsi dan kabupatenkota. Kebijakan pendidikan yang dikeluarkan pemerintah merupakan amanah yang wajib dikerjakan oleh pihak sekolah. Untuk memastikan pelaksanaan kebijakan tersebut, pengawas sekolah memasukkannya dalam program pengawasan yang relevan. Program pengawasan sekolah merupakan pedoman bagi pengawas sekolah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Program pengawasan hendaknya disusun selaras dengan visi, misi dan tujuan pendidikan di sekolah binaan. Satuan pendidikan merumuskan dan menetapkan visi serta mengembangkannya. Visi satuan pendidikan dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang. Visi yang baik mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan. Dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai warga satuan pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional. Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi satuan pendidikan memberi arah dalam mewujudkan visi satuan pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu dan menjadi dasar program pokok satuan pendidikan. Misi yang baik menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh satuan pendidikan dan memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program satuan pendidikan. Tujuan satuan pendidikan merupakan gambaran tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah empat tahunan. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh satuan pendidikan dan pemerintah. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah. Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan. Program yang disusun diarahkan pada layanan profesional Program Pengawasan Supervisi Manajerial 7 pengawas sekolah dalam rangka pencapaian tujuan yang dicapai dengan keterlaksanaan visi untuk mewujudnyatakan visi yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di sekolah. EDS merupakan mekanisme evaluasi internal yang dilakukan oleh tim yang terdiri atas kepala sekolah bersama guru, komite sekolah, dan orang tua peserta didik. Tim sekolah menganalisis data EDS untuk mengidentifikasi permasalahan sekolah dan menentukan penyebab masalah, serta mencarikan alternatif pemecahannya. Hasil EDS dimanfaatkan sebagai bahan untuk menyusun program pengembangan sekolah dan laporan kepada dinas pendidikan tentang pencapaian sekolah untuk pengembangan lebih lanjut. Pemilihan program pengawasan juga perlu mempertimbangkan hasil EDS, sehingga pelaksanaan pengawasan di sekolah tersebut sesuai dengan kebutuhan sekolah dalam mengembangkan sekolahnya. Program pengawasan yang dipilih berdasarkan hasil EDS juga menyokong penyelesaian masalah yang teridentifikasi pada EDS. Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Tujuan penyusunan program pengawasan sebagai berikut: 1 Pelaksanaan Pengawasan lebih terencana dan terarah, 2 Pelaksanaan pengawasan memiliki sasaran dan target yang jelas, 3 Pengawas sekolah memiliki pedoman dan pertanggungjawaban dalam bekerja. Ruang lingkup kegiatan dalam program pengawasan manajerial adalah sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja yang akan dilakukan terhadap: a. Kepala sekolah. b. Tenaga kependidikan lain tenaga administrasi, laboran, pustakawan. 2. Pembinaan yang akan dilakukan terhadap: a. Organisasi sekolah dalam persiapan menghadapi akreditasi sekolah. b. Kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah. c. Tenaga kependidikan lain tenaga administrasi, laboran, pustakawan dalam pelaksanaan tugas pokoknya masing-masing. d. Penerapan berbagai inovasi pendidikanpengelolaan sekolah. e. Pengawas sekolah pada jenjang di bawahnya dalam bentuk bimbingan untuk melaksanakan tugas pokok pengawasan. 3. Pemantauan yang akan dilakukan terhadap: a. Pengelolaan dan administrasi sekolah . b. Pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan. c. Lingkungan sekolah. d. Pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional. e. Pelaksanaan penerimaan siswa baru. f. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. g. Sarana belajar alat peraga, laboratorium, perpustakaan. 4. Pembimbingan dan pelatihan yang akan dilakukan terhadap: a. Kepala sekolah. b. Tenaga kependidikan lainnya tenaga administrasi, laboran, pustakawan. Sekolah sebagai suatu sistem terdiri atas komponen-kompenen yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan. Berbagai input mulai dari siswa, guru, biaya, serta instrumental dan environmental input lainnya harus dapat didayagunakan seefektif mungkin dalam proses transformasi, untuk menghasilkan output berupa peserta didik yang memiliki seperangkat nilai, sikap, pengetahuan serta keterampilan baru. Untuk