Diagnosa Intervensi Proses keperawatan

9 Data pengobatan Data ini digunakan untuk mengetahui jenis obat apa saja yang digunakan pada kasus hernia inguinal lateral. Untuk mengetahui keefektifan penyembuhan penyakit. b. Analisa data Setelah dilakukan pengkajian secara lengkap, maka tahap selanjutnya adalah mengalisa data untuk menentukan diagnosa keperawatan.

8.2 Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang status atau masalah kesehatan aktual atau potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi adanya masalah aktual berdasarkan respon klien tehadap masalah atau penyakit, penyebab adanya masalah, kemampuan klien untuk mencegah atau menghilangkan masalah Gaffar, 1999 : 61. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada post herniotomi adalah a. Nyeri behubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat pembedahan. b. Kurang perawatan diri berhubungan dengan keterbatsan mobilitas fisik sekunder terhadap pembedahan. c. Resiko tinggi terhadap kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan dirumah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan diri saat pasien pulang. Universitas Sumatera Utara d. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan retensi perkemihan akut, insisi pembedahan, dan inflamasi skrotum sekunder terhadap herniorafi.

8.3 Intervensi

1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat pembedahan. Tujuan: nyeri berkurang sampai dengan hilang, dengan kriteria  Klien tampak tenang  Skala nyeri 0 0-5 Intervensi Rasional 1. Pantau:  Tekanan darah, nadi, dan pernapasan.  Intensitas nyeri  Tingkat kesadaran 2. Informasikan ke dokter jika nyeri diberikan sampai pemberian obat respon terhadap analgetik yang bertambah buruk atau tidaj ada selanjutnya. 3. Bantu pasien untuk mengambil posisi nyaman. Tinggikan ekstremitas yang terasa sakit. Tekuk lutut dengan mengunakan bantal atau penyokong lutut titempat tidur untuk menurunkan ketegangan otot-otot perut setelah tindakan bedah atau bila ada nyeri dipunggung. 4. Ajarkan teknis bernapas berirama untuk nyeri yang ringan sampai sedang dalam 1. Untuk mengenal indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. 2. Ini merupakan indikasi bahwa perlu analgetik yang lebih keras atau mulai ada komplikasi. 3. Tempatkan tubuh pada posisi yang nyaman untuk mengurangi penekanan dan mencegah otot-otot tegang membantu menurunkan rasa tidak nyaman. 4. Distraksi mengganggu stimulasi nyeri dengan mengurangi rasa nyeri. Distraksi tidak mengubah intensitas nyeri. Paling baik Universitas Sumatera Utara 2. Risiko tinggi terhadap kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan dirumah berhubungan dengan kurangnua pengetahuan tentang perawatan diri saat pasien pulang. Tujuan: kerusakan penatalaksanaan dirumah tidak terjadi dengan kriteria:  Klien dan keluarga mengerti tentang pelaksanaan dirumah.  Klien dan keluarga mengatakan akan melaksanakan perawatan, aktifitas yang baik dirumah.  Mengidentifikasi bagian-bagian yang memerlukan perawatan. Intervensi Rasional .1.1 Pasikan pasien memiliki instruksi tertulis tentang perawatan diri dan perjanjian tertulis untuk kunjungan evaluasi. .1.2 Ajarkan dan biarkan pasien merawat luka jika penggantian perban perlu dilakukan dirumah. Tekankan pentingnya mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat luka. 1. Instruksi verbal akan mudah terlupakan. 2. Praktik akan membantu pasien mengembangkan keyakinannya dalam perawatan diri. Juga memungkinkan perawat mengevaluasi kemampuan pasien melaksanakan keterampilan tersebut sendiri dan menentukan hubungannya dengan nyeri yang lain meringankan intervensi:  Instruksikan pasien untuk memelihara kontak mata pada suatu objek sambil menarik napas perlahan melalui mulut dan mengeluarkan napas melalui bibir yang dikerutkan. 5. Berikan istirahat sampai nyeri hilang. Kurangi kebisingan dan sinar yang terang. Jaga kehangatan pasien dengan selimut. digunakan untuk periode pendek pada nyeri ringan sampai sedang. 5. Istirahat menurunkan pengeluaran energi. Vasokontriksi perifer terjadi pada nyeri hebat dan menyebabkan pasian merasa dingan. Biasanya rangsangan lingkunagn yang kuat, memperhebat perspsi nyeri. Universitas Sumatera Utara .1.3 Evaluasi kebutuhan perawatan dirumah dan tersedianya sistem pendukung yang memadai untuk memberikan bantuan yang diperlukan. Hubungi perencanaan atau bagian pemulangan pasien untuk mengatur bantuan perawatan dirumah jika pasien memerlukan bantuan tetapi tidak mempunyai sistem pendukung dirumah. .1.4 Instruksikan pasien untuk memberitahu dokter jika terjadi infeksi luka: kemerahan, nyeri, tekan, drainase, demam. .1.5 Pastikan pasien mempunyai persediaan yang cukup untuk perawatan luka dan resep untuk analgetik. .1.6 Instruksikan agar pasian beristirahat sepanjang hari, secara bertahap melakukan aktivitas serta menghindari mengangkat benda-benda berat dan latihan yang berlebihan. apakah diperlukan bantuan. Tindakan untuk mencegah infeksi harus dilanjutkan sampai luka benar-benar sembuh. 3. Layanan sosial atau perencanaan pemulangan pasien berfungsi sebagai penghubung yang penting untuk pemindahan pasien kelingkungan rumah atau fasilitas perawatan luar untuk fasilitas perawatan luar untuk memastikan kelanjutan penyembuhan atau rehabilitas. 4. Diperlukan antibiotik untuk mengatasi infeksi. 5. Persediaan penting mengurangi kecemasan yang pada umumnya berhubungan dengan pemulangan pasien. Analgesik member kenyamanan dan mendorong untuk tidur. 6. Pembedahan adalah stresor 3. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pembedahan Tujuan : risiko tinggi terhadap infeksi tidak terjadi dengan kriteria:  Suhu tubuh normal 37C  Tanda-tanda infeksi tidak terjadi. Universitas Sumatera Utara Intervensi Rasional 1. Pantau:  Suhu badan setiap 4 jam  Keadaan luka ketika melakukan perawatan luka  Hasil laporan JDL terutama jumlah leukosit 2. Tetap pada fasilitas kontrol infeksi, sterilisasi dan prosedurkebijakan aseptik. 3. Identifikasi gangguan pada teknik aseptik dan atasi dengan segera pada waktu terjadi. 4. Sediakan pembalut yang steril. 5. Berikan antibiotik sesuai petunjuk. 1. Untuk mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. 2. Tetapkan mekanisme yang dirancang untuk mencegah infeksi. 3. Kontaminasi dengan lingkungan kontak personal akan menyebabkan daerah yang steril menjadi tidak steril sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi. 4. Mencegah kontaminasi lingkungan pada luka yang baru. 5. Dapat diberikan secara profilaksis bila dicurigai terjadinya infeksi atau kontaminasi. 4. Kurang perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan mobilitas fisik sekunder teradap pembedahan. Tujuan: perawatan diri terpenuhi Kriteria hasil:  Klien dapat memenuhi kebutuhan aktifitas  Perawatan diri terpenuhi secara mandiri. Intervensi Rasional 1. Tentukan tingkat bantuan yang diperlukan. Berikan bantuan AKA sesuai keperluan. Membiarkan pasien melakukan sebanyak mungkin untuk dirinya. 1. Untuk mendorong kemandirian. Universitas Sumatera Utara 2. Berikan waktu yang cukup untuk pasien untuk melaksanakan aktifitas. 3. Instruksikan pasien adaptasi yang diperukan untuk melaksanakan AKS. Dimulai dengan tugas yang mudah dilakukan dan berlanjut sampai tugas yang sulit. Berikan pujian untuk keberhasilan tersebut. 4. Manaruh bel ditempat yang mudah dijangkau. 2. Membebani pasien dengan aktivitas menyebabkan frustasi. 3. Untuk mendorong kemandirian. Pujian memotivasi untuk terus belajar. 4. Untuk memberi rasa aman. Universitas Sumatera Utara

B. Tinjauan Kasus

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Termoregulasi: Hipertermi pada An. N di Ruang IX Bedah Anak RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

15 181 48

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Pre dan Post Chordextomi a/i di Ruang Kenanga 1 Bedah Anak RSUD Dr.Pirngadi Medan

4 72 176

Asuhan Keperawatan Pada An.S Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di Ruang IX Bedah Anak RSUD Dr. Pirngadi Medan

1 66 48

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Post Operasi Hernia Inguinalis Lateralis di RSUD Sukoharjo.

1 3 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Post Operasi Hernia Inguinalis Lateralis di RSUD Sukoharjo.

0 8 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. N DENGAN HERNIA Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral Di Instalasi Bedah Sentral Rsud Dr Moewardi Surakarta.

0 0 13

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral Di Instalasi Bedah Sentral Rsud Dr Moewardi Surakarta.

0 0 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. N DENGAN HERNIA REPAIR PADA HERNIA INGUINAL LATERAL Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral Di Instalasi Bedah Sentral Rsud Dr Moewardi Surakarta.

0 0 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. R DENGAN HERNIA REPAIR PADA HERNIA INGUINAL LATERAL Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral Di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta.

1 3 20

Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Termoregulasi: Hipertermi pada An. N di Ruang IX Bedah Anak RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 1